1.8

1.8K 243 4
                                    

"Apa kau bilang?" Tanya Jaehyun dengan raut wajah serius.

"Manusia itu labil dan serakah, Jaehyun. Sekarang bisa saja ia memilihmu, tapi jika ia menemukan sesuatu yang baru, akan sangat mudah untuk meninggalkan yang lama."

"Aku tidak mengerti ucapanmu. Minggir, kurasa kau terlalu banyak waktu luang hingga repot-repot mencampuri urusan ini." Kemudian Jaehyun pergi meninggalkan Chaeyeon.

Merasa rencananya tidak berjalan sesuai dengan keinginannya, tentu saja gadis itu  kesal, bahkan ia sudah memanas-manasi pria yang dikenal memiliki tempramental terburuk dikalangannya. Tapi itu masih belum berhasil.

Tunggu saja Jaehyun, aku akan membuatmu membawa mangsamu dan kembali ke dunia asalmu. Batin Chaeyeon.

Jaehyun terus berjalan hingga akhirnya ia sampai dikediaman Junhoe. Sesaat kemudian ia memasuki rumah tersebut.

Di dalam sudah terdapat Junhoe yang duduk santai ditemani dengan secangkir kopi hangat.

Tanpa dipersilahkan, Jaehyun duduk di samping Junhoe.

"Akhir-akhir ini orang kepercayaan ayah selalu mendatangiku." Cerita Jaehyun tanpa dipersilahkan untuk kedua kalinya.

"Memangnya iblis tidak boleh bermain-main sejenak? Kita ini iblis. Bukan malaikat." Sambung keluhannya.

Junhoe yang tengah menyaksikan tayangan di televisi tidak begitu memperdulikan kalimat yang dikeluarkan Jaehyun.

Merasa ocehannya tidak ditanggapi dengan sesamanya, membuat Jaehyun semakin kesal. Ia pun beranjak dari tempatnya ke lantai atas. Apa lagi kalau bukan memasuki kamarnya.

---

Pagi harinya
"Doyoung, aku berangkat" Ucap Rose sebelum menutup pintu rumah.

"Ya, hati-hati. Jangan lupa untuk mampir ke toko peliharaan. Makanan Pasta sudah menipis."

"Aku mengerti." Setelahnya gadis itu berjalan keluar rumah yang sudah ia tutup pintu gerbangnya.

Saat baru saja melangkahkan kaki, ia melihat sosok yang tidak asing di kedua bola mata gadis itu.

"Jaehyun?" Dengan senyuman manis yang Rose miliki, ia menyapa kekasihnya itu. Yang disapa hanya mengulurkan tangannya kemudian meraih tangan yang lebih mungil dari miliknya.

"Kau kenapa terlihat murung begitu?" Tanya Rose yang sadar akan raut wajah Jaehyun.

Merasa diabaikan, Rose memberhentikan paksa langkahnya yang membuat Jaehyun seketika juga berhenti melangkah.

"Jawab aku, Jaehyun." Pinta Rose.

Yang dipinta menghela nafas. "Kau bosan denganku? Apa kau akan pergi meninggalkanku demi laki-laki lain?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Rose tertawa. Itu konyol pikirnya, mana mungkin gadis sepertinya bisa merasa bosan dengan pria yang sangat tampan, dan juga hanya menunjukkan sisi lemahnya dihadapan Rose.

Memang benar, selama mereka menjalin hubungan, Jaehyun membuang jauh-jauh sosok kejamnya sebagai iblis dan berubah seratus delapan puluh derajat menjadi sosok yang manja dan selalu melekat pada Rose. Itu membuat Rose lupa sesaat bahwa sesungguhnya Jaehyun adalah seorang iblis.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Tanya Rose yang memang penasaran dengan alasan Jaehyun.

Bukannya menjawab pertanyaan Rose, detik berikutnya yang dilakukan Jaehyun adalah memeluk erat gadis itu.

"Jangan berpaling dariku." Ucap Jaehyun dengan penuh arti.

Mendengar pernyataan Jaehyun, membuat Rose mengerjapkan matanya beberapa kali. Tingkah Jaehyun semakin hari semakin menggemaskan saja, pikirnya. Kemudian yang Rose lakukan hanya mengangguk sebagai persetujuan dari ucapan Jaehyun yang terdengar seperti perintah.

---

Tidak berbeda dengan hari-hari sebelumnya, pekerjaan Rose kini telah usai. Ia dan Eunwoo juga telah menutup kedai tempat mereka bekerja.

"Terima kasih hari ini, sampai ketemu besok." Ucap Rose ramah yang dibalas senyuman oleh Eunwoo.

Setelah beberapa langkah, mereka berpisah karena arah rumah mereka yang bersebrangan.

Tidak lupa akan titipan yang ia terima tadi pagi, ia harus singgah ke toko peliharaan. Semoga saja masih sempat batinnya.

Kini Rose baru saja keluar dari toko peliharaan, syukurlah ia berhasil mendapatkan stok makanan untuk hewan kecil kesayangannya.

Saat hendak berjalan pulang, Rose terhenti karena dihadapannya terdapat gadis yang tidak ia kenali.

"Bagaimana rasanya dikelilingi iblis saat kau sendiri adalah santapan para iblis itu?"

Dengan wajah heran, Rose bertanya-tanya siapa gadis ini dan kenapa ia bisa mengetahui situasi yang dialaminya?

"Maaf, kau siapa ya?"

"Tidak penting mengetahui siapa aku. Tapi kau bisa memanggilku Chaeyeon."

"Kau mau apa?" Curiga Rose.

"Mauku? Tentu saja, kau harus menjauhi para iblis yang menempel padamu layaknya sebuah lem."

"Bagaimana jika aku tidak mau?"

"Kau cukup keras kepala rupanya. Baiklah, kita lihat nanti apakah kau masih bisa bertahan dengan keteguhan yang kau miliki itu."

"Perempuan aneh." Pernyataan Rose membuat Chaeyeon kesal dibuatnya.

LURCHER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang