0.3

6.4K 703 21
                                    

Guk guk!!
Terdengar suara anjing yang menggonggong. Anjing itu tampak menggeram dan dalam posisi ingin menyerang.

Guk guk!!
Tidak berhenti, anjing itu masih tetap menggonggong dan semakin kencang.

Tidak ada orang, tetapi anjing itu terus menggonggong. Mendengar anjingnya yang berisik rose pun berniat untuk mengeceknya.

"Ada apa pasta? Kenapa berisik sekali malam malam?" Rose kemudian melihat sekeliling, tidak ada apa-apa. Detik kemudian anjing bernama pasta itu diam, rose melihat sekeliling, tidak ada siapa pun lalu menggendong pasta ke dalam rumah.

Dua bulan berlalu semenjak pertemuan rose dengan doyoung, dan karena saran doyoung juga kenapa ada anjing di rumah rose. Selain untuk menemani rose tentu saja anjingnya itu bisa menjadi penjaga rumah terlebih untuk memberi tanda seperti yang dialami rose barusan. Rose yakin bukan hantu, pencuri atau apa pun kecuali anak iblis yang lewat.


"Pasta." Rose memanggil anjingnya dan tidak lama pasta datang menghampiri. "Hari ini cuacanya cukup bagus, aku akan membawamu jalan-jalan sore." Setelah mengikatkan tali di tubuh pasta, rose beranjak dari rumahnya menuju taman.

Mereka tiba di taman, lalu sang pemilik anjing merasa haus. Rose pun memutuskan untuk membeli minuman di vending machine. Guk Guk!! Anjingnya kembali menggonggong, rose lantas melihat sekeliling, tidak ada siapa-siapa.

Saat merogoh sakunya, rose lupa dia tidak membawa uang. Dompetnya tertinggal di atas sofa. Kemudian pria dengan wajah tampan menghampiri rose, memasukan uang ke dalam vending machine. Setelah dua minuman keluar, pria itu memberikan satu untuk rose.

"Ini." Ucap laki-laki itu.

"Maaf?" Rose bingung karena tiba-tiba pria tersebut menyodorkan minuman kaleng ke dirinya.

"Untukmu, ambillah."


Rose dan pria itu berakhir di bangku taman setelah gadis itu menerima pemberian dari orang asing yang tidak ia kenal. Karena tidak ingin berhutang budi, rose mengajaknya berbincang untuk merencanakan pertemuan kedua yaitu untuk membalas budi.

"Rose, namaku roseanne park."

"Jaehyun, jung jaehyun."

"Ah, Jaehyun, kau tinggal di daerah sini?" Saat rose mengajukan pertanyaan, pasta kembali menggonggong ke arah jaehyun. Jaehyun yang melihat itu menatap pasta, membuat sang anjing tiba-tiba menghentikan gonggongannya.

"Maafkan anjingku, dia memang agak sensitif dengan orang asing."

"Tidak apa, lagi pula dia terlihat menggemaskan, haha. Oh, aku memang sedang tinggal di sekitar sini, tetapi aku bukan berasal dari sini." Jelas Jaehyun.

"Begitu, pantas aku merasa asing. Kau tau, aku tidak suka berhutang budi." Rose mengambil ponsel di sakunya dan mengarahkan ke arah jaehyun. "Berikan nomormu, aku akan menggantinya nanti."

"Haha, apa ini? Kau tidak perlu sebegitunya, santai saja."

"Aku memaksa, aku benar-benar tidak suka berhutang." Rose tidak menyerah untuk memaksa.

"Baiklah." Jaehyun mengambil ponsel rose, mengetik nomornya, kemudian mengembalikannya kepada rose. "Sudah, ok, aku sibuk, maaf meninggalkanmu, aku permisi dulu, dah." Dalam hati rose bersyukur karena dia sudah mendapatkan kontak pria tadi.


"Hai, jaehyun, ini aku, rose."
Melihat pesan itu jaehyun berdecak, sempat-sempatnya dia berhubungan dengan manusia. "Ingat untuk apa kau di sini jaehyun." Namun jaehyun tidak bisa berbohong kalau dia memiliki ketertarikan pada gadis yang baru dia temui hari ini.

"Halo nona vending machine." Rose yang membaca pesan balasan itu pun terkekeh dan sedikit tersipu mengingat pertemuannya dengan pria yang tampan itu.

Percakapan mereka berjalan lancar. Sesuai perkataannya rose bahwa dia akan membalas perbuatan jaehyun, maka sudah diputuskan pertemuan kedua mereka.

"Baiklah, akhir pekan di cafe xx27." Pembahasan mereka terhenti sampai di situ. Setelah mendapat persetujuan dari jaehyun, rose memutuskan untuk menarik selimutnya dan pergi tidur.

LURCHER✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang