Annyeonghaseyo~
Long time no c hihi~
Ngerasa ga sih kalo cerita ini tuh ngebosenin? Ikr tho;(But ak tetep akan publish buat kelanjutan buku ini hehe>< itung-itung hiburan buat yang baca dan walaupun ga ngehibur gapapa, seenggaknya aku ada sesuatu untuk dimiliki jiakkhh~
Dan seperti biasa, aku amat sangat berterimakasih🙇🙌❤ untuk kalian yang tetap setia mengikuti sampai ke bagian ini, betapa senangnya diriku><
Sesaat Chaeyeon hampir tersulut emosi. Jika saja Eunwoo tidak datang di waktu yang tepat, maka sudah dipastikan detik itu juga Rose terkena tamparan tepat diwajahnya.
"Eunwoo? Kau kenal dengannya?" Tanya Rose.
"Begitulah..."
Chaeyeon yang gagal mendaratkan tamparan karena kedatangan Eunwoo, membuat ia semakin kehilangan suasana hatinya dan segera pergi meninggalkan Rose dan Eunwoo.
"Aku akan menyusulnya, kau pulanglah dengan hati-hati." Ucap Eunwoo sebelum akhirnya benar-benar menyusul keberadaan Chaeyeon.
Rose tidak menjawab, bukan karena tidak ingin. Tetapi karena ia tidak sempat. Di saat ia ingin membuka suara, Eunwoo sudah beranjak dari hadapannya. Itu membuat Rose merasa sia-sia saja jika ia tetap menyahutinya.
Diperjalanan, Rose memikirkan kalimat Chaeyeon yang berhasil membuatnya terus menerus memikirkannya. Pikiran aneh itu seketika ia tepis, karena bukan salahnya ia berada di posisi seperti ini, pun bukan pula keinginannya.
"Aku pulang." Sapa Rose setibanya di rumah.
"Kau sakit?" Tanya Doyoung yang melihat Rose tampak lesu.
"Tidak, aku hanya merasa sedikit lelah." Jawab Rose sekenanya.
"Kemarilah, aku memasak untuk makan malam." Tawar Doyoung.
"Terima kasih, tapi aku akan langsung tidur." Kemudian Rose langsung menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.
"Begitu? Baiklah." Doyoung yang mengerti bahwa sepertinya Rose sangat kelelahan, akhirnya membiarkan gadis itu mengambil waktunya. Pria itu tetap menyantap makan malam walau tanpa ditemani oleh adik sepupunya.
Saat beberapa jam setelah Rose memutuskan untuk tidur, Doyoung memeriksa kantung belanja yang dibeli oleh Rose. Tentu saja isinya makanan untuk Pasta.
Anjing mungil itu sudah menggonggong dengan menggemaskan, seakan meminta Doyoung untuk segera mengisi perutnya yang kelaparan.
"Anjing pintar! Ini, habiskan." Titah Doyoung bersamaan dengan ia yang memberikan wadah kecil berisi makanan untuk Pasta.
Seperti mengerti ucapan Doyoung, Pasta segera menyantap makanan yang dihidangkan. Sangat lezat menurutnya.
---
"Kenapa kau menahanku?" Tanya Chaeyeon dengan nada kurang ramah kepada Eunwoo.
"Aku tidak mungkin membiarkanmu melakukan kekerasan." Jawab Eunwoo.
"Bukan karena kau membela perempuan itu?" Selidik Chaeyeon.
"Kau tau, dia adalah senior di tempat aku bekerja. Kalau terjadi sesuatu pada wajahnya dan ia tidak masuk kerja, aku akan kewalahan di kedai."
Chaeyeon terdiam, sesungguhnya ia tidak terlalu peduli dengan urusan manusia. Akan tetapi ia merasa tindakan Eunwoo bisa dibenarkan, ia sudah berhutang budi pada lelaki itu. Setidaknya sekali.
"Apa kau punya rumah? Di mana kau tinggal?" Tanya Eunwoo.
"Bukan urusanmu." Jawab Chaeyeon dengan ketus.
Mendengar jawaban gadis disebelahnya itu membuat Eunwoo terkekeh. Aneh memang, tapi itu adalah hal yang menggemaskan untuk Eunwoo.
"Kau! Berhentilah mengikutiku." Perintah Chaeyeon."
"Aku akan berhenti saat aku mengetahui di mana kau tinggal."
"Terserah." Mereka berdua terus berjalan hingga tidak terlihat lagi keberadaannya.
---
"Sepertinya kau bersenang-senang di dunia ini. Teruslah bermain sampai kau mendapatkan hukuman yang setara." Gumam Johnny.
Seketika Jaehyun merasa aura yang tidak mengenakan disekitarnya, namun ia berusaha untuk tidak memperdulikan situasi tersebut.
Pria itu meraih ponselnya, ia menekan nomor 1 pada panggilan cepat. Membuat ia tertuju pada dering pertama.
Dering berikutnya tetap tidak ada jawaban. Jaehyun merasa khawatir, tetapi ia berusaha untuk tidak merasa khawatir.
Sejujurnya ucapan Chaeyeon membuatnya terus terpikirkan. Tidak mungkin, batinnya. Rose sudah berjanji untuk tidak berpaling darinya. Mungkin saja gadis itu sudah tertidur.
Dengar perasaan setengah tenang, Jaehyun membaringkan tubuhnya di atas kasur dan mulai memejamkan kedua matanya. Ia merasa esok harus menanyakan hal ini sekali lagi kepada Rose.
Bukan karena Jaehyun tidak yakin dengan gadisnya, tapi hanya untuk berjaga-jaga dan membuat sedikit ruang lega untuk kekhawatirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LURCHER✔
Mystery / Thrillersemenjak kedatangan jaehyun, kehidupan rose tidak pernah lagi sedamai dulu. © 20 Januari 2020 [End] 20 Oktober 2020