Lima belas💋

1.7K 48 0
                                    

"CLAUDIA JANGAN TINGGALIN AKU, KITA BARU AJA MEMULAI AWAL YANG BARU UNTUK MASA DEPAN KITA AKU MOHON JANGAN TINGGALIN AKU CLAUDIA, AKU CINTA SAMA KAMU"

Bima tampak sangat menyesal telah meninggalkan Claudia sendiri, dia menunduk dengan air mata yang keluar dari sudut mata nya tak sanggup untuk melihat kebawah.

"Maafin aku Claudia aku ga becus jagain kamu"

"Aku emang bodoh udah ninggalin kamu sendiri, AKU EMANG ORANG YANG BODOH AAAAA"

Bima berteriak frustasi sambil menjambak rambut nya kasar, namun tiba tiba ada yang aneh.

"Bang Bima"

Suara itu, Bima seperti mengenal suara itu tapi itu tidak mungkin batin nya.

"Bang Bima tolong Claudia"

Tunggu itu benar suara Claudia, ya suara itu mirip sekali dengan Claudia.

Segera Bima berdiri dan mendekati asal suara itu, ternyata

"Claudia"

Ya itu Claudia, ternyata dia tidak jatuh dia masih menahan tubuh nya dengan tangan yang memegang besi di bawah Rooftof.

"Claudia kamu gapapa?"

"Nanti aja Bang cerita nya bantuin aku dulu"

"Iya iya Clau aku bakal bantu kamu, kamu pegang tangan aku"

"Bang Bima kuat kan?"

"Iya sayang ayo pegang tangan aku, percaya sama aku"

Secara perlahan tubuh Claudia pun terangkat dan akhir nya Claudia bisa naik kembali ke atas, dengan tak sabar nya Bima langsung saja memeluk Claudia dengan erat nya seperti Claudia akan hilang jika ia melepaskan pelukan nya.

"Bang aku gak bisa nafas" ucap Claudia yang mulai kehabisan oksigen karena terlalu erat dipeluk oleh Bima.

"Maaf sayang aku cuma seneng liat kamu selamat, aku pikir aku bakal kehilangan kamu" ucap Bima seraya melepaskan pelukan nya.

"Aku gapapa bang, mungkin aku cuma shock aja dengan kejadian itu. Aku pikir aku juga bakal mati tapi mungkin tuhan sedang berbaik hati sama aku maka nya dia masih ngizinin aku buat hidup lagi"

"Bukan cuma kamu yang shock aku juga sangat shock ngeliat kamu jatuh tadi, emang kamu ngapain sih jalan diujung Rooftof kan aku udah bilang kamu duduk disitu ngapain kesini" ucap Bima sambil menunjuk ke kursi yang tadi Claudia duduki.

"Maaf Bang, aku tadi ngejar kunang- kunang yang cantik banget bang tapi aku gak sadar kalo aku jalan ke ujung rooftof tapi pas pengen jatuh aku sadar kalo aku udah ada diujung maka nya aku balik badan berniat balik ke kursi eh tapi malah kaki aku gak seimbang maka nya aku jatuh"

"Maka nya kalo di omongin tuh yang nurut jadi gini kan untung kamu gapapa gimana kalo kamu sampe jatuh tadi, bukan cuma kamu aja yang pergi tapi raga aku juga bakalan ikut pergi, karna aku gak bisa hidup tanpa kamu"

"Aku minta maaf"

"Husft..aku juga minta maaf aku gak bermaksud buat marahin kamu aku cuma gak mau terjadi apa apa sama kamu aku cinta sama kamu Clau"

"Yaudah sekarang kita pulang aja ya bang aku mendadak takut ketinggian"

"Yaudah apa pun untuk tuan putri"

"Heheh makasih pangeran"

"Ayoo" ucap Bima sambil mengulurkan tangan agar mereka bisa bergandengan.

"Yuk" jawab Claudia sambil menerima uluran tangan Bima dan mereka pun keluar dari restoran itu.

Makan malam yang sudah Bima susun semua nya hancur hanya satu yang membuat dia bahagia malam ini yaitu ungkapan perasaan Claudia kepada nya membuktikan kalau cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan dan selamat nya Claudia dari kecelakaan tadi.

Saat sudah ada diluar restoran.

"Bang kita kamu kemana sekarang?" Tanya Claudia.

"Kamu mau kemana tuan putri"

"Emhh" seperti sedang berpikir Claudia menaruh tangan nya di dagu dan itu membuat Bima tak bisa menahan tawa nya.

"Prftt..hahahhaaah"

"Kok Bang Bima ketawa sih"

"Abis kamu lucu sayang"

Blush

"Bang Bimaaa" sambil menutup wajah nya dengan kedua tangan.

"Kenapa sayang kok malah ditutup wajah nya, nanti cantik nya hilang loh" ucap Bima sambil melepaskan tangan Claudia yang ada diwajah nya.

"Sekarang kamu mau kemana?" Tanya Bima sekali lagi.

"Aku mau makan es krim bang, boleh?"

"Apa pun untuk tuan putri" sambil mengacak sedikit rambut Claudia.

Mereka pun masuk kedalam mobil dan pergi mencari kedai es krim.

Saat sudah sampai dikedai es krim mata Claudia langsung berbinar bahkan jauh lebih berbinar dibandingkan saat direstoran tadi.

"Ayo bang turun aku udah gak sabar mau makan es krim kesukaan aku"

"Iya sayang ku ayo"

Mereka pun akhir nya turun dari mobil dan langsung masuk kedalam kedai es krim itu. Saat sudah didalam Claudia langsung memanggil pelayan kedai tersebut dan langsung memesan.

"Mba aku mau es krim rasa vanila, coklat, tiramissu, green tea, cappucino, dan yang terakhir rasa yogurt bang Bima mau pesen apa"

"Aku cappucino aja"

"Saya ulangi ya nona, es krim rasa vanila, coklat, tiramissu, green tea, cappucino dua, dan yogurt, ada lagi nona?"

"Tidak ada"

"Baik silahkan ditunggu saya permisi"

Bima hanya bisa menatap Claudia dengan tidak percaya bagaimana mungkin dia menghabiskan es krim sebanyak itu.

"Clau kamu serius bakal ngehabisin semua es krim itu?"

"Iya bang aku udah biasa kok dulu sama Bang Ricko dan itu yang biasa aku pesen"

"Semua nya abis kamu makan?"

"Iya"

"Tapi tetep aja kamu gak boleh makan es krim banyak banyak gitu nanti kalo sakit gimana"

"Aku gapapa kok bang"

Perdebatan mereka pun terhenti karena pelayan yang membawakan pesanan mereka telah sampai.

"Selamat menikmati"

"Terimq kasih"

Pelayan itu pun menundukkan kepala untuk rasa hormat dan kembali pergi.

Sekarang dihadapan Claudia dan Bima sudah tertata rapih es krim es krim yang tadi sudah dipesan oleh Claudia.

"Clau kamu serius bakal ngabisin semua nya?" Tanya Bima sekali lagi.

"Iya bang udah ah jangan ganggu aku, aku mau menikmati es krim ku dulu"

Dengan begitu lahap nya Claudia menyantap es krim es krim itu sampai mulut nya penuh dengan es krim dan itu membuat Bima tersenyum bahagia bisa melihat Claudia tersenyum senang seperti itu.

Dia berjanji akan selalu membahagia kan Claudia, dia akan selalu menjaga Claudia dan akan menyayangi nya sampai menutup mata.

Cukup sekian
Chapter ini sengaja aku buat khusus untuk Bima dan Claudia ya
Untuk keseruan Rumah tangga Ricko dan Gladis ada di chapter berikut nya ya
See you

Love you all😘😘

Love Story (Slow Update!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang