Empat Belas💋

2.2K 63 1
                                    

Beberapa hari berlalu tak terasa kini sudah satu Bulan Gladis dan Ricko menempati Rumah baru mereka dan selama itu semua nya masih baik baik saja, Kemesraan mereka berdua pun tak luput dari perhatian Thalia. Tak jarang juga Bagas datang ke rumah baru mereka untuk membicarakan kesepakatan  bisnis yang akan dia buat dengan Ricko dan tak jarang pula Bagas memperhatikan gerak gerik Thalia.

Dia hanya berjaga jaga siapa tau Thalia ini orang jahat karena dia masih belum percaya sepenuh nya kepada Thalia.

Sekarang pun Bagas sedang mengobrol dengan Ricko di rumah nya, tapi fokus nya teralihkan oleh kedatangan Thalia yang membawa dua cangkir kopi untuk Ricko dan Bagas tentu nya.

Entah mengapa memandangi wajah Thalia membuat hati Bagas sejuk, tenang, damai wajah itu sungguh polos dengan menggunakan kacamata yang sedikit melorot ke pangkal hidung membuat kesan manis nya bertambah ditambah dengan rambut nya yang di kepang menjadi dua.

'Cantik' batin Bagas berucap

Hingga suara dari Ricko pun tak membuat Bagas mengalihkan penglihatan nya dari Thalia, sampai sebuah tepukan tangan dipundak nya menyadarkan nya

"Ah iya bagaimana Ricko" ucap Bagas gugup karena masih terkejut.

"Bang Bagas gapapa kan?" Tanya Ricko

"Aku gapapa"

"Terus kenapa tadi ngeliatin Thalia begitu"

"Aku cuma curiga dia punya niat buruk buat kamu sama Gladis" ucap nya sedikit berbohong karena dia sama sekali tak berfikir seperti itu tadi.

Ada perasaan aneh setiap Bagas melihat Thalia, rasa nya seperti ingin mengenal nya lebih jauh lagi.

"MAS RICKO, KEKAMER SEBENTAR" teriak Gladis dari dalam kamar nya.

"IYA SAYANG BENTAR" balas Ricko berteriak dari ruang tamu.

"Bang bentar ya aku mau nemuin Gladis dulu"

"Iya"

Tak berselang lama Thalia lewat kembali dihadapan Bagas dengan membawa sebuah plastik berukuran lumayan besar.

"Thalia"

"Iya tuan"

"Bawa apa kamu"

"Ini saya bawa sampah mau saya taroh didepan biar langsung diambil nanti sama tukang sampah"

"Apa itu berat?"

"Ini sudah biasa tuan"

"Sini saya bantu"

"Hah jangan tuan nanti saya dimarahin nyonya Gladis"

"Gapapa sini saya bantu"

Akhir nya Bagas memaksa dan membawa plastik sampah itu kedepan diikuti oleh Thalia di belakang nya.

"Terima kasih tuan, maaf kalo saya ngerepotin"

"Enggak kok ga ngerepotin"

"Oh ya Thalia, apa kamu betah tinggal disini"

"Betah banget tuan apa lagi Tuan Ricko sama Nyonya Gladis baik sama saya"

"Thalia saya kenapa ya"

"Kenapa gimana maksud nya tuan"

"Kenapa ya setiap saya ngeliat kamu beberapa hari ini, saya ngerasa aneh sama perasaan saya"

"Aneh gimana tuan, jangan gitu saya jadi malu"

"Saya ga tau, dan ini yang bikin saya bingung kenapa saya bisa ngobrol sebanyak ini sama kamu, biasa nya saya ga pernah ngomong sebanyak ini sama keluarga saya apalagi wanita"

Love Story (Slow Update!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang