Dua puluh empat💋

839 27 2
                                    

Sudah dua hari Gladis berada dirumah sakit dan belum sadarkan diri dan itu membuat semua anggota keluarga cemas.

Bahkan Ricko sampai tak tidur selama dua hari ini karena dia ingin melihat saat istri nya itu kembali sadar.

"Sayang bangunn, apa kamu marah padaku karena aku tidak bisa menjaga anak kita"

"Aku merindukan senyuman mu sayang bangun lah, aku mohonn" ucap Ricko sendiri sambil memegang jemari Gladis yang terasa agak dingin.

"Aku gak tau harus bagaimana nanti menyampaikan kabar buruk ini ke kamu sayang"

"Aku gak tega liat kamu sedih nanti"

"Maafin aku yang belum bisa menjaga kamu dan bayi kita"

Sudah satu jam Ricko berbicara sendiri sambil terus memegang jemari Gladis yang terbaring kaku di tempat tidur.

Toktok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat Ricko tersadar dan menghapus sisa air mata nya yang tadi jatuh.

"Masuk" ucap Ricko.

"Maaf tuan saya ingin melihat keadaan nyonya, karena saya sangat khawatir dengan nyonya" ucap Thalia setelah dipersilahkan masuk.

"Kebetulan kamu ada disini tolong jaga Gladis sebentar saya ingin mencari udara sebentar" ucap Ricko pada Thalia.

"Baik tuan"

Setelah Ricko pergi barulah Thalia memasang wajah asli nya, ia tersenyum menang melihat Gladis yang sekarat seperti sekarang. Sungguh tak ada sedikitpun rasa kasian untuk Gladis.

Bahkan sekarang Thalia hampir saja tertawa melihat Gladis yang tak berdaya ditempat tidur jika tak ingat bahwa ruangan ini tak kedap suara.

"Hai Gladis" ucap Thalia menyeringai sambil mendekati Gladis yang masih belum sadarkan diri.

"Em gimana rasa nya tidur selama dua hari? Pasti nyenyak kan? Atau kamu ingin tidur selama nya seperti anak kamu yang telah pergi itu?"

"Tapi tidak semudah itu, aku masih ingin bermain main dengan mu"

"Setelah aku bosan, cepat atau lambat aku pasti akan membawa mu menyusul anak mu itu ke neraka hahhaa upss aku tidak boleh berisik pasti kau terusik kan kalau aku berisik? Baik lah aku akan diam" ucap nya sambil jari telunjuk nya ia taruh di depan bibir nya sendiri.

"Kau sangat beruntung Gladis karena telah mendapatkan Ricko, tapi itu hanya sementara karena aku lah wanita yang pantas bersama Ricko bukan kau"

"Saat aku lihat kau dengan Ricko rasa nya aku ingin sekali mencekik mu, tapi apalah daya ku. Aku hanya bisa membuat mu terluka tanpa diketahui oleh Ricko agar dia tidak membenci ku"

"Kau tahu dulu aku dan Ricko saling mencintai namun takdir belum menyatukan kita berdua, tapi saat aku ingin kembali lagi dengan nya kamu malah datang sebagai penghancur"

"Aku benci kamu Gladis"

"Aku benci kamu" ucap nya sambil berbisik di telinga Galdis.

Setelah mengucapkan itu Ira datang dengan Bagas.

"Thalia?"

"Hah iya nyonya?" ucap Thalia gelagapan takut ucapan nya tadi terdengar oleh Ira dan Bagas.

"Apa yang kamu lakukan disini? Dan mana Ricko?" Tanya Ira

"Tuan Ricko sedang keluar nyonya kata nya mencari angin maka nya saya disuruh menjaga nyonya Gladis"

"Kalau gitu sekarang kamu pergi belikan saya dan Bagas kopi, kamu tau kan kopi apa yang saya dan Bagas anak saya sukai?" Ucap Ira.

"Iya nyonya saya tahu"

Love Story (Slow Update!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang