THIRTEEN: Another Beast

8.6K 780 8
                                    

Jangan lupa beri vote dan comment ya gaes. Enjoy!

***

Gianna bangkit. Ia berjalan cepat dan langsung memeluk tubuh sempurna Aldo dengan erat, menyalurkan semua kerinduannya pada Aldo yang selalu menjauhinya. Namun, Aldo tak tinggal diam begitu saja. Ia langsung melepaskan pelukan Gianna secepat wanita itu memeluknya.

"Dengar, Gianna. Aku sungguh-sungguh. Aku tak menyukaimu sedikit pun. Jadi hapuslah perasaanmu atau jangan pernah muncul di hadapanku lagi," ucap Aldo sedikit lembut. Ia tahu mengeluarkan kemarahannya hingga urat lehernya terlihat takkan mempan pada Gianna. Jadi, lebih baik ia menyimpan energinya daripada harus terus marah-marah pada wanita itu.

Gianna memandang sedih sekaligus tak terima. "Kenapa, Aldo?! Kenapa kau tak memberiku kesempatan sama sekali untuk membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu! Beri aku kesempatan untuk membuat kau mencintaiku juga!"

"Aku tak bisa. Karena itu akan sangat sia-sia. Kau hanya akan membuang-buang waktumu, Gianna. Carilah pria lain. Aku yakin banyak pria yang akan menyukaimu, tetapi tidak denganku."

Aldo hendak pergi dari hadapan Gianna, namun tiba-tiba wanita itu berteriak, "Kenapa?!!"

Pria itu pun menatap Gianna tanpa minat dengan mata abu-abu tajamnya. Ia sebenarnya sudah sangat lama muak dengan Gianna, tetapi mengingat Gianna pernah menjadi temannya, membuat Aldo bersikap jantan dengan tidak menyakiti wanita itu lebih jauh.

"Karena seorang gadis telah mencuri hatiku," jawab Aldo mantap sebelum kembali melanjutkan langkahnya, kembali ke restoran di mana wanita yang ia maksud sedang menunggunya.

Aldo meninggalkan Gianna begitu saja. Wanita itu tercengang dan bergeming di tempatnya. Tak percaya dengan kalimat yang baru saja dikatakan Aldo dengan penuh keyakinan itu.

"Gadis? Apa dia bercanda?" gumam Gianna merasa lucu dengan kalimat itu.

Menurutnya, Aldo tak mungkin menyukai wanita lain. Pria itu tak pernah berinteraksi dengan seorang wanita sekalipun. Hidupnya sejak dulu hanya dikelilingi oleh para lelaki menakutkan. Tak pernah sekalipun ada sejarah di hidup Aldo bersama seorang wanita.

Gianna yakin bahwa Aldo pasti berbohong padanya agar dirinya menjauh. Namun, sisi lain dirinya menjadi panik dan cemas. Bagaimana jika semua itu benar?

Gianna menggeleng tegas. Jika memang apa yang dikatakan Aldo itu benar, maka dengan senang hati ia akan berkenalan dengan wanita itu. Kemudian, menyingkirkan wanita itu dari sisi Aldo.

***

Dengan langkah cepat, Aldo memasuki restoran. Namun, karena terlalu buru-buru, tanpa sadar ia sedikit menyambar bahu pelanggan lain yang baru saja keluar dari restoran yang sama, membuat mereka saling memandang.

"Tuan Christofor, saya tak menyangka kita akan bertemu," ucap pria yang ditabrak oleh Aldo.

Aldo mengernyit sebentar karena tidak mengenal wajah pria yang ia tabrak. Namun, ia juga merasa familier. Ia rasa ia pernah melihat wajah pria itu sebelumnya.

"Ah, nama saya Randy Vincent. Kita bekerja sama dalam pembangunan di Jepang. Anda pasti tak mengenaliku karena saat itu yang hadir hanyalah sekretarisku," ucap pria yang tidak lain tidak bukan adalah Randy.

"Maaf, saya tak mengenali Anda. Tetapi saya sangat mengenali nama Anda," ucap Aldo sesaat keduanya berjabat tangan.

"Senang bertemu dengan Anda secara tak sengaja, tapi saya sedang buru-buru sekarang. Kalau begitu saya duluan. Saya harus segera kembali ke perusahaan," ucap Randy yang hanya direspons senyuman formal dan anggukan sekali oleh Aldo.

The Darkest EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang