Shoes

30 5 2
                                    

Cahaya matahari di pagi ini masuk ke dalam celah kamar yeoja cantik yang masih tertidur dengan nyaman di kasur empuknya itu. Alarm sedari tadi sudah berbunyi sangat bising, namun gadis bersurai pirang ini seolah tak mendengar dan kembali tertidur.

Disisi lain namja dengan bahu lebarnya itu terus saja menggerutu sambil memasak sarapan pagi di sana "Yak! KIM JEUNA!! Bangunlah!" Teriak namja itu kesal, namun bukan Jeuna namanya jika ia bisa dibangunkan dengan mudah.

"Baiklah, kali ini aku harus kembali membangunkan si kebo rumahan itu!" Kesal namja itu lalu mematikan kompor di sana dan berjalan ke lantai atas rumahnya.

______________

Jungkook membawa motor ninja hitamnya itu masuk ke pekarangan sekolah dengan cepat lalu memarkirkan motornya.

"Jungkook" Sapa namja dengan senyum kotaknya itu menghampiri Jungkook.

"Dimana Jeuna? Biasanya kau bersamanya" Mata Taehyung mencari keberadaan Jeuna.

"Aku tidak bersamanya, apakah noona belum datang?" Tanya Jungkook

Baru saja Taehyung akan menjawab pertanyaan dari hobae nya ini tiba tiba..

"Taehyung-ah!!" Jeuna berteriak sambil berlari ke arah mereka.

Taehyung yang melihat Jeuna dengan wajah kusutnya serta dengan napas tak beraturanya itu sedikit terkekeh gemas "kau telat lagi?" Tanya Taehyung dan sukses membuat Jungkook ikut terkekeh.

Jeuna sedikit mendengus dan memanyunkan bibirnya kedepan, membuat siapa saja yang melihatnya akan berkata bahwa gadis di hadapanya ini sangat imut.
"Kalian jahat sekali, Dan kau! Kenapa tak menjemputku?!" Kesal Jeuna menunjuk Jungkook tepat di depan hidung namja itu.

Jungkook menaikan pundaknya "Aku tidak tau, aku kira noona sudah di sekolah jam segini" Jungkook melihat arlojinya yang menunjukan pukul 7 pas.

Jeuna kembali mendengus kesal menatap keduanya "Lihatlah rambutku? Rusak dan berantakan" Ucap Jeuna menunjuk rambutnya sendiri dan merapihkannya.

Taehyung dan Jungkook sama sama tersenyum akan tingkah lucu Jeuna, lalu tangan keduanya refleks merapihkan rambut pirang Jeuna bersamaan diiringi dengan senyuman hangat mereka.

"Baiklah sekarang sudah kembali rapih" Taehyung tersenyum dengan senyum kotaknya yang manis.

Tak lama setelah itu, Taehyung merangkul pundak Jeuna mendekat ke arah tubuhnya dan berbalik, berjalan meninggal Jungkook disana
"Kami duluan!" Taehyung melambaikan tanganya pada Jungkook yang masih berada di atas motornya.

Jungkook tersenyum melihat interaksi keduanya.

_____________

Di kelas, Jeuna merasa suntuk akan apa yang di jelaskan oleh guru di depan nya. Hingga membuat matanya terasa sangat berat.

Dari bangku sebelah, Taehyung melihat Jeuna dengan mata kantuknya terlihat lucu, terantuk antuk ke meja hingga berakhir kepalanya terjatuh pada buku pelajarannya sendiri. Taehyung terkekeh kemudian memanggil guru di depan.

"Ssaem, sepertinya Jeuna kelelahan. Saya ijin membawanya ke UKS" ucap Taehyung pada sang guru dan dibalas anggukan pelan.

Perlahan Taehyung menghampiri bangku Jeuna dan menggendong Jeuna di tanganya dengan posisi senyaman mungkin agar Jeuna tidak terusik di dalam tidurnya.

"Terimakasih Ssaem" Taehyung menunduk kemudian berjalan keluar kelas.

Saat dirinya dan Jeuna keluar dari kelas, Taehyung perlahan menoleh menelisik wajah Jeuna. Gadis yang membuatnya jatuh cinta 3 tahun lalu ini memang sangat berbeda dimatanya, menurutnya Jeuna sangat spesial.

"Lihatlah, ketika tertidur pun kau terlihat sangat cantik" Taehyung berucap sambil melihat wajah Jeuna yang sedikit tertutup oleh rambut pirangnya.

Perlahan mata indah Jeuna terbuka, dan langsung bertatapan dengan mata tajam Taehyung. Jeuna tersenyum dan terekekeh sebentar "kau membawaku lagi" Ucap Jeuna dengan rasa kantuk yang masih mengendalikannya.

Taehyung tertawa gemas akan ekspresi Jeuna "Tanganku rasanya gatal jika tak membawamu ketika kau mengantuk"

Jeuna menatap pintu besi dihadapanya "Kali ini kemana?" Tanya Jeuna

"Rooftop" Taehyung membuka pintu itu dengan menendang menggunakan kakinya.

Setelah pintu besi itu terbuka, Taehyung menutupnya kembali dan mengedarkan pandanganya ke sekeliling. Ia melihat ada Sofa kecil disana lalu perlahan mulai melangkahkan kakinya menuju sofa kecil itu.

"Uhh.. kau makin berat saja" Taehyung menurunkan Jeuna dari pangkuanya, dan dihadiahi tatapan maut oleh Jeuna.

"Kau ini, jika tidak mau menggendongku lebih baik turunkan saja, tidak usah mengejekku seperti itu" Jeuna berbicara sambil bibirnya yang membentuk lengkungan ke atas.

Taehyung tertawa "Percayalah, aku hanya bercanda" lalu setelahnya menepuk pelan surai pirang gadis itu dan kemudian duduk disebelah Jeuna.

"Tapi ngomong ngomong, kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Jeuna menatap Taehyung melihat hidung mancung yang ia sukai itu.

Taehyung tetap menatap lurus kedepan "Heum.. kebetulan cuaca hari ini bagus, jadi mungkin akan lebih baik jika kita diam disini" Balas Taehyung sambil melihat sepatu yang dipakai Jeuna.

Taehyung mengerutkan dahinya aneh kemudian Taehyung berjongkok, memposisikan diri di depan kaki Jeuna.
"Sedang apa kau?" Tanya Jeuna ketika Taehyung perlahan menyentuh sepatu putihnya itu.

Taehyung sedikit menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan gadis dihadapanya "Kau mempunyai uang banyak, Kakakmu memimpin perusahaan Kim di korea dan sepatumu sudah sempit begini kau diamkan?" Ujar Taehyung pada Jeuna yang hanya memperhatikanya.

Jeuna perlahan menatap sepatunya, dan kemudian membuka sepatu itu "Aku ragu untuk tidak meninggalkan sepatu ini" Jeuna memandang sepatu itu dalam.

Ia tidak tega jika harus membuang sepatu itu dan menggantinya dengan yang baru, pasalnya itu adalah sepatu pemberian dari Jungkook.

"Sepulang sekolah kita ke toko sepatu" Ucap Taehyung dan kembali duduk di sebelah Jeuna.

Jeuna melotot lucu ke arah Taehyung "Tap-" baru saja Jeuna akan menolak namun Taehyung sudah memposisikan telunjuknya dibibir Jeuna.

"Aku tidak menerima penolakan"


차차<3

Follow my instagram: chacha.yoo

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang