A Fight In The Morning

18 4 32
                                    

Paginya Jeuna bangun dari tidurnya, dengan kondisi mata yang masih berat karena rasa kantuk yang selalu menghantuinya, juga pelajaran pelajaran yang harus ia hafalkan, semuanya membuat otaknya seolah olah berhenti pada satu titik.

Perlahan kaki jenjang milik Jeuna melirik jam dinding di kamarnya. Pukul 05:12, masih lumayan pagi untuk melakukan aktivitas, daripada dirinya bosan melamun di kamarnya yang sunyi, Jeuna memutuskan untuk bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, membersihkan diri dan bersiap siap untuk sekolah.

Namun baru saja Jeuna akan memasuki kamar mandi, benda pipih atau lebih sering disebut Handpone itu berdering di atas ranjang Jeuna.

Jeuna mendecak kesal kemudian dengan berat hati melangkahkan kembali kakinya menuju ranjangnya dengan malas.

Jeuna melihat layar handponenya, sepertinya sang penelefon sebelumnya belum pernah menghubungi dirinya, bisa terlihat bahwa disana hanya terlihat rentetan angka.

Dengan penasaran Jeuna mengangkat telfon itu kemudian mengarahkannya ke kupingnya.

"Yeoboseo? Ini dengan siapa?" Tanya Jeuna dengan hati hati.

"Ahh.. Eonnie, ini aku Hyemi" teriak Hyemi dari sebrang telfon.

Entah kenapa sapaan Hyemi untuk Jeuna membuat paginya terasa rusak. Jeuna tersenyum simpul ketika mendengar pekikan riang dari Hyemi.

"Baiklah, akan ku simpan nomormu" Ucap Jeuna singkat.

"Hum.. Eonnie, kau ada waktu setelah pulang sekolah?" Tanya Hyemi.

Jeuna mengerutkan keningnya, berpikir kegiatan apa saja yang akan ia lakukan hari ini.

Setelah kurang lebih berkecamuk dengan pikirannya selama 2 menit, Jeuna mengangguk, hanya belajar jadwalnya hari ini.

"Ada, memangnya kenapa?" Balas Jeuna dengan nada yang bisa dibilang sangat malas.

"Ah.. jadi seperti ini eonnie. Bisakah kau mengajarkanku rumus rumus matematika kelas 11 ini? Kudengar dari Jungkook.. eonnie ber otak pintar" Balas Hyemi riang.

Jeuna yang mendengar itu sedikit menyunggingkan bibir kirinya ke atas "Iya, mungkin bisa.." balas Jeuna singkat tak mau lebih lama untuk berbicara dengan gadis yang ada di sebrang telfon ini.

"Um baiklah, kalau begitu aku tunggu eonnie di cafe xxxx" Ucap Hyemi kemudian mematikan sambungan telfonya.

Setelah sambungan terputus, Jeuna memandang handponenya kemudian tersenyum miris.

"Ternyata kau masih bisa menceritakanku dihadapannya" Ucap Jeuna pada dirinya sendiri.

Entahlah, Jeuna sangat bingung.. antara harus senang apa sedih ketika mengetahui Jungkook masih bisa menceritakan dirinya pada Hyemi.

Tak lama kemudian setelah hyemi tak menghubunginya lagi, Jeuna manaruh handponenya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

______________


Setelah kurang lebih 20 menit untuk Jeuna mempersiapkan dirinya untuk pagi ini, akhirnya gadis bersurai pirang panjang itu turun dan menghampiri kakak lelakinya yang tengah duduk sambil menyantap makanannya di meja makan bersama Sooyoung.

"Jeuna, kemarilah.. makan disampingku" Panggil Sooyoung ketika menyadari adanya Jeuna di sana.

Jeuna yang merasa terpanggil pun segera menghampiri keduanya dengan riang, kemudian mengambil tempat duduk di samping Sooyoung.

"Makanlah ini, aku memasakan ini semua spesial untukmu" Ucap Sooyoung dengan tersenyum ramah.

Jeuna membalas dengan senyuman yang lebar "Terimakasih Eonnie.. eoniie sangat baik, tidak seperti Seokjin Oppa, hanya bisa mengomel setiap harinya" Ucap Jeuna sambil meraih sumpit di hadapanya.

Seokjin yang merasa namanya terpanggilpun menatap Jeuna dengan tatapan sinis "Yak! Kau ini tidak tahu terimakasih sekali, jika tidak ada aku maka siapa yang akan memasakanmu setiap paginya huh?!" Protes Seokjin dengan mulut yabg penuh dengan makanan yang belum ditelan habis.

Jeuna merotasikan bola matanya malas "Tidak ada yang menyuruh Oppa memasakanku" Jawab singkat Jeuna kelewat cuek.

Seokjin mendecak "Yasudah, kalau begitu nanti nanti aku tidak akan memasakanmu sarapan!" Balas Seokjin kesal akan kelakuan adiknya.

Jeuna menatap Seokjin kemudian melotot tajam padanya "Geurae!".

Sooyoung yang melihat perdebatan antara keduanya menjadi pusing sendiri "Aishh sudahlah, kalian ini pagi pagi buta seperti ini sudah bertengkar, beradu omongan sana sini, itu membuatku pusing" Tegur Sooyoung menatap kedunya bergantian.

Mendengar Sooyoung yang terlihat kesal membuat keduanya bungkam lalu menunduk.

"Mianhae" Ucap keduanya bersamaan.

Sumpah, Sooyoung merasa lucu dengan keduanya, mereka terlihat imut ketika menunduk dan meminta maaf dengan bibir yang sedikit di kerucutkan.

"Heumm.. sudahlah, duduk dan makan dengan tenang"

















Look At Me by YooChacha

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang