Noona to Chagi

18 5 1
                                    

Pagi ini, perempuan cantik yang sekarang telah berganti model rambut menjadi sebahu itu tengah terduduk di atas kasurnya, dengan baju seragam yang sudah ia kenakan di tubuhnya. Jeuna tengah mengotak atik handponenya, berusaha mencari kontak yang ia tuju.

Tak lama kontak yang sedari ia cari pun muncul, tak perlu basa basi Jeuna menekan tombol bertanda handpone di sana, berniat menelepon seseorang yang ia tuju.

Bunyi sambungan telepon samar samar berbunyi, dan setelahnya tak berapa lama bunyi nada sambungan itu mati tergantikan oleh suara bariton namja yang tengah mengangkat telepon saat ini.

"Yeoboseo?"

Jeuna tersenyum mendegar suara itu.

"Ah Taehyung-ah, bisakah kau menjemputku?" Ucap Jeuna sambil memainkan tas ransel yang sekarang tengah ia gendong di bahunya.

Samar samar terdengar suara kekehan dari sebrang sana "Tentu saja, tanpa kau suruhpun aku akan menjemputmu tuan putri kkk~" Kekeh Taehyung di akhir kalimat.

"Humm geurae, dan tolong ajarkan aku sedikit tentang rumus yang terakhir kali guru berikan" Jawab Jeuna.

"Woah! Jinjja, Jeuna yang pintar ini minta di ajarkan oleh orang tampan yang otaknya berkapasitas kecil" Tawa Taehyung.

Oke keadaan Jeuna sedikit baikan saat ini, Taehyung selalu saja membuat candaan di pagi hari.

Jeuna refleks terkekeh, namun kekehannya tiba tiba terhenti ketika mendengar suara pintu di ketuk oleh seseorang. Lantas Jeuna langsung mematikan sambungan teleponnya dengan Taehyung.

"Siapa??" Teriak Jeuna dari dalam, namun belum ada balasan dari luar.

Karena penasaranpun Jeuna berjalan, mendekat kearah pintu. Membuka pintu kamarnya yang terkunci dan mulai memutar knop pintu.

Setelahnya, bisa ia lihat wajah lelaki yang lebih muda darinya ini tengah berdiri di depan kamarnya, dengan wajah terkejutnya.

Jeuna yang menyadari siapa yang ada di hadapannya saat ini pun merotasikan matanya malas.

"Untuk apa kesini?" Tanya Jeuna to the point.

Jungkook sedikit memperlihatkan senyum tipisnya. Dan setelahnya berkata..

"Menjemput noona" Jawab Jungkook dengan nada lucunya.

Sungguh, jika Jeuna boleh jujur ia tak bisa membenci lelaki dihadapannya ini. Namun ketika melihat wajahnya, rasanya mata Jeuna selalu memanas, bersiap mengeluarkan cairan bening dari sana.

"Taehyung akan menjemputku, jadi lebih baik kau pergi duluan" Ucap Jeuna dan akan menutup pintu kamarnya.

Namun baru saja pintu kamarnya akan tertutup, Jungkook dengan cepat menahannya dengan sebelah tangan, dan dengan dengan sigap masuk kedalam kamar Jeuna.

Jeuna yang melihat itu langsung membulatkan matanya, terkejut akan Jungkook yang tanpa permisi memasuki kamarnya.

"Noona memangkas rambut noona?" Tanya Jungkook sambil menatap Jeuna dalam.

Jeuna yang mendengar itu hanya mengangguk malas, dan setelahnya berkata "Dan kumohon kau pergi, karena Taehyung yang akan menjem-"

"Sebenarnya noona memiliki masalah apa sih? Kenapa noona menghindar dariku? Tolong jelaskan semuanya, hal ini benar benar rumit bagiku" Ujar Jungkook memandang wajah Jeuna lekat, sesekali menunduk melihat tangan kanan Jeuna yang kini telah terlilit oleh perban disana.

"Seberat itukah masalah noona? Hingga noona melukai diri sendiri dan memangkas rambut noona hingga berharap kesialan itu bisa hilang dari hidup noona? Dan apakah kesialan itu bersumber dariku?" Lanjut Jungkook sambil kembali menatap dalam manik cantik gadis dihadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang