Just Friend

21 4 13
                                    

Keesokan harinya, Jeuna terlihat berbunga bunga dan sesekali memperlihatkan pipi merahnya ketika mengingat kejadian malam tadi.

Seperti saat ini di kantin, Jeuna terlihat mencoba untuk memakan makananya dengan tenang, namun kenyataanya tidak. Otaknya selalu kembali berputar pada kejadian semalam. Perlahan jari Jeuna tertarik ingin menyentuh bibirnya sendiri, mengusapnya perlahan. Dan bayangan akan Jungkook yang menciumnya pun muncul kembali, membuatnya tersenyum sendiri.

Taeji yang melihat itu merasa ada yang salah dengan temanya yang satu ini, dilihat lihat Jeuna seperti orang gila, tersenyum dan tertawa tanpa sebab.

Karena mengira temannya yang satu ini sakit, Taeji mengulurkan tanganya ke arah dahi Jeuna dan merasakan bahwa dahi itu hangat atau tidak.

Setelah mengecek suhu dari dahi Jeuna, kemudian Taeji menggeleng "Tidak hangat, sepertinya kau beneran gila" Ucap Taeji singkat sambil memakan ramyeon nya lagi.

"Apa apaan kau ini? Siapa yang gila? Aku tidak gila!" Jelas Jeuna kesal karena dianggap gila oleh Taeji.

"Lalu kenapa sedari tadi kau hanya tersenyum dan tertawa tanpa sebab? Jadi kusimpulkan kau gila" Santai Taeji sambil memakan makananya kembali.

"Yak! Siap- hmmpph" Omongan Jeuna terpotong ketika tangan besar Taehyung menutup mulutnya.

"Pagi pagi sudah berisik" Ucap Taehyung menatap Jeuna sambil terkekeh gemas, setelahnya melepas tangannya yang ada di mulut Jeuna lalu duduk di sebelah Jeuna.

Taeji yang melihat itu langsung memberhentikan acara makan nya lalu meminum sesuatu di sana, untuk menghilangkan rasa gugup yang ada.

"Ah.. Taehyung, sedang apa kau disini?" Tanya Jeuna sebari merapihkan poninya.

Taehyung tersenyum, lalu mencubit pipi Jeuna pelan.
"Tentu saja menemuimu" Ujar Taehyung dengan senyum kotak yang ia miliki.

Jeuna tersenyum lebar, namun setelahnya ia merasa ada yang ganjal. Dia melihat dihadapanya Taeji sedang meminum jus pir disana, dengan air mata yang terbendung di pelupuk matanya.

Rasa kasihan kunjung di hati Jeuna, dirinya tau bahwa Taeji sangat tidak suka ketika dia dekat dengan Taehyung.

Jeuna celingak celinguk, dia merasa tak enak akan Taeji, jadi sekarang pikiranya tengah mencari cara agar ia bisa pergi dari sini.

"Eum.. tunggu disini!, aku akan kembali" Ucap Jeuna lalu berlari kencang.

"Eh? Kim Jeuna!!" Panggil Taehyung, namun sudah terlambat, Jeuna sudah pergi keluar dari pintu kantin.

Taehyung menghembuskan nafasnya kesal akan apa yang baru saja terjadi. Lalu mata Taehyung menatap Taeji yang ada di hadapanya.

Tangan Taehyung menggampai lengan Taeji lalu menggengamnya.

Taeji yang sadar akan apa yang terjadipun membulatkan matanya, hatinya berdetak tak karuan, pipinya pun mulai memanas.

"Aku ingin bertanya" Ucap Taehyung pada Taeji yang terlihat syok disana.

Taeji hanya mengangguk pelan sambil mengigit bibirnya malu.

"Kenapa kau selalu terlihat tegang ketika berhadapan denganku?" Tanya Taehyung yang mulai mendekatkan jarak wajah di antara keduanya.

Taeji gelagapan untuk pertanyaan yang satu ini. "Ak-aku eumm.. ha-hanya-"

Belum selesai Taeji berbicara, Taehyung sudah mengusap rambut Taeji pelan sambil tersenyum gemas. "Kiyowo, aku hanya bertanya tapi kau menjawab dengan gelagapan seperti itu"

Sumpah demi apapun, senyuman itu tidak sehat untuk Taeji.

"Mulai sekarang kita berteman, berjanjilah" Ucap Taehyung sambil mengacungkan kelingkingnya dihadapan Taeji.

Taeji terlihat tersenyum kaku sambil menatap kelingking Taehyung.

'ayolah!! Kenapa tangan ini sulit sekali di gerakan' batin Taeji.

"Eum.. tap-"

"Aish.. ayolah, hanya seperti ini" Taehyung berkata sambil menarik kelingking Taeji agar terselip di kelingkingnya.

Setelahnya Taehyung tersenyum dengan lebar, lalu berkata "Setelah ini, jangan kaku padaku lagi ya"

Taeji membalas dengan anggukan lalu setelahnya menunduk malu.

'Hanya teman? Itu tidak apa, yang terpenting aku selalu ada di sisinya, dengan perasaanku yang tertutup rapat'

차차<3

Follow my instagram: chacha.yoo

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang