Different

10 3 4
                                    

Suara decitan mobil dengan aspal terdengar ketika jari kokoh itu menarik tungkai rem di motor merah gagahnya. Bersamaan dengan itu tubuh keduanya bergerak sedikit kedepan karena berhentinya kendaraan tersebut.

Jeuna menapakan kakinya ke aspal kemudian turun dari motor dengan jok tinggi milik Jungkook, setelahnya gadis itu membuka helm dan memberikannya pada lelaki tampan yang sedang terduduk di jok motor gagah itu.

"Ini helm mu, terimakasih sudah mengantarku pulang" Ucap Jeuna sambil membenarkan rambut panjangnya yang berantakan karena terlipat lipat di dalam helm.

Bukannya mengambil helm di tangan Jeuna, Jungkook lelaki tampan yang sedang duduk di jok itu malah menatap Jeuna intens, dirinya masih penasaran apa yang membuat mata noona nya ini seperti panda.

Jeuna yang merasa di perhatikanpun mengerutkan keningnya bingung.

"Kau kenapa?" Tanya Jeuna sambil menatap Jungkook aneh.

Jungkook tersadar dari lamunanya kemudian berdehem pelan.

"Eum noona tak mengajakku untuk mampir ke rumahmu?" Tanya Jungkook spontan.

Jeuna yang mendengar pertanyaan itu hanya mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Untuk apa? Bukannya akhir akhir ini kau jarang mengunjungi rumahku? Ataupun sekedar menjemputku untuk sekolah.. ku pikir kau bosan selalu datang ke rumahku" Jawab Jeuna kelewat lembut namun Jungkook tau, ada sedikit nada ejekan disana.

Jungkook yang mendengar itu membulatkan matanya kemudian menggeleng dengan lucu, oh jangan lupakan tangannya yang bergerak kekiri dan kekanan menandakan perkataan Jeuna itu tidak benar.

"Ani ani, aku tidak bosan datang ke rumah noona. Malah aku senang bisa terus bersama noona" Ucap Jungkook sedikit merayu Jeuna, mengharapkan rona merah muda terlihat dari pipi yang sekarang menjadi lebih tirus dari sebelumnya itu.

Dan di luar ekspektasi Jungkook, bukan rona merah yang ia dapatkan, melainkan Jeuna yang memalingkan wajahnya ke arah jalanan sepi di depan rumahnya.

Jungkook yang awalnya memamerkan senyum manisnya pun seketika berhenti memamerkanya, senyumnya luntur ketika mendapatkan respon tidak enak dari Jeuna.

"Kau terlalu banyak merayuku, sebaiknya simpan semua rayuanmu untuk Hyemi. Bukankah kau akan menyatakan cinta padanya?" Ucap Jeuna, namun sepertinya suaranya tidak mau kompromi dengan suasana saat ini. Suara Jeuna terdengar gemetar dan serak.

Jungkook yang mendengar itupun langsung turun dari motornya.

"Noona gwenchana?" Tanya Jungkook. Jujur saja saat ini Jungkook benar benar khawatir dengan noona nya yang tidak seperti biasanya.

Jeuna tidak menjawab melainkan malah memalingkan pandanganya agar tidak bertemu dengan mata indah milik namja yang selalu menyakitinya saat ini.

Jungkook kebingungan, matanya terus memperhatikan mata cantik dengan bulu lentik milik Jeuna. Dan tak lama setelahnya ia menyadari bahwa mata cantik itu terlihat sudah siap mengeluarkan air dari matanya.

Lantas saja Jungkook mendekat.

"Noona, bicaralah padaku..sepertinya noona tidak baik baik saja" Jungkook berucap sambil tanganya yang ia taruh di bahu Jeuna.

Jeuna yang merasa ada telapak tangan di bahunya pun menepisnya.

"Ak-aku baik baik saja.. percayalah.." Ucap Jeuna sambil mengusap matanya yang sudah mengeluarkan satu titik air disana.

Jungkook yang diperlakukan seperti itupun hanya memasang wajah terkejutnya, tidak biasanya Jeuna seperti ini. Baginya Jeuna adalah perempuan yang lembut dan baik padanya, apa yang ia lakukan pada Jeuna pasti akan dibalas ramah oleh Jeuna, namun saat ini.. semuanya berbeda.

"Wae? Ada apa dengan noona? Aku hanya--"

"Berhenti berbicara dan pulanglah!" Ucap Jeuna menatap mata Jungkook sambil menunjuk ke arah jalan, menandakan bahwa Jeuna mengusirnya.

Bisa ia lihat mata itu sudah memerah, bahkan hidung dari gadis dihadapanya ini juga benar benar memerah.

"Noona, kau kenapa? Jelaskan padaku dan-"

"Tolong pergi-"

"DENGARKAN AKU NOONA!" Bentak Jungkook dan sontak membuat tubuh Jeuna gemetar setelahnya.

Jeuna terdiam sambil memegang letak jantungnya yang berdenyut sakit akan bentakan dari Jungkook tadi.

"Aku hanya bertanya pada noona, noona ini kenapa? Menghindar dan berkata seolah olah kau baik baik saja, kumohon bicaralah.. jika seperti ini aku tidak akan mengerti keadaan yang ada" Lanjut Jungkook menurunkan nada suara bicaranya.

Jeuna kembali tidak menjawab, gadis itu hanya menunduk dengan tubuh yang terlihat rapuh saat ini.

Jungkook jengah dan setelahnya mulai mendekat ke arah Jeuna dan memeluknya erat.

Jeuna yang merasa ada pelukan di tubuhnya pun sontak berontak, mendorong dada kekar itu agar menjauh darinya.

"Pergilah..hiks ini sudah malam" Ucapnya dengan suara isakan samar.

Jungkook bukannya mendengarkan Jeuna, melainkan lelaki itu malah mempererat dekapannya pada tubuh mungil Jeuna.

"Kumohon Jeon Jungkook lepaskan aku jebal..." Jeuna berucap masih dengan memukul mukul dada Jungkook kuat.

Tapi Jungkook tetap mempertahankan posisi itu.

"Jungkook-ah"

Suara itu tiba tiba terdengar masuk kedalam indra pendengaran Jungkook. Setelahnya Jungkook menoleh dan dapat melihat Seokjin di depan gerbang rumah mewah itu, sedang berdiri menatap keduanya.

Jeuna yang mempunyai celah untuk pergi dari Jungkook pun berlari, ke arah Seokjin dan memeluknya, menenggelamkan wajahnya di dada lebar lelaki yang berperan sebagai kakaknya ini.

Di sana, terjadi kontak mata dengan jangka waktu yang lama antara Jungkook dan Seokjin.

Dan tak lama kemudian, Seokjin menghembuskan napasnya sambil mengelus rambut pirang Jeuna halus.

"Pulanglah, ini sudah malam Jungkook.." Ucap Seokjin sambil menenangkan Jeuna yang terus saja terisak disana.

"Tapi hyung.."

"Pulanglah.. bicarakan masalah ini dilain waktu" Potong Seokjin dengan nada setenang mungkin.

Jungkook yang mendengar suruhan dari Seokjinpun hanya menunduk kemudian mengangguk pelan, setelahnya berbalik dan menaiki motor ninja merahnya.

Jungkook menyalakan mesin motor itu dengan rasa yang mengganjal di hatinya. Jungkook memasang helmnya kembali lalu berkata.

"Aku pergi hyung.. selamat malam" Ucap Jungkook dan pergi begitu saja dari hadapan Seokjin.

Seokjin menatap adik kecilnya iba "Kita masuk.."

























Ig: chacha.yoo

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang