Rooftop

12 3 14
                                    

Setelah kejadian di kelas tadi, Taeji bersikeras membawa Jeuna ke rooftop hanya untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di antara Jeuna dan Jungkook.

Dan beginilah, disaat jam istirahat kedua ini mereka terdiam di bangku panjang sambil merasakan terpaan angin pada wajah masing masing.

Taeji yang melirik ke arah Jeuna merasa iba dengan temannya yang satu ini. Bagaimana tidak? Saat ini Jeuna hanya tertunduk lemas sambil memainkan pasir di kakinya.

Taeji menghela napas kemudian mulai memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Jadi, ada apa kau denganya?" Tanya Taeji to the point.

Jeuna hanya menggeleng lalu mengusap pipinya yang masih tersisa air mata disana.

"Aku tidak bisa menceritakanya" Jawab Taeji sambil berbalik menatap wajah Taeji di sampingnya.

"Ceritakanlah, aku tau kau butuh seseorang untuk kau tumpahkan segala kisahmu disana" Jawab Taeji sabar akan teman nya yang sedikit keras kepala ini.

Jeuna menggeleng "Menceritakanya sama saja membuat hatiku semakin sakit. Bahkan saat ini hidungku mulai tidak bisa bekerja dengan benar" Ucap Jeuna sambil memegang hidung sesekali memijatnya pelan.

Taeji menghela napas gusar "Apa karena perempuan bernama Hyemi itu?" Tanya Taeji tepat sasaran.

Jeuna kembali menatap Taeji dalam lalu perlahan mengangguk.

"Jungkook akan menyatakan cintanya pada perempuan bernama Hyemi itu.." Lemas Jeuna menarik napas dalam.

Taeji mengerutkan keningnya bingung "Lalu kenapa kau menangis? Itu kan baru akan menyatakan, mereka beluk menjadi sepasang kekasih, kau masih bisa berjuang mendapatkannya" Jawab Taeji dengan cepat.

Jeuna memandang bangunan bangunan dari sini dengan tatapan kosongnya "Justru karena itu, aku menangis karena rasa takut akan kehilangan hati Jungkook untukku" Jawab Jeuna sebari menunduk.

Taeji mendecak kesal, Jeuna yang punya masalah dan ia jadi ikut ikutan pusing akan ini semua.

Keduanya kembali hening, tenggelam dalam pikiran masing masing.

"Coba saja waktu itu kau terima cinta Taehyung, pasti kau tidak akan seperti ini" Ucap Taeji spontan.

Jeuna yang mendengar itu hanya terkekeh pelan "Lalu kau? Menangis dan tersedu sedu karena cintamu tak terbalas, begitu?" Jawab Jeuna mengejek temany yang satunya ini.

"Tentu saja tidak! Aku ini perempuan kuat! Paling aku akan galau sampai 5 atau 7 bulan" Jawab Taeji.

Perkataan Taeji tadi membuat Jeuna gemas kemudian memukul kepala Taeji dengan pensil yang ada di tanganya.

"Dasar bodoh, 7 bulan itu lama bodoh, mana tega aku melihatmu seperti itu" Ujar Jeuna mulai sedikit tertawa.

"Nah! Itu kau tahu, kau tidak tega melihatku seperti itu? Dan itu berlaku padaku juga, aki tidak tega melihatmu terpuruk seperti ini.. maka dari itu, lupakan Jungkook, biarkan dia bahagia dengan yang lain dan terima Taehyung" Ucap Taeji mengambil kesimpulan tanpa beban sama sekali.

Jeuna merotasikan matanya kesal "Taeji.. sampai kapanpun aku akan tetap menolak Taehyung karena aku tau bahwa Taehyung hanya untuk Taeji seorang" Jawab Jeuna tersenyum sebari memegang punggung temannya lembut.

Taeji bingung harus menjawab apa, dan berakhirlah dirinya pasrah akan perkataan Jeuna yang tak bisa ia tolak.

"Geurae..kau benar hehe... Kalau begitu, semangat! Kau pasti bisa melewati ini semua" Ucap Taeji memegang tangan Jeuna lembut.

Jeuna membalas itu dengan senyuman manis miliknya, lalu kemudian beralih memandang pemandanga dari rooftop.












Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang