When

24 5 8
                                    

Bulan berganti bulan dan beberapa minggu lagi Jeuna harus menghadapi ujian akhir untuk kelulusan nya.

Seharusnya ia senang bahwa dirinya akan bebas dari pelajaran pelajaran di SMA yang membuatnya bosan. Namun kenyataanya tidak, akhir akhir ini ia bukannya belajar malah selalu termenung.

Pasalnya, beberapa minggu ini Jungkook tak memperlihatkan batang hidungnya, namja tampan itu sudah jarang menjemputnya dan pulang bersamanya.

Seperti saat ini, Jeuna hanya termenung, menunggu hujan redah, iya ini pulang sekolah, biasanya Jungkook sudah ada di sisinya, namun saat ini tidak ada.

Kemana namja itu pergi ia tak tahu, ia sangat merindukanya.

Jeuna menunduk, memainkan rok sekolahnya asal dengan bibir yang terpouth.

Hingga tiba tiba seseorang memukul bahunya pelan. Jeuna refleks menoleh melihat siapa pelaku yang menepuk bahunya.

"Taehyung?" Ucap Jeuna merekahkan senyum di bibirnya ketika melihat teman konyol nya ini dihadapanya.

Taehyung tersenyum lalu ikut bergabung duduk disamping Jeuna, sambil merangkul pundak Jeuna untuk mendekat.

"Kau tidak belajar?" Tanya Taehyung sambil menatap guyuran air hujan di luar sana.

Jeuna menggeleng "Tidak, rasanya untuk belajar saja aku tidak punya semangat" Jawab Jeuna melihat hidung Taehyung yang sempurna.

Taehyung menghembuskan napasnya, kali ini ia kembali tau apa maksud dari perkataan Jeuna. Perlahan tangan namja yang mempunyai senyum kotak itu berhenti merangkul Jeuna.

Taehyung tertunduk, hingga rambutnya yang sudah agak memanjang itu sedikit terurai "Kau menyukai Jungkook bukan?" Ucap Taehyung pelan sambil melihat tatto di tangan Jeuna yang bertuliskan 'Big Bunny Mine'.

Jeuna tersenyum, ia membenarkan sedikit poni pirangnya lalu menatap Taehyung yang ada di sampingnya "Sepertinya benar. Aku mencintainya" Jawab Jeuna mantap.

Taehyung tersenyum, meskipun cinta nya tak terbalas ia tak mau menyerah, ia masih ingin memperjuangkan gadis disampingnya ini.

"Sejak kapan?" Tanya Taehyung lagi dengan mimik wajah yang mulai menyuram.

Jeuna menaikan kedua bahunya "Entahlah, rasa itu datang dengan sendirinya" Jelas Jeuna.

Percuma saja, penjelasan Jeuna hanya makin membuat hati Taehyung berdenyut sakit.

Taehyung tersenyum dan mulai bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Jeuna karena Taehyung yang tiba tiba berdiri memunggunginya.

"Tidak tahu, aku hanya akan mengikuti panduan kakiku melangkah" Jawab Taehyung.

Di dengar dari nada suaranya, Jeuna tau bahwa Taehyung sedang menahan semua rasa sesak yang menghampirinya. Bayangan tentang pernyataan cinta Taehyung padanya saat itu seolah berputar di kepalanya.

Jeuna ikut bangkit dari duduknya. Ia berjalan dan berhenti tepat dihadapan Taehyung. Bisa ia lihat bulir air mata sepertinya sudah tergenang di kelopak mata namja tampan dihadapanya.

Jeuna menyetuh pundah rapuh Taehyung perlahan.

"Kau tahu? Jika kau mengejarku, itu tidak ada gunanya sama sekali karena cintaku bukan untukmu Tae" Ucap Jeuna hati hati.

Mendengar perkataan itu keluar dari bibir Jeuna, hati Taehyung semakin berdenyut sakit saja. Rasanya seperti ada di ambang kematian.

"Namun, bukalah matamu. Jika kau lihat ke arah lain.. masih ada yang menyukaimu dengan cintanya yang bahkan lebih besar dari apapun" lanjut Jeuna tersenyum menatap Taehyung.

Taehyung mengerutkan keningnya bingung menatap Jeuna. Sungguh otaknya tidak bisa memperoses apa yang Jeuna katakan saat ini.

"Kim Taeji. Tidakah kau lihat bahwa dia mencintaimu?" Ucap Jeuna.

"Lalu tidakkah kau lihat bahwa aku juga mencintaimu? Kau bisa menceramahiku dengan begitu mudahnya namun bagaimanapun cinta tak akan bisa dipaksakan. Jika aku mencintaimu, maka cintaku hanya untukmu" Balas Taehyung cepat sambil menatap mata gadis yang cintai di depanya.

Bibir Jeuna kelu, ia tak bisa berkata kata. Apa yang Taehyung katakan ada benarnya juga.

"Namun apakah kau yakin bahwa cintamu akan terbalas?" Tanya Jeuna lagi mencoba menyadarkan Taehyung.

"Mungkin tidak. Tapi untuk mencintaimu, aku tidak butuh balasan cinta. Setidaknya untuk melindungimu saja itu sudah cukup bagiku" Taehyung berkata dengan sorot mata yang benar benar serius. Baru kali ini Jeuna melihat tatapan mata yang biasanya konyol itu menjadi seserius ini.

"Dan bagaimana jika cintamu juga tak terbalas? Aku meragukan yang satu itu. Kau menyukainya belum tentu untuknya" Lanjut Taehyung.

Jeuna membeku, lontaran perkataan dari Taehyung tadi seolah menghancurkan fantasi nya akan Jungkook.

Melihat Jeuna terkaku seperti itu Taehyung tersenyum kecut "Jika masih ada waktu untuk aku bisa memasuki ruang hatimu, setidaknya aku masih bisa berjuang untuk itu"




차차<3

Follow my instagram: chacha.yoo

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang