Say Thank You

22 4 40
                                    

Jeuna bernapas lega ketika berhasil meninggalkan Taehyung dan Taeji di kantin berdua.

Dan saat ini, Jeuna sedang berada di kamar mandi, membasuh mukanya. Akhir akhir ini ia jadi sering mengantuk, entah kenapa.

Jeuna menatap pantulan dirinya di kaca, lalu kemudian mengeluarkan liptint berwarna orange dari sakunya lalu memakainya. Setelahnya Jeuna terlihat merapihkan poninya dan mengambil benda pipih canggih dari sakunya. Mengarahkan benda itu ke arah cermin sambil berpose lucu, dengan latar tembok kamar mandi.

Satu foto, dua foto mulai di ambil oleh Jeuna, dengan berbagai gaya, dari mulai tersenyum, mempouth, cengir dan sebagainya sudah ia coba.

"Woah! Berfoto di kamar mandi ternyata tidak buruk juga" Ucap Jeuna melihat foto hasil jepretanya sendiri.

Jeuna terus menggeser bolak balik foto hasil jepretan nya, memilah mana yang lebih bagus untuk ia post di instagramnya. Untuk anak seperti Jeuna ini, ia termasuk anak yang bisa dibilang famous di sekolah, bahkan hanya hitungan detik like nya sudah mencapai ratusan.

"Sepertinya yang ini le--"

"Ahh shh"

Jeuna membeku, ia merasa ganjal dengan suara itu, suara itu seperti familiar di telinganya.

"Ahh ppali!"

Lagi lagi suara itu terdengar. Karena rasa penasaran yang berlebihan, Jeuna memutuskan untuk mengikuti sumber suara itu.

Jeuna terus melangkah maju dan suara itu makin nyaring di telinganya. Jeuna memberhentikan langkah di depan pintu toilet, suara nya berasal dari dalam sana.

Jeuna mulai menempelkan telinganya di pintu toilet itu, mencoba mendengar suara seseorang di dalam sana.

"Ada orang?" Tanya Jeuna dari luar.

"Noona? Ahh emm, bis-ah bisakah kau membantuku?" Ucap seseorang itu dari dalam toilet.

Jeuna membulatkan matanya lebar.
"Jungkook? Itu kau?" Ucap Jeuna

"Iy-ahh, Masuklah noona, dan bantu aku" Jawab Jungkook terdengar lemas.

Dipikiran Jeuna saat ini Jungkook sedang merasa kesulitan akan suatu hal, dirinya merasa khawatir ketika mendengar suara Jungkook yang jelas jelas melemas disana.

"Ba-baiklah akan ku bantu" Ucap Jeuna lalu mendorong pintu tersebut.

Setelah pintu itu berhasil di buka, lalu kembali di tutup oleh Jeuna. Betapa terkejutnya Jeuna ketika melihat Jungkook dengan seragam dua kancing di atas nya terbuka, dengan resleting celana yang sama telah terbuka, dahi yang bercucuran keringat dan jangan lupakan lehernya yang juga dibasahi keringat. Tolonglah otak Jeuna tidak bisa berpikir secara normal.

"Noona, bisakah kau bantu aku?" Lemas Jungkook.

Jeuna sedikit ragu untuk menjawab, namun karna rasa iba akhirnya dia mulai memberanikan diri untuk bersuara.

"Me-memangnya ada apa? Kenapa k-kau bisa seperti ini?" Tanya Jeuna disertai gugup yang menghampirinya.

Jungkook membuka lagi satu kancing seragamnya, sehingga kancing seragam yang terbuka menjadi tiga kancing.

"Tadi Jimin memberikanku sekotak minuman berwarna putih, ku kira itu susu pisang, tapi ternyata itu adalah perangsang. Sial!!" Jawab Jungkook sambil mengibas kibaskan tanganya pada lehernya.

Jeuna bingung, dia tak tau harus berbuat apa saat ini. Yang bisa ia lakukan hanyalah menunduk dengan ekspresi terkejutnya.

"J-jadi apa yang harus ku lakukan?" Tanya Jeuna pada Jungkook dengan suara yang hampir tak terdengar.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang