What Does It Mean?

22 5 69
                                    

Bell pulang sekolah berbunyi, sudah di pastikan suara ricuh dari kelaspun langsung terdengar oleh indra pendengaran Jeuna.

Tentu saja mereka bersorak, karena senang akan pulang dari penjara para remaja. Beda hal nya dengan Jeuna yang memasukan buku kedalam tas nya lesuh.

Taeji yang melihat itu sedikit kasihan akan Jeuna yang selalu saja terlihat murung karena percintaanya akhir akhir ini.

"Gwenchana?" Tanya Taeji sambil memegang bahu Jeuna lembut.

Jeuna berbalik menatap Taeji di sampingnya yang sudah menggendong tas di punggungnya, lalu kemudian Jeuna tersenyum dan mengangguk pelan.

Taeji tak enak hati untuk membiarkan Jeuna pergi untuk mengajari perempuan bernama Hyemi itu.

"Sebaiknya kau tidak usah datang ke cafe itu. Kau harus istirahat, ku tau kau lelah fisik dan lelah batin" Ucap Taeji memperingatkan Jeuna yang kini memikul tasnya di pundak.

"Tidak, aku sudah berjanji pada Hyemi untuk mengajarinya" Jawab Jeuna membantah perkataan Taeji.

"Tidak usah pikirkan dia, yang harus kau pikirkan adalah dirimu sendiri. Pulanglah, aku yakin kau lelah" bujuk Taeji dan dibalas gelengan oleh Jeuna.

"Aku akan datang, lagian berbagi ilmu itu adalah hal baik bukan? Aku hanya akan mengajarkannya lalu pulang dan tidak menghiraukan hal lain lagi" Ucap Jeuna meyakinkan Taeji yang sedang menatap sendu dirinya.

Taeji terlihat memijat pelipisnya "Baiklah, tapi lihat saja jika jika si Jungkook itu membuatmu menangis, akan ku potong benda kepemilikannya itu!!" Ancam Taeji.

Jeuna yang mendengar itu sedikit terkekeh "Jika dipikir pikir kau seperti eomma ku saja.. ah aku merindukanya" Ungkap Jeuna disertai kekehan.

Taeji yang di bilang seperti ibu ibu langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal "hehe mian.."

Jeuna hanya membalas dengan senyuman lalu kemudian berjalan ke arah pintu, disusul oleh Taeji dari belakang.

Baru saja akan keluar dari kelas tiba tiba sosok Taehyung datang dihadapan mereka berdua.

"Kim Jeuna, ayo pulang bersama" Ajak Taehyung dengan senyuman yang lebar di bibirnya.

Jeuna menghembuskan napasnya pelan "Maaf Tae.. aku ada janji dengan adik kelas ku" Jawab Jeuna meminta maaf.

Wajah Taehyung berubah menjadi masam "Siapa? Jungkook?" Tanya Taehyung spontan.

Jeuna mengangguk "Mungkin salah satunya" Jawab singkat Jeuna.

Taehyung kesal sendiri. Mata Taehyung kini terfokus akan Taeji yang di belakang Jeuna memberi gerakan isyarat padanya.

Taeji melompat lompat, melambaikan tanganya. Lalu mulutnya mulai membuat gerakan seperti 'ikut saja dengannya'.

Taehyung yang mengeja satu persatu kata yang di peragakan oleh Taeji menaikan sebelah hasilnya, seolah bertanya 'kenapa harus mengikutinya'.

Taeji menghembuskan napasnya kesal, lalu kemudian memberi gerakan dengan kedua jari telunjuknya ia posisikan di depan agak jauh dengan wajahnya, kemudian setelahnya Taeji mulai membuat ekspresi menangis dengan wajah yang terlihat aneh, Taeji seperti berkata 'Ketika ia melihat sesuatu dia akan menangis'.

Taehyung yang memang mengerti hanya mengangguk paham, lalu kemudian menatap Jeuna yang lebih pendek darinya "Kalau begitu aku ikut" Ucap Taehyung.

Jeuna hanya mengangguk pasrah "Terserah" Ucapnya lalu berjalan meninggalkan kelas.

Melihat itu Taeji tersenyum kemudian mendekat pada Taehyung "Terimakasih ya. Jaga dia, akhir akhir ini moodnya sedang tidak baik" Ucap Taeji.

Taehyung hanya terkekeh "Baiklah, ngomong ngomong ekspresi menangismu tadi sangat jelek" Ejek Taehyung sambil mencubit pipi Taeji.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang