Pretty Noona

34 4 3
                                    

Sepulang dari pantai disinilah mereka, berdiam diri di apartemen Jeuna sambil melihat televisi.

Awalnya semuanya baik baik saja, namun saat ini Jungkook terus menatap Jeuna dalam seolah meminta sesuatu dan itu membuat Jeuna risih "Kenapa kau menatapku?" Tanya Jeuna datar. Jungkook hanya menatap Jeuna semakin dalam, Malahan sekarang dirinya sudah terduduk dihadapan Jeuna dengan mengikis jarak diantara keduanya.

Jeuna terlihat was was saat ini, matanya yang melotot selebar mungkin dan tanganya yang terkepal kuat dihadapan dadanya guna memberi peringat pada Jungkook untuk tidak macam macam.

Kepala Jungkook perlahan mulai mendekat ke permukaan leher putih Jeuna "Yak! Berhentilah, kenapa kau in-"

"Noona, aku lapar"

Perkataan singkat Jungkook tadi membuat detak jantung Jeuna kembali normal, merasa dipermainkan Jeuna menjitak kepala Jungkook pelan
"Awh.. Noona ini kenapa? Aku hanya meminta makan dan noona memukul kepalaku?!" Rintih Jungkook karena kepalanya menjadi korban jitakan Jeuna.

"Kau yang kenapa, dasar gila!!" Ujar Jeuna lalu bangkit dari acara duduknya, dan berjalan ke dapur sambil menghentak hentakan kakinya kesal karena perlakuan Jungkook yang membuatnya berpikiran negatif, ataukah memang dirinya yang terlalu mesum?

Jungkook yang melihat itu tersenyum, memperlihatkan gigi kelincinya lalu kemudian menyusul Jeuna ke dapur.

"Noona akan memasak apa?" Tanya Jungkook berjalan menghampiri Jeuna.

"Kimchi" Jawab Jeuna singkat kembali memotong bahan makanan yang akan dia buat.

"Ouh..." Jungkook hanya mengangguk angguk kecil.

"Noona akan memakai apa saja?" Tanya Jungkook lagi sambil mengobrak abrik bumbu makanan disana.

"Sawi dan bumbu lainnya" Jawab Jeuna lagi.

"Ouh... Noon-"

"Bisakah kau diam dan duduk disana? Jika kau kembali bertanya, aku akan mencolok matamu!" Geram Jeuna kesal sambil menunjuk Jungkook dengan pisau dapur yang saat ini ada di genggamanya.

Jungkook bungkam, dia mengatupkan bibirnya rapat rapat dan segera berjalan cepat ke arah meja makan kayu di sana.

Jeuna sedikit menghela napas akan sikap Jungkook yang selalu ingin tau semuanya, 'seperti balita saja' gumam Jeuna dalam hati, dan ia kembali memotong bahan yang ia perlukan lagi.

Tanpa Jeuna sadari, dibelakangnya Jungkook menatap gerak gerik Jeuna yang sedang asik berkutat dengan masakanya. Jungkook tersenyum manis saat melihat bagaimana cara gadis itu menyalakan kompor, mengaduk bumbunya, serta meniup niup kecil makanan panas itu. Noona nya terlihat berkali lipat lebih cantik ketika sedang memasak.

"Noona"

"Heum..?"

"Kau tau?"

"Apa?" Tanya Jeuna sambil terus mencoba fokus pada masakanya.

"Noona terlihat cantik ketika sedang memasak" Jungkook berkata sambil menyimpan rahangnya sendiri di tangan.

Jeuna terdiam, lalu kemudian dirinya tersenyum singkat "Aku memang cantik bukan? Seokjin Oppa selalu berkata padaku seperti itu" Jeuna kembali mengaduk masakanya di panci itu.

Beberapa menit hening, Jeuna bersyukur Jungkook tak mengoceh lagi, namun tak lama kemudian surai pirangnya itu di gengam lalu di ikat oleh seseorang di belakangnya. Siapa lagi kalau bukan Jungkook?

"Tapi Noona akan lebih cantik jika rambut Noona diikat" Bisik Jungkook di telinga Jeuna.

Oh sial! Kenapa Jungkook hobi sekali berbisik di telinganya? Membuat jantungnya tidak sehat jika seperti ini terus.

Sadar akan keadaan, Jeuna kembali pada mode dirinya lalu berdeham kecil
"Kau ini sedang lapar atau sedang berlatih membuat seseorang jatuh cinta padamu?" Ucap Jeuna dengan nada bicara yang dibuat sebiasa mungkin.

Jungkook hanya cengar cengir sendiri menimbali perkataan Jeuna tadi dan kembali duduk di meja makan itu.

_____________

Setelah acara makan makan kecil antara Jungkook dan Jeuna, akhirnya Jungkook pamit untuk pulang.

"Noona tidak mau memberikan ciuman di pipi atau sebagainya?" Jungkook menunjuk pipi kananya lucu.

"Sudahlah pulang, ini sudah larut" Jeuna mengusak rambut Jungkook pelan "Hati hati di jalan"

"Aish.. biasanya lelaki seumuranku ketika pulang dari rumah anak perempuan selalu di hadiahi oleh kecupan" Ucap Jungkook sambil memajukan bibirnya.

"Ululu.. kau terlihat lucu seperti ini..., Kalau kau ingin kecupan maka carilah pacar bocah" Jeuna berkata sambil memukul punggung Jungkook pelan.

"Kenapa harus pacar? Aku sudah punya noona, kau juga kan perempuan pasti sen-"

Chup

Jungkook membulatkan mata bulatnya, wajahnya blank seketika. Padahal ia tadi bermaksud menjahili Jeuna saja, namun kenyataanya Jeuna malah melakukanya tanpa rasa malu.

"Nah... Sudahkan? Baiklah sekarang kau harus pulang. Ingat! Jangan mengebut" Jeuna mengeratkan jaket kulit yang dipakai Jungkook dan memakaikan Helm pada namja dihadapanya.

"Selamat malam.." Ucap Jeuna dan kembali masuk ke rumahnya.

Jungkook melihat punggung milik Noonanya itu perlahan tenggelam di pintu utama. Dan setelahnya Jungkook tersenyum.

'Semoga kau mimpi indah Noona'

차차<3

Follow my instagram: chacha.yoo

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang