Entah kalimat itu benar atau tidak. Namun yang pasti, penjelasan panjang Seokmin berhasil meyakinkan Jisoo satu hal. Membalas pelukan Seokmin bukanlah pilihan yang salah.
_____Semua pintu telah ditutup rapat. Seketika melenyapkan seluruh oksigen. Ruang sidang menjadi kedap udara. Setidaknya, itulah yang Seokmin rasakan meski baru beberapa detik pintu utama telah dikunci. Kepala Seokmin merotasi. Mengitari sekitar. Aneh. Dari tingkah laku mereka, jelas hanya Seokmin yang merasa demikian. Mereka semua nampak biasa dan sangat baik-baik saja. Tidak sesak napas seperti yang Seokmin rasakan.
Akan tetapi, berkat melihat kondisi mereka pula, Seokmin jadi termotivasi. Berusaha bernapas sebaik mungkin. Tarik napas, hembuskan perlahan. Mengubur rasa gugup dalam-dalam.
Wonwoo selaku pengacara Seokmin dalam persidangan kali ini segera berdiri, begitu hakim mempersilakannya memberi pembelaan. Sejak awal Wonwoo begitu benci basa-basi. To the point lagi-lagi menjadi andalan. Karena sidang ini adalah praktik sidang pertama Wonwoo secara nyata, bukan lagi sekadar simulasi untuk memenuhi tugas praktik, Wonwoo yakin bagaimanapun sikapnya hari ini akan menjadi ciri khas dan akan terus diingat untuk mengukuhkan diri sebagai pengacara profesional.
"Sejak hari pertama saya dihubungi untuk menjadi pengacara Lee Seokmin, saya langsung tertarik bergabung karena sejujurnya saya mengikuti kasus ini sejak pertama kali muncul ke media massa. Di hari pertama saya bertemu dengan Seokmin, saya menanyakan banyak hal. Kronologis singkatnya," Wonwoo menujuk ke layar. Menampilkan foto-foto barang bukti berupa botol yang diputar dalam permainan putar botol, juga alkohol yang telah dikonsumsi selagi menyelenggarakan pesta.
Wonwoo kembali menarik perhatian. "Seokmin dan semua teman-temannya yang hadir dalam pesta ulang tahun korban melakukan permainan putar botol. Kalah. Karena Seokmin tidak bersedia menjawab pertanyaan secara jujur, Eunkyeo memintanya untuk menjalankan hukuman dengan meminum alkohol. Yang perlu kita tahu, Seokmin paling lemah dengan alkohol. Hanya dalam beberapa tegukan, Seokmin akan jatuh pingsan. Dan benar saja, begitu berhasil menuntaskan hukumannya, Seokmin jatuh pingsan. Stop sampai di situ. Begitu bangun, ia sudah berada di atas ranjang bersama korban tanpa baju." Jelas, tegas, tepat sasaran. Dari raut wajahnya, Eunkyeo merasa terpojok meski baru mengulang krologis. Wonwoo benar-benar berperan seperti seorang pengacara berpengalaman.
"Pertanyaan pertama hendak saya ajukan kepada korban. Boleh, kah?" Melirik hakim, mengangguk. Wonwoo menyeringai penuh kemenangan. Fokus lagi pada Eunkyeo. "Nona Seo Eunkyeo, apakah Anda sengaja memberi hukuman berupa minuman alkohol kepada Seokmin, agar Seokmin mabuk?"
Eunkyeo diam lama. Melirik kanan dan kirinya. "Tidak. Aku tidak tahu kalau Seokmin tidak kuat dengan alkohol."
Wonwoo berhasil menangkap gerak-geriknya. Diampuni hanya untuk kali ini. "Baiklah..." Slide berubah. Layar menampilkan barang bukti lainnya. "Berikutnya, rekaman CCTV yang menghilang. Bagaimana bisa secara kebetulan rekaman CCTV menghilang hanya di hari di mana mereka merayakan ulang tahun Nona Eunkyeo? Sedangkan rekaman CCTV hari-hari sebelumnya masih lengkap. Untuk pernyataan ini, Nona Eunkyeo malah kembali menuduh klien saya. Mengatakan bahwa Seokmin yang telah menghilangkan rekamannya untuk menghilangkan bukti. Apa Nona Eunkyeo bercanda? Seokmin datang ke pesta paling belakangan, lalu pulang paling cepat di antara semua teman-teman yang bermain putar botol. Kapan Seokmin mendapat kesempatan menghapus rekaman CCTV?"
Melihat Eunkyeo membuka mulut hendak bersuara, Wonwoo mengangkat tangan. "Saya belum selesai," katanya. Berpindah ke slide berikutnya. "Polisi menemukan barang bukti surat cinta yang tersimpan dalam laci kamar Nona Eunkyeo. Untuk ini, Seokmin mengaku. Benar. Dulu, sekitar 2 tahun lalu, dia sempat menyukai Nona Eunkyeo dan mengirimkan surat. Tapi sekarang sudah berbalik. Malah Seokmin yang akhir-akhir ini menerima surat. Sayangnya semua surat itu tidak bisa dijadikan barang bukti karena telah dibuang. Bahkan langsung dibuat sesaat setelah Seokmin mendapatkannya. Ada satu pertanyaan lagi yang hendak saya ajukan. Apakah Anda yang sudah mengirimkan surat itu untuk Seokmin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Boy (✓)
Fanfiction[SEOKSOO GS Fanfiction] Sugar Boy? Satu buah tamparan langsung Seokmin terima begitu tawaran kerja nyeleneh itu diucapkan. Gila memang. Jisoo sampai tidak habis pikir. Tapi nyatanya, tawaran kerja dari Seokmin yang sangat tidak masuk akal itu akhirn...