12. Susu Pisang dan Alkohol

1.1K 147 96
                                    

Susu pisang dan alkohol adalah sama. Sama-sama kategori minuman. Tapi bedanya, susu pisang bisa membuat Seokmin sehat. Sehat secara fisik dan hati. Apalagi jika yang memberikannya adalah Noona Jendela. Lain halnya dengan alkohol. Minuman itu adalah pembawa bencana.

Bencana? Benarkah?
_____

Jisoo bercermin sekali lagi. Kalo boleh jujur, Jisoo pun menyadari bahwa terdapat begitu banyak perbedaan yang ada di dalam dirinya yang sekarang. Dirinya sebelum dan sesudah berperan sebagai saksi dalam sebuah persidangan.

Jisoo sadar. Dirinya menjadi jauh lebih centil dari yang sebelumnya. Bahkan perlahan menyisihkan sedikit gaji yang didapat dari Seokmin, untuk membeli peralatan makeup, setelah sekian lama hanya mengandalkan skincare basic. Dan kemarin, baru saja ia beli lipstick untuk menambah koleksi dan juga pensil alis.

Karena belum terbiasa memakai makeup, Jisoo menghabiskan waktu hampir sejam lamanya hanya untuk mengaplikasikan pensil alis. Menutupi alis asli yang sebenarnya sudah sedikit tebal. Miring sedikit, dengan segera Jisoo menghapusnya. Ulangi dari awal. Harus sesempurna mungkin. Akan sangat memalukan jika ia keluar dari kamar untuk mencari berita terbaru dalam keadaan alis yang tebal sebelah atau tinggi sebelah.

Merasa semuanya sudah sempurna, termasuk lipstick berwarna merah muda di bibir, Jisoo tersenyum sumringah di depan cermin. Siap mengerjakan tugasnya sebagai jurnalis.

Kini lokasi incaran Jisoo adalah kantor polisi tempat Seungcheol bertugas. Untuk bertandang ke sana, tidak lupa juga Jisoo membawakan sepaket buah-buahan yang terdiri dari apel, jeruk, dan pisang. Bukan apa-apa. Paket buah tersebut hanya dijadikan sebagai tanda terima kasih karena Seungcheol sudah sangat membantu selama proses sidang yang Jisoo jalani kemarin.

Di kantor tersebut, Jisoo menemukan banyak jurnalis lainnya juga tengah berkumpul. Pasti senasib dengan Jisoo. Sedang berburu berita. Berjalan hingga semakin dekat, Jisoo bisa melihat kartu identitas masing-masing tengah dikalungkan. Mulai dari media yang sangat terkenal, hingga media yang malah tidak diketahui sama sekali keberadaannya. Tentu Jisoo tidak mau kalah. Dengan segera ia berhenti sejenak begitu sampai di teras depan. Meletakkan bingkisan buahnya di sembarang tempat. Mengambil kartu identitas yang tersimpan di dalam tas ransel. Meski bekerja di situs berita kecil, dengan bangga Jisoo memamerkan. Mengeluarkan kamera kecil dan alat perekam suara pula.

Akan tetapi, sebelum benar-benar masuk, Jisoo sempat dicegat oleh salah seorang petugas. Baru dipersilakan masuk begitu anggota lainnya berhasil mengenali Jisoo. Bahkan berteriak memanggil Seungcheol. Pemuda Choi itu tengah berada di dalam ruangannya. Tapi, juga ada gadis lainnya di dalam sana. Siapa?

"Oh, Jisoo noona? Masuklah..." Seungcheol menyambut. Sempat berdiri pula untuk mengambilkan kursi. Menaruhnya tepat di samping gadis yang entah siapa namanya.

Jisoo jadi tidak enak. Waktu bertamunya kali ini nampak sungguh tidak tepat. Ganggu Seungcheol pacaran. "Ah... Maaf. Apa aku mengganggu kalian?"

"Sama sekali tidak," bantah Seungcheol. Tersipu malu. Memperkenalkan. "Ini Yoon Jeonghan. Tidak perlu kujelaskan, kan? Seokmin sudah membocorkannya kemarin."

Cukup disebutkan namanya sekali, Jisoo langsung ingat. Saat dalam perjalanan menuju kantor polisi, Jisoo ingat persis bahwa Seokmin sempat bercerita sedikit kalau ia telah membantu proses pendekatan kakak kelasnya sewaktu SMA. Seungcheol dan Jeonghan. Sekarang keduanya perlahan melangkah ke arah yang jauh lebih serius. Mempersiapkan pernikahan. Manisnya... Jisoo jadi iri. Dengan segera Jisoo mengulurkan tangan kepada Jeonghan. "Aku Hong Jisoo. Teman Seokmin yang kemarin meminta bantuan Seungcheol."

Saat menyambut uluran tangan Jisoo, Jeonghan nampak tersenyum sumringah. Memperhatikan Perempuan Hong itu lamat-lamat. Membuat Jisoo sedikit khawatir. Jeonghan terlihat begitu cantik dengan polesan makeup natural di wajahnya. Apakah makeup yang Jisoo kenakan hari ini terlihat aneh hingga Jeonghan memperhatikan wajahnya sedemikian rupa? Tiba-tiba saja perasaan tidak percaya diri Jisoo meningkat tajam.

Sugar Boy (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang