Epilog

1.3K 172 98
                                    

Situs berita tempat Jisoo bekerja adalah situs pertama yang memberitakan bagaimana kasus pemerkosaan pemuda berinisial LSM berakhir. Si terduga pelaku, secara resmi dinyatakan tidak bersalah dan bebas dari hukuman. Sebaliknya, malah si korban-lah yang sebenarnya bersalah. Akan tetapi Seokmin tidak mau berlarut terlalu lama dalam kasus. Untuk itu, Seokmin memaafkan Eunkyeo. Kasus dinyatakan berakhir secara kekeluargaan. Meski tentu saja Ibu Seokmin tidak terima. Bahkan sempat meminta agar putra tunggalnya itu membuka kasus baru atas tuduhan pencemaran nama baik.

Tentu saja. Ibu mana yang bisa menerima kenyataan bahwa anaknya telah difitnah hingga masuk dan viral di media massa? Jangankan Ibu Seokmin. Jisoo sebagai teman dekatnya saja tidak terima begitu tahu bahwa Seokmin hanya mengambil langkah damai.

Namun pada akhirnya, keputusan final telah diambil. Seokmin dan Eunkyeo sepakat berdamai. Dan tanpa harus Seokmin minta, gadis cantik bermarga Seo itu pergi jauh. Terlalu malu untuk menampakkan dirinya ke hadapan teman-teman kampus. Gadis itu pindah, tanpa ada seorang pun yang tahu ia pindah ke daerah mana.

Lupakan tentang kasus.

Jisoo mematut diri sendiri di depan cermin. Berulang kali memperbaiki posisi rambut. Lalu fokus lagi ke hal lainnya seperti pakaian, rok, hingga sepatu. Jika dilihat, penampilan Jisoo nampak sudah sangat sempurna memang. Tapi tetap saja bagi Jisoo masih banyak yang kurang. Terdapat begitu banyak hal yang ia khawatirkan untuk sekarang ini. Salah satunya, bagaimana jika Ibu Seokmin tidak mau menerima kehadirannya? Dalam artian, sungguh tidak terima bahwa putra tunggalnya itu berpacaran dengan wanita berumur seperti Jisoo.

Jisoo sempat bertanya berapa umur Ibu Seokmin. 48 tahun. Itu artinya hanya berbeda 13 tahun dengan Jisoo. Bahkan angka ini beberapa angka lebih rendah jika dibandingkan dengan jarak umur Seokmin dan Jisoo yang mencapai 15 tahun. Rasa khawatir Jisoo semakin meningkat tajam.

"Noona? Boleh aku masuk?" Seokmin mengetuk pintu. Berteriak dari luar kamar mandi. Terlalu lama berada di dalam, pasti Jisoo sudah membuat pemuda bangir itu khawatir. "Noona sedang apa? Kenapa lama sekali?"

Jisoo merengut begitu kepala Seokmin menyembul masuk. Turut masuk ke dalam, menutup pintu. Berhasil menangkap ketakutan Jisoo. Hari ini akan menjadi sejarah bagi hubungan mereka berdua. Untuk pertama kalinya Ibu Seokmin berkunjung ke apartemen ini. Dan untuk pertama kalinya pula beliau bertemu dengan kekasih sang anak. Hong Jisoo. Sangat wajar jika Jisoo nampak gugup.

Niat awalnya, tentu saja hanya untuk melepas rasa rindu dengan Lee Seokmin. Tapi Seokmin malah memiliki rencana lain.

Dengan antusias bercerita kepada ibunya. "Aku senang sekali kalau ibu mau mendatangiku di sini. Sekalian, aku hendak memperkenalkan ibu dengan wanita pilihanku!"

Ibu Seokmin tertawa. Sejujurnya, ia sungguh menyesal hidup seperti tidak memiliki hal penting lain selain bekerja. Waktu yang seharusnya ia habiskan bersama sang anak telah lenyap digantikan oleh waktu bekerja. Mungkin karena ini pula, Seokmin enggan langsung bercerita begitu ia mengalami hal sulit. Ibu Seokmin sadar. Mulai sekarang ia harus menyisihkan lebih banyak waktu untuk menghubungi Putra Lee kebanggaannya itu. "Wah... Benarkah? Ibu tidak menyangka kamu sudah sedewasa ini."

"Tapi ... Ibu harus berjanji akan menerima siapapun yang menjadi pilihanku," pinta Seokmin. Syarat mutlak. Sangat tegas saat berucap. Seperti sedang menekankan bahwa wanita pilihannya itu tidak boleh ditolak. "Ibu tenang saja. Aku tidak sembarang pilih. Aku sudah memilih yang terbaik."

Sugar Boy (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang