Part 26

1.4K 148 29
                                    

Author Pov'

Sohyun tersentak kaget saat mendapati Sehun yang sedang berdiri di depan pintu.

" Sse...sehun "

" Apa kau tidak lihat ini sudah jam berapa Kim Sohyun? " ucap Sehun menahan amarah

Sohyun melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 11 lewat malam. Ia pulang lama dari swalayan karena menolong Krystal.

" Apa swalayan begitu jauh hingga kau pulang sangat lama " ujar Sehun menatap Sohyun tajam

Sohyun menarik nafas letihnya.

" Neo Waeire?.... Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat begitu marah padaku sejak kau pulang tadi siang? Apa aku melakukan kesalahan? jika iya... Katakan padaku? Katakan dimana letak kesalahanku?" tanya Sohyun membalas tatapan Sehun tanpa takut

" Kau bertanya padaku? Kau sungguh tidak tau kesalahanmu? hufft... "

Sehun mencoba meredam emosinya.

" Kenapa kau tidak memberi kabar padaku? Kenapa tidak mengangkat telfon maupun membalas pesanku? Apa aku memang tidak ada artinya bagimu, Sohyun-ah "

Tatapan itu... tatapan yang tadinya begitu menakutkan berubah menjadi tatapan yang sangat lembut. Sehun yang sejak tadi siang sudah berusaha keras untuk mengabaikan sang istri karena amarah serta kekecewaannya terhadap Sohyun membuatnya frustasi. Sehun tidak bisa. Ia bahkan sangat gelisah dan khawatir ketika menunggu sang istri yang belum kembali dari swalayan di tengah malam. Amarah serta kekecewaan itu menguap begitu saja saat ia menatap manik bulat bening Sohyun terlebih melihat tangan sang istri yang terbalut perban.

Sehun perlahan berjalan mendekat ke Sohyun.

" Apa kau... berniat untuk membuatku gila hanya karena memikirkanmu? " lirih Sehun meraih tangan Sohyun yang diperban " Kau melukai tanganmu? Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? " tanya Sehun menatap intens Sohyun

Sohyun gugup. Dengan gerakan lambat, ia menarik tangannya dari Sehun.

" Em.. a..ak..aku melukai tanganku saat memasak soup " jawab Sohyun menunduk

Sehun mengernyit, ia merasa sang istri sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi, ia tidak bertanya. Sehun menarik Sohyun ke dalam pelukannya. Menghirup wangi sang istri. Ia membenamkan wajahnya di pundak Sohyun serta mengecupnya. Sehun... marah serta kecewa bukan karena masalah siang tadi ataupun ucapan dari orang orang yang membuat buruk citra sang istri di matanya...Tapi, karena Sohyun yang sama sekali tidak memberi kabar padanya.

Dan masalah yang terjadi siang tadi Sehun tidak akan percaya begitu mudah dengan ucapan orang2 itu sebelum ia mencari tau sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Terutama tentang Sohyun yang sangat berharga untuknya.

" Aku merindukanmu " bisik Sehun

Entah mengapa.... Sehun merasa ingin dekat dengan Sohyun terus. Ia akan gelisah jika sang istri tak berada di dekatnya. Sehun selalu merindukan wangi sang istri.

Sohyun tersenyum haru. Ia membalas pelukan Sehun. Rasa lelah yang ia rasakan menghilang bersamaan dengan pelukan hangat Sehun.

" Appa mu juga pasti merindukanmu " ucap Sohyun dalam hati yang ia tujukan pada janinnya

Sohyun terpekik kaget saat Sehun tiba tiba mengangkatnya ala bridal.

" Ini sudah sangat malam. Sebaiknya kita tidur, Ny.Oh! " ucap Sehun di sertai tawa kecilnya

Sohyun tersenyum sumringah dan mengangguk iya. Sohyun mengalungkan kedua tanganya di leher Sehun. Sohyun menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sehun, menghirup aroma khas suaminya.

My Real WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang