Something

50 6 0
                                    

****
Kisah ini terinspirasi dari lagu Lily-Alan walker. Semoga kalian semua suka dengan ceritanya:)




Di sebuah pulau amat terpencil yang berada di penjuru dunia menampakkan sebuah istana yang begitu megah nan indah, tetapi istana tersebut dikelilingi oleh lebatnya hutan.

"Prajurit, ketatkan keamanan! Jangan sampai Belle keluar istana," teriak raja Haru menghalau para prajuritnya.

Seluruh prajurit yang mendengar suara sang raja menunduk tanda mengerti, beberapa dari mereka berlari teratur menuju para prajurit lainnya yang berada jauh di tempat yang baru saja raja Haru teriaki untuk menyampaikan perintah sang raja.

"Suamiku, kenapa kau? Seperti orang yang ketakutan," tanya sang ratu menghampiri raja Haru.

"Anakmu sudah mulai nekat Gray, tadi aku melihat Belle berjalan menuju gerbang belakang." Ratu Gray membulatkan matanya saat mendengar ucapan suaminya.

Ia langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamar putri kesayangannya itu. Entah mengapa, hatinya mulai tidak tenang.

"Belle! Kau dimana sayang?" teriak ratu Gray memasuki kamar putrinya.

"Aku disini bun, kenapa?" tanya Belle heran melihat bundanya yang tampak mengatur deru nafasnya yang memburu.

"Kamu kenapa keluar dari istana?" Kedua tangan ratu Gray menangkup pipi Belle, tatapannya berubah menjadi sayu.

"Aku cuman bosan di istana terus bun, kenapa kalian semua tidak ngebolehin Belle bermain keluar istana?"

Ratu Gray menggeleng kencang, menampakkan raut wajah yang amat takut. Ia bahkan sampai menangis dengan tangan yang terus menangkup gadis 10 tahun itu, tubuhnya sedikit membungkuk.

"Di luaran sana berbahaya, kamu jangan pernah mencoba untuk pergi keluar lagi ya nak."

"Tapi kenapa? Kenapa bunda dan ayah selalu melarangku pergi keluar istana? Aku mau tau alasannya." Belle menghempaskan tangan ibundanya yang bertengger di kedua pipinya cukup kasar.

"Di luar sana ada makhluk menyeramkan, kamu sayang bunda kan?" tanya ratu Gray, kini tangannya mengusap surai putri satu-satunya itu lembut.

Belle mengangguk pelan, "sayang, bunda satu-satunya orang yang aku sayang selain ayah."

"Kalo kamu sayang bunda, dengerin perkataan bunda. Jangan sekali-kali kamu berusaha keluar istana," ucap ratu Gray, ia berjongkok guna mensejajarkan tinggi badannya dengan Belle.

Anggukan Belle membuat hati ratu Gray sedikit lega, ia langsung mendekap putrinya erat. Belle membalas pelukan bundanya dengan senang hati, pelukan bundanya lah yang selalu ia dambakan di setiap harinya.

"Kamu sekarang tidur ya, udah malem." Ratu Gray melepas dekapannya dan menuntun Belle menaiki kasurnya.

****

"Hufttt.... bosan!" Rengek Belle yang sedang duduk di balkon kamarnya.

"Kenapa bunda sama ayah gak ngebolehin aku pergi keluar istana sih, padahal kayaknya seru deh kalo main di luar istana."

Belle mulai bosan dengan semuanya. Selama bertahun-tahun, ia hidup seperti seorang tahanan yang tidak diperbolehkan keluar jeruji besinya. Satu langkah saja ia melangkah melewati pintu istana, para prajurit langsung mengerubunginya dan menyuruhnya kembali masuk kamar.

"Aku jadi penasaran sama dunia luar. Apa aku nyoba kabur aja ya? Tapi nanti bunda sedih karena aku gak ada. Aku gak mau bunda sedih," gumam Belle pada dirinya sendiri.

Antologi KETIGA KCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang