TEGA

31 3 0
                                    

TEGA
Karya: Maulidia
Akun: maulidia_15
Sebuah karya yang terinspirasi dari lagu Rossa yang judulnya Tega
 

Di ruangan bewarna putih duduklah seorang wanita cantik yang sedang menangis. Terkadang tertawa terkadang menangis sejadi-jadinya.

Dari arah pintu seorang pria berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di kosen pintu. "Mau sampai kapan kamu menangis Lidia?" Suara serak khas pria menyapa gendang telinga wanita itu.

Wanita yang dipanggil Lidia pun menoleh kan wajahnya kearah pintu " sampai Zikrul kembali kepadaku Riski."

Riski berjalan menghampiri Lidia memeluk erat wanita lemah itu "apa aku gak ada harapan untuk memilikinya?"tanya Lidia yang sedang didekap oleh Riski.

Riski semakin mempereratkan pelukannya "kamu tau kan jawabannya."

Lidia semakin terisak dengan jawaban Riski. Lidia jelas tau Zikrul sudah berlabel orang lain namun apakah dia tidak bisa berharap lelaki yang dicintainya kembali.

Matahari sudah mulai bersembunyi di ufuk barat memantulkan cahaya ke sang satelit bumi. Lidia yang sedari tadi menangis sudah mulai reda dari tangisnya. Riski pun berisiniatif untuk membawa pulang Lidia. Di perjalanan pulang Lidia menutup mulutnya rapat-rapat sembari melihat ke arah luar. Sesekali Riski melirik ke arah wanita yang dicintainya namun tidak mencintai dirinya dan bahkan lebih tepat tidak pernah tau.

Hari ini Lidia diajak Riski pergi ke kampung halaman calon istrinya Zikrul. Awalnya Lidia menolak tapi Riski terus memaksanya dengan berbagai alasan salah satu alasan yang membuat Lidia ikut adalah memperlihatkan kepada Zikrul bahwa dirinya tidak lemah.

Sesampainya di desa itu Lidia merasakan ketenangan hingga sebuah suara menghancurkan ketenangan yang dirasakan oleh Lidia.

"Hai baru sampek," basa basi dari Zikrul. Lidia yang mendengar nya merasa muak apalagi Zikrul seperti tidak ada rasa bersalah.

"Iya ni bro," jawab Riski mereka pun larut dalam perbincangan kecuali Lidia.

"Sayang!" Panggil wanita cantik seusia dengan Lidia kepada Zikrul. Setelah melihat keberadaan zikrul wanita itu lantas menghampiri Zikrul.

"Dari tadi di cariin," tampaknya wanita itu tidak menyadari kehadiran Lidia dan Riski.

"Aku.. ," ucapan Zikrul dipotong oleh wanita cantik itu.

" Mereka siapa?"tanyanya Setelah menyadari kehadiran Lidia dan Riski.

Sebelum Zikrul menjawab Nana terlebih dahulu mengulurkan tangannya ke Lidia" aku Nana calon istri Zikrul."

Kata terakhir yang dikeluarkan oleh Nana membuat hati Lidia sakit " Lidia sahabat Zikrul," ujarnya menekankan kata sahabat. Kemudian Nana beralih ke arah Riski.

Zikrul menatap ke arah Lidia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Lidia yang sedari tadi melihat interaksi antara Riski dan Nana mengalihkan pandangannya ke lain sesaat netranya beradu dengan netra Zikrul. Buru buru Lidia memutuskan kontak mata mereka.

Zikrul merogoh saku celananya mengambil benda pipih berukuran persegi panjang. Mengetik sesuatu di benda pipih itu ' aku tunggu kamu di persawahan' lalu menekankan kata send.

Tiba tiba handphone Lidia berbunyi setelah melihat layarnya Lidia menatap ke arah Zikrul 'aku tidak mau'

Zikrul pergi meninggalkan Lidia dengan muka berang namun sebelum pergi Zikrul mengetik balasan kepada Lidia'aku ingin meluruskan hubungan kita' kira kira begitulah isi balasan dari Zikrul.

Setelah membaca pesan dari Zikrul Lidia jadi bimbang sendiri 'haruskah aku kesana? Aku gak mau kesana' satu sisi hatinya menolak tapi di sisi lain 'tapi aku butuh penjelasan dari Zikrul' cukup lama Lidia berfikir hingga Lidia memutuskan untuk menanyakan pendapat dari Riski.

Antologi KETIGA KCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang