13

2.3K 162 3
                                    

Jangan lupa vote & comment!!!

Bara menaiki tangga menuju lantai dua . Memastikan bahwa Kanya memang berada didalm kamar .

Ceklekkk!!!

Bara menjatuhkan rahangnya . Tasnya yang ia tenteng seketika jatuh .

"Kanya!!!"

.


.


.


Gadis itu tergeletak lemah dilantai dengan kedua tangan yang terus memegang erat kepalanya . Matanya sesekali terpejam merasakan sakit dikepala nya yang begitu hebat . Kepalanya serasa ingin pecah .

Kanya  sama sekali tidak menyadari kehadiran Bara sama sekali . Ia sesekali meringis merasakan denyutan yang kencang dikepalanya . Padahal ia sudah menelan 3 pil sekaligus . Itu sama sekali tidak mempan . Mungkin obatnya masih belum mereaksi .

Bara berlari dan langsung memapah tubuh Kanya. Ia membaringkan tubuh Kanya di ranjang .

"Nya..." Tanya Bara penuh khawatir .

Kanya tidak merespon

Bara bergerak mengambil segelas air yang sudah ada dimeja kamar Kanya. Ia menyodorkan nya ke mulut Kanya dan disambut mulut Kanya yang sangat kaku dan gemetar .

Bara meraih pundak Kanya , meletakkan kepalanya didada bidangnya . Mungkin dengan seperti ini sakitnya bisa reda . Ia mengelus lembut pucuk kepala Kanya.

kanya masih terdiam dengan mata yang masih terpejam.

Beberapa detik kemudian . Kanya membuka matanya . Ia mendongak ke atas. Melihat raut wajah Bara penuh khawatir .

Merasa ada pergerakan . Bara menundukkan kepalanya .

"Udah mendingan , hm???"

Kanya mengangguk lemah .

Bara mendesah lega .
"Sudah minum obat???" Tanya Bara dan dibalas deheman kanya .

Kanya sangat sering merasakan sakit yang luar biasa dikepalanya . Ia tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi denganya . Tapi Bara pernah mengatakan pada Kanya bahwa dulu pada saat ia masih kecil ia terjatuh dan membuat kepala Kanya terrbentur . Maka dari itu hingga saat ini . Kepalanya masih terasa sakit .

***

Ting tong....

Suara bel berbunyi

"Arga... Itu ada tamu , tolong Bukain pintunya dong sayang" . Ujar Maya masih berkutat didapur untuk menyiapkan makan malam .

"Bentar bun" timpal Arga yang masih sibuk dengan stik PS nya . Ia tidak sendiri . Ditemani oleh vino tentunya . Biasa malam minggu .

"Dikit lagi dikit lagi " ujar vino excited sampai-sampai stik PS nya ikut miring kanan miring kiri .

"Huh iya dikit lagi dikit pepet pepet uwehhh " .

Mendengar ocehan vino membuat Bara melirik kearahnya .

"YAKKK GOLLLLLLLLLLL!!!!!" . Lanjut vino . Ia langsung berdiri sambil jingkrak-jingkrak.

ARGA [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang