31

1.3K 75 8
                                    

Happy Reading

Awas Typo!!!



Arga membawa Kanya menuju koridor, Kanya sangat sulit menyamakan langkahnya dengan Arga, apa lagi ini? ia menjadi takut sekarang. Saat sampai di koridor, pintu utama Arga tutup dan menghempaskan tubuh Kanya ke tembok membuat sang empu meringis kesakitan.
Arga meletakkan kedua tanganya di masing-masing sampan kepala Kanya, agar tubuh yang di depanya tak bisa kabur.

“Aku udah maafin, mau apa lagi??” lirih Kanya.

“Terus, lo kenpa menghindar dari gue?” Tanya Arga dengan tatapan penasaran.

“Aku nggak pernah menghindar dari Kak Arga”

Kanya menatap Arga dan ia langsung menunduk, entah kenapa tatapan Arga membuatnya lemas.

“Asal lo tah, lo udah buat gue khawatir sama lo! Lo udah buat gue cemburu!! Puas lo sekarang! Dan sekarang lo harus tanggung jawab!”

Persetan dengan rasa malu, Arga tidak peduli, ia ingin Kanya, ia tidak ingin Kanya diambil oleh orang lain, apalagi Reyhan. Arga tidak akan membiarkan itu terjdi, tidak akan. Ia tahu ia egois, tapi ia harus.

“Tanggung jawab???”

“lo harus tanggung jawab! Mulai sekarang lo jadi pacar gue”

“Hahh??!!!”

“Nggak mau!!!” Kanya bersedakep dada.

“Iya!”

“Nggak!!!”

Kanya bahkan tidak merasa takut lagi, Ada apa dengan Arga? Apa terjadi kesalahan pada otaknya. Dihati yang paling dalam sebenarnya ada rasa senang mendengar Arga memintanya menjadi kekasihnya tapi belum tentu Arga menyukainya, dia kan suka seenaknnya.

“IYA!!!”

Kanya tersentak Arga membentaknya, kenapa memaksa sekali, Arga semakin menghimpit tubuh Kanya.

“Ma-mau ngapain?” Kanya mencicit waspada. Kanya menahan tubuh Arga, ini sungguh sanga dekat.

“Iya nggak” suara Arga begitu dingin, sudah tidak ada jarak diantara keduanya hingga bibir mereka hampir menyatu…

“I-iya” Final Kanya, ia takut, akhirnya ia pasrah.

Arga sedikit menjauh tetapi hanya kepalanya saja tubuh mereka masih menempel.

“Puasss?!”

Arga mnyeringai

“Banget”

Cuppp

Kanya mematung
Pipinya dikecup, Arga terkekeh melihat Kanya yang sangat terkejut lalu mengusap-usap kepala Kanya.
Kanya mendorong Arga hingga terpental dan jatuh, lalu kabur keluar, meninggalkan Arga yang tersenyum puas.

-o0o-


Kanya berlari tergesa-gesa menuruni anak tangga

Greppp

Hampir saja Kanya terjungkal jika tidak ada seseorang yang kini menangkap tubuhnya.

“Kak Reyhan…”

“Ya ampun lo dari mana aja??!!”
Kanya hanya diam tidak merespon, ia tak tahu harus menjawab apa.

“Kak Bara dari tadi nyariin lo tau nggak”
Kanya melepaskan cekalan tangan Reyhan.

“Lo nggak papa kan?”
Kanya hanya mengangguk ragu.

ARGA [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang