34

1.2K 76 7
                                    

Happy reading 🤗

Awas typo!







Luna menatap Kanya “Orang yang ada difoto ini adalah orang yang membuatku tidak bisa berjalan”

Kanya terperanjat, tubuhnya refeks berdiri dan menjauh dari Luna. Kanya mencoba berfikir dengan apa yang ia dengar barusan. Ia menatap Luna lekat seperti tidak percaya dengan apa yang ia dengar tadi.

“Kanya kamu kenapa??” Tanya Luna kebingungan.

“I-Itu fotoku”

Luna terdiam, mulut dan matan nya terbuka lebar.

Beberapa saat kemudian Luna tersenyum ah bukan lebih tepatnya menyeringai. Luna meraih vas yang berada dinakas tersebut dan melemparkan tepat kearah Kanya.

AAGGHHH!!!

Vas tersebut mendarat tepat dikepala Kanya.

Kanya tergelatak dengan kepala yang telah bercucuran darah. Ia memegangi kepalannya yang amat sangat sakit, matannya berputar tak tantu arah.
Sekelebat ingatan masa kecilnya terputar.

‘Kakak di rumah saja ya’

‘yeee! Pasti Kak Bara senang sekali’

‘PAPA AWASSS!!!”

‘Kanya nggak mau minum obat hiksss’

Kanya kehilangan kesadaran.
Maya dan Vino yang mendengar suara teriakan langsung menghampiri keduannya dan betapa terkejutnya Maya menyaksikan Kanya yang tergelatak dengan bersimpah darah.

“Luna! Kenapa dengan Kanya??!”

Luna tidak menjawab, ia justru tersenyum dan sesekali tertawa seperti orang idiot. Luna merasa puas setelah apa yang ia lakukan terhadap Kanya. Tawanya semakin membesar, membuat Vino ketakutan dan bersembunyi dibelakang Maya.
Luna menggerakkan kursi rodanya. Ia pergi sambil tertawa. Maya bingung. Ada apa ini???.

ia menyimpulkan bahwa semua ini terjadi karena Luna. terbukti dengan sebuah vas yang sedikit hancur berada di samping Kanya. Tidak ada waktu unutuk menanyakannya pada Luna apalagi untuk memarahinnya, keselamatan Kanya jauh lebih penting.

Akhirnya Maya menghubungi ambulance dan sekitar 15 menit kemudian ambulance datang lalu membawa Kanya menuju ke rumah sakit.

-o0o-

Arga menyalakan ponselnya dan menyadari banyak sekali notif panggilan dari Kevin dan juga Reyhan. Ia kembali menghubungi Kevin, namun tak diangkat olehnya. Setelah menghubungi Reyhan barulah diangkat. Dalam komunikasi tersebut Reyhan meminta Arga untuk datang kerumahnya, ia ingin membicarakan perihal kasus penculikan terhadap Kanya.

“Lo kemana aja sih?!!!” seru Kevin melihat Arga yang telah sampai.

Kevin dapat melihat dalam diri Arga yang menurut nya jauh lebih berbeda dari biasanya, bukan dari segi penampilan melainkan raut wajah dan auranya yang tidak enak dipandang.

Arga tidak menanggapi semua pertanyaan Kevin, pikirannya sedang kacau sekarang. Mereka langsung membicarakan tujuan mereka, dan sang pelaku mengarah pada Viona.

Viona adalah orang yang satu-satunya membenci Kanya.

Mereka memulai rencanannya, pertama-tama Arga menghubungi Viona memintannya untuk bertemu dengan alasan untuk mengobrolkan sesuatu dan hanya berdua, hal itu langsung disetujui oleh Viona dan Viona tentu amatlah sangat senang.

ARGA [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang