40

1.3K 86 4
                                    

Happy Reading

Awas typo!



Bahwa apa yang dipikirkan Bara memanglah benar, Kanya berada di bandung. Hal itu dibuktikan dirinya sendiri yang menguhubungi Neneknya disana mengatakan Kanya ada bersamanya dengan kondisi lemas.

Sepanjang itu pula Neneknya tak henti-hentinya menanyakan keadaan Bara, dirinya cemas bukan main sampai ingin menyusul Bara dan merawatnya. Bara tak menceritakan semuanya, ia hanya menceritakan perihal Kanya, ia tak ingin membuat Neneknya semakin khawatir tentang perutnya yang tertembak dan mengaku bahwa dirinya dilanda demam, ia berjanji saat dirinya membaik ia akan ke bandung, memindahkan seluruh perusahaan yang ada di Jakarta ke Bandung mungin juga memindahkan sekolah Kanya.

Jika membuat suatu kebohongan maka kamu akan membuat kebohongan lain untuk menutupinya, itulah yang dirasakan Bara. Bila ditanya pun, Bara juga tak ingin berada di situasi seperti ini, sesungguhnya ini menyiksa dirinya. Tetapi hidup akan tetap berjalan, ia harus berjuang! Memulihkan kembali keadaan dan berusaha membahagiakan Kanya dan Neneknya, ia tahu bahwa ia adalah harapan mereka, Bara adalah tulang punggung mereka.

Bara tak peduli jika dirinya tak diterima oleh Kanya, mau dia marah, kecewa bahkan tak memaafkannya tak apa, dengan Kanya selalu berada di penglihatannya sudah lebih dari cukup.

Dan besok pagi Bara akan kembali Ke Bandung, masalah perusahaan ia sudah memberi tahu orang terpercayanya untuk mengkondisikan sementara waktu. Ia ditemani Karin dan Kevin, tak hanya mereka berdua ditambah lagi Reyhan dan Maulin. Bara sebenarnya tidak mau, salahkan saja pada mereka yang begitu ingin ikut, mereka begitu ingin bertemu Kanya dan hitung-hitung liburan. Jujur, ada perasaan lega dilubuk hati Bara… Kanya memiliki teman-teman yang begitu peduli dengannya tak hanya itu mereka juga begitu peduli pada Bara, bahkan dengan konyolnya mereka mengatakan mereka tak ingin dirinya tertembak lagi saat dalam perjalanan menuju bandung tanpa mereka. Itu terdengar menakutkan dan juga sangat peduli.

sangat disayangkan jika nanti Kanya akan lebih memilih di Bandung dari pada Jakarta, tapi itu akan menjadi kemungkinan yang besar, melihat Kanya yang begitu kecewa padanya, Kanya pasti akan lebih memilih bersama Neneknya ya walaupun Neneknya yang juga salah, sebenarnya Sang Nenek adalah orang yang sangat bersalah dalam hal ini. andai saja ia mau jujur pada masa itu, Kanya akan tumbuh menjadi gadis yang kuat, tidak dengan di gentayangi bayang-bayang masalalu. Kembali lagi, semua keputusan ada di Kanya. Bara sebisa mungkin akan menuruti permintaanya.


-o0o-

Untuk besok Maulin tengah mengemasi baju-bajunya dan beberapa barang yang perlu ia bawa, ia dkk berencana akan menginap di Bandung salama Empat hari. Ini mungkin juga salah satu cara agar bisa melupakan Bayu, lebih tepatnya menghilangkan perasaan konyol ini. ia dapat menikmati udara sejuk yang ada di Bandung.

Untung Mamanya mengizinkan, dan hal itu tak luput dari beberapa pertanyaan darinya. Mulai dari berapa lama Maulin akan pergi dan bersama saja, saat mendengar nama Reyhan muka Mamanya menjadi berbinar, detik itu pula ada firasat aneh menyapa Maulin. Ia tahu betul arah pembicaraan Mamanya mengalir kemana. Untuk saat ini, Maulin ingin menikmati kesendiriannya dulu, lagipula Reyhan menyukai Kanya, Maulin tahu itu.
Tak hanya Maulin, Karin juga tengah beres-beres. Ia begitu senang akan bertemu dengan Kanya, memeluknya dan memberikan semangat untuknya. Tak hanya itu, ia juga akan berlibur dengan kekasihnya. Diantara mereka semua, hubungannya dengan Kevin lah yang paling lancar tanpa ada masalah, walaupun selalu di bumbui pertengkaran-pertengkaran kecil.

Menurut Karin, Kevin adalah orang yang sangat menyebalkan, meski begitu rasa cintanya ke Kevin tak pudar sedikit pun. Kisah cinta mereka dimulai saat dirinya masih duduk di bangku kelas satu. Saat itu dirinya menjadi daya tarik tersendiri bagi Kevin, kevin bahkan memutuskan kekasihnya pada saat itu juga demi mendapatkan Karin yang bisa dibilang kelakuannya lebih buruk dari pacar Kevin sebelumnya. Hal-hal yang ada dalam diri Karin yang tak ada dalam diri orang lain itulah yang begitu menarik dari pandangannya.

ARGA [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang