28

1.3K 95 2
                                    

Jangan lupa vote and comment 🧐

Happy reading 🤗

“halo ?”

Saya Bara  kakak Kanya . saya dapat nomor kamu dari buku Kanya yang tertera nomor kamu

“oh Kak Bara”

Maulin sengaja menekan tombol loudspeaker diponselnya .

Maulin , apa Kanya sama kamu? Kanya dari semalem belum pulang saya khawatir sekali . hpnya juga nggak aktif , semalam saya juga sudah menghubungi polisi tapi belum 24jam .


Deg…


Semua yang mendengarnya terkejut bukan main , termassuk Arga. Detik itu juga Arga serasa ditampar perasaan bersalah .

semalam itu, artinya Kanya tidak pulang setelah ia menurunkanya dari Mobil , lantas kemana Kanya , dimana dia? . jangan-jangan dia tersesat karena tidak tahu jalan pulang.

Arga dengan cepat berlari ke ruang Osis untuk mengambil kunci motor yang berada dalam tasnya .

“Ga lo mau kemana?” Tanya Reyhan yang heran , 5 menit lagi bel sekolah berbunyi , anak-anak osis juga harus udah siap diruanganya . 

“gue ada urusan sebentar , tolong izinin gue” Pinta Arga menghentikkan langkahnya.

Reyhan berjalan mendekati Arga , terdapat raut panik dan khawatir secara bersamaaan yang ditunjukkan Arga .

“ayolah gue nggak ada waktu buat debat sama lo”

“gue ikut lo”

Arga diam menatap Reyhan setelah itu langsung berjalan keluar tanpa menghiraukan Reyhan , Reyhan menyambar jacketnya lalu bergegas menyusul Arga . Mereka melaju menggunakan mobil Reyhan.

Flaschback:

Kenapa disaat keadaan sedang genting seperti ini , Ponselnya malah mati kerena kehabisan baterai . kalau begini bagaimana ia bisa pulang . tidak ada satu pun alat transportasi yang lewat.

Di sepanjang jalan Kanya berjalan malas , seperti orang yang tidak punya harapan hidup, sangat tidak bersemangat .

samar-samar ia lihat , terdapat dua sosok berbadan besar tengah menatapnya sambil sesekali membicarakan sesuatu lewat ponsel yang ia genggam tengah menempel ditelinganya.

Seperti mendapat arahan , mereka menganggukan kepalanya , memasukkan kembali ponsel tersebut kedalam sakunya dan berjalan perlahan mendekati Kanya . ini tidak beres , sepertinya mereka akan melakukan sesuatu , dari tatapan mereka saja sudah terlihat bahwa mereka bukan orang yang baik-baik.

Kanya refleks memutar tubuhnya dan berjalan cepat , ia sangat takut sekarang, yang justru membuat kedua sosok itu semakin gencar mengikutinya . Kanya semakin mempercepat langkahnya , bahkan setengah berlari . Kanya tak melihat ada sebuah batu besar didepanya .

Tubuhnya terhuyung kedepan membuat Kanya terjatuh tengkurap , Kanya membalikkan tubuhnya dengan posisi terduduk sambil berinngsut mundur , matanya bergerak gelisah berharap ada sesuatu disekitarnya , bisa ia gunakan untuk melindungi dirinya dari kedua sosok yang semakin mendekat dengan senyum psikopat.

ARGA [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang