24

1.8K 103 6
                                    

Jangan lupa vote and comment 🧐

Happy reading 🤗

.

.

.


Kringgg!!!

Terdengar bunyi Alarm yang sangat kencang , membuat sosok perempuan terbaring pulas , tubuhnya ditutupi selimut sebatas dada membuka matanya dan terbangun .


Mengingat tadi malam . Kepalanya kembali merasakan sakit yang luar biasa dan Kanya juga berusaha mati-matian menahan rasa takutnya . Sedikit lega , sinar Matahari telah menyapanya pagi ini . Ia bergegas pergi kekamar mandi , membersihkan diri untuk pergi ke selolah .

-o0o-

SMA Garuda saat ini memang tidak melakukan kegiatan belajar mengajar seperti yang dikatakan Danu kemarin . Jadi cuma dikasih jadwal pelajaran buat ujian selama satu minggu kedepan .


Hal itu membuat kanti mendadak ramai dipadati seluruh murid SMA Garuda . Ada yang beli minum satu sekalian numpang wifi , ada yang sengaja datang ke kantin buat lihat gebetan . Bahkan , ada yang cuma ngikut temenya doang  buat ghibah . Biasa kids jaman now no ghibah no life .


Kehadiran Kanya dkk membuat seisi Kantin membicarakannya . Bagaimana tidak , beberapa dari mereka ada yang tahu kalau Kanya pernah nginep dirumahnya Arga . Kanya jadi heran seterkenal itukah Arga sampai mereka tau semua tentangnya .


Kanya menemukan sosok Arga yang terduduk dikursi kantin sambil memainkan ponselnya , sedetik kemudian matanya menatap intens Kanya yang juga tengah menatapnya. Dia begitu terlihat santai , seolah-olah tidak terjadi apa-apa . Muak dengan pekikkan para seisi Kantin yang ditujukkan kepadanya . Rasa laparnya tiba-tiba menghilang . Kanya meninggalkan Kantin . Disusul Maulin dan Karin .


"Cepet banget tuh anak ngilangnya" ujar Karin menghentikan langkah Maulin .


Tiba-tiba Bayu datang menghampiri Maulin , seketika Maulin mendadak gugup . Nggak tau harus bersikap seperti apa .


"Nanti gue tunggu diparkiran , kita pulang bareng " Maulin mematung lalu kemudian mengangguk ragu . Bayu langsung pergi meninggalkan merek berdua .


"Cieee  iya deh calon istrinya Bayu , apa dayaku yang hanya sekedar lantai yang kalian pijak" mendengar kata calon istri Maulin merona dibuatnya .

-o0o-

Kanya memejamkan kedua matanya erat seraya memegang kepalanya karena merasakan sakit yang luar biasa . Seperti ribuan jarum tepat menusuk dikepalanya secara bersamaan . Sekejap memori kembali berputar


Maaf kakak?! Huwaaa ...hiksss...hiksss...

Kamu jangan nangis , jelek.

Huwaaa ... Kamu siapa??? Aku nggak jelek

Ini permen buat kamu , tapi janji dulu jangan nangis ya ?

Iya janji nggak nangis lagi

ARGA [END] [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang