3.

1.6K 124 4
                                    

Asyah kembali ke kelas sendirian , Asyah bingung , mengapa Abinya menitip dia sama Dylan kakak kelasnya? , Asyah tau kalau Dylan berasal dari keluarga baik baik , namun belum tentu kalau Dylan adalah orang baik baik seperti keluarganya.

Asyah segera menyingkirkan pikiran itu dari otaknya , sambil memukul pelan kepalanya .

Sesampai di kelas Asyah melihat siswa siswi tertawa dan gembira , Asyah bingung dan berjalan menghampiri Anata yang sedang menghapus papan tulis.

"Assalamualaikum Anata " ucap Asyah.

"Waalaikumsalam , udah balik? Gimana dengan Urusan dengan Kak Dylan " tanya Anata.

"Gak ada apa apa , hmm kenapa kelasnya ribut?  , kemana bu Buni?" tanya Asyah.

"Guru guru lagi rapat sampai jam pulang sekolah, dan tadi kak Reno titip pesan , entar sore selesai Ashar katanya latihan "

"Bukannya aku dan kak Reno udah saling tukaran nomer ko gak pesan?"

"Karna aku bilang kamu dengan kak Dylan tadi , kan kak Dirga nyariin kamu " ucap Anata dan kembali menghapus papan tulis.

Asyah kembali ke tempat duduk nya dan mengambil Al-Quran kecil nya , ia berjalan keluar kelas dan duduk di depan taman kelasnya.

Asyah mencoba mengaji di dalam hati , dan menghafal nya .
Karna suasana kelas ribut ia memutuskan keluar kelasnya .

Buuggg...

Asyah tersentak kaget dan mengakhiri kegiatannya .
Ia berjalan ke sumber suara seperti ada seseorang yang Sedang bertengkar.

Asyah berjalan ke dekat lorong kecil dan melihat seorang gadis dengan memar di pipi mulusnya.
Lelaki itu memukuli pipi gadis itu sehingga gadis itu ketakutan dan menangis.

"Ingat Lo udah buat gue hancur , kalau lo gak turuti permintaan gue , lo akan rasakan yang lebih sakit...!" ucap lelaki itu dengan penuh tekanan.

"Hiks...hiks... Gue mohon Yugo , jangan siksa gue , baiklah gue akan teruti permintaan lo , tapi jangan siksa gue " lirih gadis itu sambil ketakutan.

Air mata Asyah jatuh dan tetap memilih bersembunyi di balik tembok.
Asyah tidak sanggup jika ada seorang wanita di sakiti oleh seorang laki laki , wanita adalah yang paling berharga dan harus di jaga , namun apa lelaki itu lakukan itu tidak bisa di biarkan.

Asyah melihat lelaki itu pergi meninggalkan gadis itu sendirian lewat jalan yang lain , dengan cepat Asyah berlari menghampiri gadis itu dan memeluknya.
gadis itu langsung menangis dan mengeluarkan isakkannya di dalam pelukan Asyah yang begitu hangat , Asyah meneput pundakknya dengan pelan agar gadis itu tenang.

"Jangan menangis , aku akan selalu membantumu " ucap Asyah.

Asyah melepas pelukan dan menatap gadis itu .

"Namamu siapa?" tanya Asyah.

"Nama gue Karin , gue kelas 11 IPS 1 " Ujar Karin sambil memaksa senyum nya karna kaadaan wajahnya yang lembam.

"Kamu ikut aku yah, biar aku yang obatin luka kamu " ucap Asyah sambil membantu karin berdiri.

Sungguh Asyah sangat tidak sanggup melihat Kaadaan Karin dengan luka luka di wajahnya dan seluruh tubuhnya , gadis ini seperti tertekan dan sangat ketakutan akibat kelakuan lelaki tadi.

~==============~

Asyah sedang mengobati luka luka Karin dengan perlahan lahan , sebenarnya Asyah takut dengan Darah , Darah membuat Asyah pernah sakit selama semingu , Namum Asyah berusaha kuat dan tetap mengobati Karin.

Assalamualaikum Asyah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang