17.Assalamualaikum Asyah

1.1K 78 3
                                    

Kamu boleh Marah , boleh mukul , boleh menjauh , dan boleh merusak persahabatan ini , tapi mohon jangan benci aku.
Karna kamu separuh doaku padanya

"Dylan Angkasa"




***
Asyah pergi ke kelasnya untuk meminum obatnya , entah mengapa akhir akhir ini dia sangat mudah kelelahan dan sakit kepala .
ia terus mimisan biar cuaca tidak terlalu terik.

Asyah memang jarang minum obat , tapi dia biasanya tidak seperti sekarang .

Selesai minum obat , Asyah mengambil ponselnya di saku rok panjangnya dan membuka sosmed nya.
Benar seperti dugaannya , banyak postingan tentangnya di instagram.
Bahkan Akun miliknya hanya delapan puluhan sekarang berjuta juta , dan itupun masih berjalan.
Asyah jarang melihatkan gambar dirinya di sana , karna ia takut ketahuan , sekarang malah banyak mengetahuinya tampa gambar di sana.

Asyah menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar , sudah seminggu ia dikerjar wartawan dan menjauh dari Dylan.
Asyah bingung , mengapa para wartawan mengerjarnya? Kenapa tidak mengejar Abinya saja , justru Abinya yang lebih bijak.

"Asyah kamu di sini? Dari tadi di cari cari gak ketemu...!" suara Karin membuat Asyah menghentikan lamunannnya.

"Yah karin kenapa?" tanya Asyah.

Karin berjalan mendekati Asyah dan duduk di kursi samping Asyah .

"Gak papa? kamu makin lama makin pucat? Kamu sakit?" tanya Karin sedikit curiga.

"Gak ko. aku cuman kelelahan aja , kamu gak liat? Tiap hari hindari wartawan mulu "

"Aku tau Syah , pasti susah banget hindari " ucapan Karin membuat Asyah menunduk .
Karin tau , Asyah menahan tangisnya.

"Syah aku bakal bantu kamu untuk menghindari para wartawan di luar sana , percaya deh sama aku..." ucap Karin meyakini Asyah.

Tangis Asyah tiba tiba lepas sehingga membuat Karin bingung , ia pikir ucapannya akan membuat Asyah lebih tenang .

"Asyah kenapa nangis?" tanya Karin memegang lengan Asyah.

Asyah terus terisak dan memeluk tubuh Karin.

"Aku gak suka , Aku gak suka orang orang di sana ,Aku selalu benci sama mereka , aku udah menaruh kepercayaan sama dia.  dia malah menghancurkan kepercayaan ku Rin " keluh Asyah yang berada di pelukan Karin.
Karin membalas pelukan Asyah dan menepuk nepuk bahu Asyah.

"Asyah , dunia egois atas kemauan mereka , tapi jangan Lupa dunia ada di bawah kehendak Allah.
Kamu gak boleh benci sama mereka , karna kamu salah satu mahluk yang berada di Dunia " ucap Karin .

Asyah tau itu. Asyah mengucapkan banyak istigfar di dalam hati dan melepas pelukannya dari Karin.

"Makasih Karin " ucap Asyah tersenyum lebar .

"Nah gitu dong baru namanya Asyah nya Karin , selalu tersenyum "

"Karin , Aku senang , walaupun kamu udah tau tentang aku berasal dari keluarga Iskandar , kamu tetap berteman denganku " ucap Asyah.

"Asyah , karna keluarga kamu , aku bisa masuk ke Agama mulia ini " ucap Karin.

Asyah dan Karin saling tersenyum manis dan kembali berpelukan.

Assalamualaikum Asyah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang