22.mencintaimu karna Allah.

1.3K 87 11
                                    


Dylan balik ke rumah , entah mengapa Lovi membuat Dylan merasa tidak nyaman di rumahnya sendiri.

"Assalamualaikum " ucap Dylan masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam " melihat kedatangan Dylan , Lovi tersenyum manis ke arahnya , namun Dylan tidak menghiraukannya dan berjalan ke kamarnya .
Hendak ia menaiki anak tangga , Angkasa langsung menahan Dylan.

"Dylan , dari mana kamu?" tanya Angkasa membuat Dylan berhenti .

"Dari rumah Om Azmi " ucap Dylan.

"Apa yang dia katakan padamu?"

"Seperti rekan dan orang yang dia percaya " jawab Dylan Dingin.

"Alhamdulillah , dia pasti senang " gumam Angkasa tersenyum.

"Jika papa menganggap Om Azmi seperti saudara sendiri , maka jangan jodohkan Dylan dengan wanita yang Dylan tidak cintai , karna papa tau kan , siapa yang Dylan cinta?" ucap Dylan membuat Angkasa diam .

Dylan menghela nafasnya dan menaiki anak tangga untuk ke kamarnya.

"Lovi , maaf kan om , Om batalin perjodohan kamu dan Dylan" Lovi membulatkan matanya dan kembali menunduk.

"Om , Lovi udah suka sama Dylan " tutur Lovi.

"Maafkan om " ucap Angkasa membuat Lovi terpaku .
Hatinya sakit , dan dia berusaha menahannya.

"Maafkan tante nak , kami tidak bisa memaksa Dylan" tutur Mama Dylan.

"Lovi pergi dulu" ucap Lovi langsung pergi dari Rumah Dylan.

"Aku sudah suka sama Dylan , bagaimana manapun caranya , Aku harus dapat Dylan" batin Lovi dan meninggalkan Perkarangan Rumah Dylan.










Dylan melihat kelender dari ponselnya , Dylan tersenyum karna hari kelahiran Asyah tepat 3 hari lagi.

"Alhamdulillah 3 hari lagi " gumam Dylan tersenyum manis.
Namun senyumnya perlahan lahan memudar.
"Apa Asyah akan kembali?" gumam Dylan .
Ia mematikan ponselnya dan menatap Surat yang sudah lama ia simpan.
"Asyah , apa aku harus melepaskanmu dan melupakan semua tentangmu?" Gumam Dylan.

ia tidak tahan lagi , Asyah yang meninggalkannya tiba tiba , dan menyuruhnya untuk menunggu .
Namun , saat ini dia tidak kembali , ia merasa bahwa wanita itu juga melupakannya.

"saat di hari ulang tahunmu , sampai di situ puncak kesabaran ku dan akan melupakan mu Asyah" gumam Dylan langsung menyimpan secara kasar kertas itu .



Gus Azmi menyambut kedatangan sang Istri tercinta di taman Rumah.
"mengapab sangat lama di pesantren?" tanya Dylan.

"Ummi , aku dan santri santri lain sedang melakukan acara , makanya pulang lambat " jelas Lisha kepada Azmi.

"Dia pulang Suamiku , dia sudah siap kembali ke rumah ini " ucap Lisha .
Mendengar itu Azmi senang dan langsung memeluk Istrinya.

"Alhamdulillah , lama dia tinggalkan di pesantren akhirnya pulang juga , Banyak sekali yang merindukan nya di sini" gumam Azmi .
Lisha yang masih di pelukan sang suami hanya senyum dan membalas pelukan.

"Kita harus mempersiapkan kehadirannya lagi" ucap Azmi melepas pelukan dan menarik Lisha untuk bersiap siap menyambut seseorang.





3 hari kemudian.



Dylan duduk di pinggir Danau sambil melempar batu .
Ia merasa bahwa Asyah tidak akan kembali untuk yang ke 7 tahun.
Dylan memegang Surat yang dulu dia simpan dan membacanya sebagai yang terakhir kali.

"Asyah , kamu tidak akan kembali lagi" gumam Dylan kecewa.

Dylan berdiri dan berjalan ke Dermaga yang ada di Danau.
Ia keramas selembaran kertas itu dan ingin berniat untuk membuangnya.

"Assalamualaikum " mendengar suara itu , Dylan yang hendak membuangnya langsung menhentikan Niatnya.
Padahal tangannya sudah terlentang ke atas dan ingin membuangnya.

"Waalaikumsalam" jawab Dylan belum berbalik ke arah belakang.

"Maaf sudah menunggu , Dylan" mendengar itu Dylan berbalik dan perlahan lahan matanya melihat wanita itu.

"Maaf lambat , dan maaf sudah membuat kak menunggu" lirihnya menatap Dylan dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Asyah.."gumam Dylan namun dapat di dengar Asyah.

Yah Asyah kembali tepat di hari ulang tahun nya .

"Iya kak , Aku Asyah , maaf kak" lirih Asyah dan menunduk.

Dia tidak dapat menahan Air matanya lagi , begitu juga Dylan.
Dylan tersenyum walaupun Air matanya terus mengalir.

"Maafin Asyah , Asyah udah buat kak Dylan menunggu" ucap Asyah masih menunduk.

"Saat itu , di mana kamu berada?" tanya Dylan.

"Aku di pesantren milik kakek Asyah , Kyai Iskandar" jawab Asyah masih menunduk.

"Ada yang sakit?" tanya Dylan.

"Alhamdulillah Gak ada" ucap Asyah masih menunduk.

"Udah sembuh?"

"Alhamdulillah sembuh walaupun gak total"

"Udah makan?"

"Alhamdulillah udah"

"Ini benar kamu Asyah?"

"Iya kak"

"kalau kamu Asyah , coba jawab siapa sahabatku ?"

"Asyah"

"kapan dia jadi sahabatku?"

"6 tahun yang lalu"

"Kapan dia pergi tanpa kabar?"

"6 tahun yang lalu , saat ka Dylan pergi ke singapura"

"Siapa yang saya Cinta?"

Asyah diam mendengar pertanyaan terakhir dari Dylan .
Dylan menatap Asyah lekat , Asyah tidak tau menjawab Apa , dia tidak tau apa Dylan masih mencintainya?.

"Allah" jawab Asyah Lirih.

"Saya mencintai Asyah karna Allah" ucap Dylan membuat Asyah diam dan terkejut .
Duka mencintai nya sama sepertinya.

"Aku mencintaimu karna Allah Kholifah Nur Natasyah "



______________________________________


Assalamualaikum , makasih udah baca Assalamualaikum Asyah

Maaf ceritanya gaje (gak jelas) banget😂

Assalamualaikum Asyah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang