25.Kairo

1.1K 72 11
                                    


Asyah meminum obat nya saat Dylan tidak ada di rumah.
Sudah 2 minggu pernikahannya dan Dylan.
Asyah merapikan pakaiannya dan Dylan di koper karna mereka esok hari akan pergi Bulan madu di Kairo.

Sebenarnya Dylan merencanakan bulan madu di turki , namun Asyah memaksa akan pergi ke kairo.

"Assalamualaikum " Asyah menoleh dan tersenyum melihat Dylan datang dan menutup pintu kamar.

"Waalaikumsalam " Dylan tersenyum dan mencium kening Istrinya.

"Udah siapa semua?" Asyah mengangguk .

"Kita akan berangkat pagi , disana bakal ada kak Ari , Ada Karin dan Anata juga " ucap Dylan.

Asyah hanya tersenyum manis menatap wajah suami tampannya ini , Dylan menatap lekat mata Asyah yang memerhatikan wajahnya.

"Suamimu ini memang tampan Asyah" ucap Dylan langsung membuat Asyah terkekeh.

"Iya , sangat tampan " ucap Asyah membuat telinga Dylan langsung memerah karna pujian istrinya.

"Heyy... Telinganya kok merah" goda Asyah membuat telinga Dylan tambah merah.

"Ini ulahmu istri jahil " ucap Dylan dengan nada dingin nya.

"Akukan hanya bicara , kenapa karna aku?" tanya Asyah dengan polosnya.

"Aku akan beri hukuman mau?" Asyah langsung melotot dan menggeleng cepat.

"Gak ".

Dylan tersenyum sinis dan lebih mendekat ke Asyah. melihat Dylan yang mendekat , Asyah mundur dan Langsung berlari keluar kamar.
Dylan hanya menggeleng melihat sikap Asyah .



Asyah menyiram taman bunga di belakang rumah . kali ini ia harus terlihat kuat agar Dylan percaya kalau dia sembuh total .
Namun , ia merasa ia tidak mungkin berbohong terus menerus pada Dylan .

"Yah Asyah , kamu harus kuat!" ucap Asyah meyakinkan dirinya sendiri.

Ari yang baru datang menghampiri Asyah dan menghentikan kegiatannya.

"Asyah...!" panggil Ari membuat Asyah menoleh ke arahnya.

"Kak Ari? Salam dulu " Ari mengambil selang air di tangan Asyah dan membuangnya ke atas tanah.
Lalu ia menutup keran Air dan mendekati Asyah.

"Asyah , kamu tau kan? Kamu tidak boleh lelah " Asyah menatap Ari lirih.

"Kakak kapan ke sini?" tanya Asyah.

"Baru datang " ucap Ari dan memegang kedua bahu Asyah.

"Asyah , kakak mohon . beri tau Dylan soal ini , jika kamu menyembunyikan nya terus . bagaimana dengan dengan keadaan kamu nantu?" Asyah mengalihkan pandangannya dan menggeleng.

"Gak kak , Nanti akan ada saat yang tiba . aku akan beri tau kak Dylan , aku mohon sama kakak , jangan kasih tau kak Dylan untuk saat ini " Lirih Asyah.

Ari tidak bisa berbuat apa apa saat ini kecuali menuruti permintaan Asyah.
Asyah menghapus Air matanya saat melihat kedatangan Dylan sambil membawakan 3 kelas Gus Mangga.

Ari tersenyum melihat sikap Dylan ke Asyah. Dylan memperlakukan Asyah sangat baik .

"Kakak harap kalian selalu bersama , Ya Allah sembuhkan adik hamba " batin Ari .

Ari masuk ke dalam mobilnya dan menangis . Penyakit yang Asyah derita sekarang , adalah penyakit dengan Angka kematian sangat cepat.
Tak bisa di tentukan kapan penyakit itu kambuh .
Ari selalu menemui Dokter yang selalu merawat Asyah dan selalu meminta resep obat untuk Asyah.

Ari tadi memberikan Asyah wadah obat Untuk Asyah sebelum pergi dari rumah Asyah dan Dylan.







Tak lama lagi penerbangan akan lepas landas. Asyah melihat ke arah jendela Pesawat dan menampilkan senyumnya di kaca jendela.
Ia akan menghabiskan Waktunya bersama Suaminya , sehingga ia tidak sabar menunggu.

Asyah yang masih menunggu Dylan yang sedang mengangkat Telfon , ia mendesah pelan.
Tiba tiba , ia merasakan pusing dan segera dia membuka Tasnya dan mengambil beberapa pil obat di wadah.

Asyah meminum obat dengan cepat , tampa meminum setetes Air mineral.

Tak lama Dylan berjelan dan duduk di samping Asyah yang sudah tersenyum ke arahnya.
Asyah berfikir , sampai kapan dia akan berbohong pada Dylan?.









11 jam 15 menit pun berlalu dan Akhirnya Dylan dan Asyah sampai di Kairo.
Saat Dylan dan Asyah keluar dari pintu Utama , Dylan menghampiri seorang Pria dan Wanita bercadar.

Namun sebelum lebih mendekati kedua orang itu , Dylan mendekat ke telinga Asyah dan berbisik.

"Mereka berdua adalah temanku , dan mereka orang Indonesia " Asyah mengangguk dan mengikuti Dylan dari belakang.

"Assalamualaikum" ucap Dylan dan diikuti Asyah.

"Waalaikumsalam" jawab kedua orang itu.

"Apa kabar Dylan?" tanya pria itu sambil memeluk Dylan.

"Alhamdulillah baik Vano " jawab Dylan.

Asyah hanya tersenyum membalas sapaan dua orang yang baru dia kenal itu , Tubuh nya merasa sangat lelah dan ingin beristirahat saat ini juga.

Tak Lama Dylan menuntun Asyah berjalan ke mobil Vano dan Istrinya untuk pergi ke apartemen tempat mereka menginap nantinya.








Assalamualaikum.
Maaf , pasti pendek banget yah?.

Assalamualaikum Asyah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang