15

1K 73 5
                                    

Asyah berjalan ke Ruang Audio bersama Rainum dan Naila , sempai di Audio mereka melihat Reno sedang memegangi kepalanya dan memegang sebuah kertas.

"Assalamualaikum" ucap Lisha ,Naila , Rainum.

"Waalaikumsalam"jawab Reno sambil menyembunyikan Kertas di tangannya ke belakang.

"Ren , apa yang kamu sembunyiin?" tanya Naila bingung.

"Gak ko gak papa " ucap Reno .

"Bohong..." tatap Rainum Curiga dan langsung mengambil kertas yang di belakang Reno dengan Cepat.

"Eh ..." Reno yang terkejut dan ia pun Pasrah membiarkan ketiga Gadis itu membaca kertas itu.

"Kak Reno" ucap Asyah.

"Ren , apa maksudnya? Apa Grup ini di bubarkan dengan mendadak? Grup ini juga Demi anak anak sekolah biar lebih mengenal Musik Islam , kamu tau kan , bagaimana pergaulan anak sekarang" ucap Naila geram.

"Aku juga bingung Nai ,ini bukan dari kepala sekolah "Lirih Reno.

Asyah yang tidak percaya sama sekali dengan ucapan Reno dan kembali membaca kertas itu.





~===============~




Bel pulang sekolah pun berbunyi , Asyah merapikan Alat alat tulis nya dan memasukannya ke dalam tas.

"Asyah " ucap Anata.

"Apa?"

"Temanin ke Mall yah , gue bawa mobil , lo pulang dan gue aja " ucap Anata sangat ceria.

"Anata , aku harus minta Izin dulu , soalnya aku kan bareng ka Dylan , kalau ka Dylan marah gimana?"

"Yah udah deh , nanti gue izin sama Kak Dylan" ucap Anata pasrah.

Asyah tersenyum dan Anata langsung menggandeng Asyah.






Saat di parkiran , Asyah melihat Dylan bersama seorang Gadis yaitu Aca.
Aca nampak senyum ke Dylan , Asyah yang tidak tau bagaimana Ekspresi Dylan , karna Dylan yang membelakangi Asyah.

"Ayo Nata , kita langsung ke mall aja , Aku akan telfon Abiku " ajak Asyah langsung berjalan ke mobil Anata yang jauh dari mobil Dylan

Anata bingung ada apa dengan Asyah , hanya bisa diam dan mengikuti Asyah.

Apa mungkin Asyah cemburu?
Terdengar sangat berbeda dengan sifat Asli Asyah.






~===============~





Asyah terus berjalan menemani Anata jalan jalan , Asyah sempat bosan melihat semua barang barang itu , karna modelnya terlalu terbuka , jarang sekali Asyah melihat Baju gamis , karna lokasi baju gamis di pisahkan dengan lokasi baju kekinian yang Anata tak bisa lewati satu pun.

"Syah , kita Beli Jilbab Yuk , gue mau tes pake Jilbab " ucap Anata malu.

"Beneran Nata? , Subbahanallah , jangan ngetes , pake selamanya aja " ucap Asyah sangat senang.

"Gue pingin Hijrah Syah , gue pingin kayak lo , selalu pake Jilbab , rajin sholat , pintar ngaji , hoby solawat , gue pingin" ucap Anata.

"Anata , dengan keyakinan dan kepercayaannya kamu terdahadap apa yang kamu lakukan , Insyah Allah , kamu bakal bisa , niat kamu harus kamu yakinkan , dan aku akan terus dukung kamu dan bantu kamu dalam perjalanan Hijrahmu" Asyah meyakini Anata .
Mendengar itu , mata Anata berkaca kaca dan memeluk Asyah.

"Makasih Syah , lo memang sahabat terbaik gue " Lirih Anata di sela pelukan membuat Asyah terkekeh.

"Iya sama sama " .

Assalamualaikum Asyah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang