23.Rumah Asyah.

1K 80 10
                                    


Asyah diam memendungkan air matanya lagi. Dylan menatap nya parau dan melangkah sedikit mendekat ke arah Asyah.

"Selama ini , aku selalu sabar menunggumu , dan berharap kamu akan kembali " ucap Dylan menatap lekat Asyah yang menunduk.

"Kenapa tidak menghubungiku? Tampa kabar selama 6 tahun ini , apa saja yang kamu lakukan?" tanya Dylan melihat Asyah menunduk dalam.

"Kak Dylan udah punya calon Istri , Asyah pergi dulu Assalamualaikum" ucap Asyah sambari berbalik dan berjalan untuk meninggalkan Dylan di sana.

Tiga langkah , Asyah merasakan tangannya di cekal , ia berbalik dan melihat Dylan menatap nya sendu .

"Jangan pergi Sya , kali ini aku tidak bisa lagi menunggu " ucap Dylan membuat air mata Asyah pecah.

"Aku menunggu karna aku mencintai mu karna nya , Allah tidak akan melepaskan kedua hati kalau ia yang menyatukannya kecuali memang pasangan itu ingin benar benar melepaskan satu sama Lain. Dan Aku tidak akan melepaskan nya Asyah , tolong jadi Asyah yang datang di kehidupan ku tampa aku sadari " tutur Dylan menatap Asyah tulus dan melepaskan pergelangan tangan Asyah.

"Insyah Allah , aku akan menggenggap tanganmu bukan pergelangan tanganmu , aku akan menghapus Air matamu dan tidak menatapnya saja seperti sekarang ini" air mata Asyah semakin banjir tampa suara , ucapan Dylan sangat menyentuh hatinya.

"Ya Allah. semoga engkau menanamkan hati kami tumbuh dengan perasaan cinta darimu , dan semoga kau selalu menjaga cinta kami berdua " doa Asyah dalam hati .

"Datanglah kerumah , Insyah Allah Abi menyambut kak Dylan dengan baik Assalamualaikum" ucap Asyah langsung berbalik dan meninggalkan Dylan sesudah menjawab salamnya.

Belum jauh , Asyah mendengar suara Dylan berteriak senang sambil menyebut nama Allah , bersyukur dan 'Kholifah Nur Natasyah' .
Asyah hanya tersenyum dan berjalan menjauh dari tempat itu.

Asyah memasuki rumahnya sesudah mengucapkan salam.

"Loh kak Ari? " tanya Asyah sedikit terkejut melihat kehadiran Ari yang baru balik dari Kairo.

"Assalamualaikum adikku kecilku " ujar Ari merentangkan tangannya menginsyarakan untuk memeluk Asyah.

Asyah tersenyum dan berlari kecil menghampiri Ari dan memeluknya erat.

"Waalaikum salam kak , Asyah senang kakak udah balik " ucap Asyah tampa terasa air matanya menetes sehingga membasahi baju Ari.

"Jangan nangis. bagaimana kabarmu?" tanya Ari membuat Asyah melepas pelukan.

"Alhamdulillah , baik kak . tiga tahun lalu , Asyah udah selesai oprasi" ujar Asyah.

"selamat ulang tahun adikku , semoga Allah selalu memberi kesehatan padamu " Ucap Ari langsung mendekap Asyah di pelukannya.

"Terima kasih kak , Asyah sayang kak Ari " mendengar itu Ari mereratkan pelukannya dan meneteskan air matanya.

Asyah melepas pelukan dari Ari. Asyah menatap Ari dan menghapus Air mata Ari.

"Kak , Asyah boleh minta sesuatu?" .

"Apa dek?" .

"Jangan beri tahu kak Dylan kalau Asyah belum sembuh " Ari diam dengan tatapan memohon Asyah. ia tidak bisa berbuat apa apa jika Asyah sendiri yang memintanya.

"Tapi ada syaratnya , jika kaadaanmu tambah buruk , kakak akan beri tahu ke Dylan " Asyah mengangguk Dan Tersenyum.

Dylan memasuki ruang tamu dan melihat Angkasa berpelukan bersama Gus Azmi di sana .

"Assalamualaikum " semua orang yang berada di ruangan melihat ke arah Dylan yang baru datang.

"Waalaikumsalam " Dylan mendengar itu berjalan mendekat dan menyalimi tangan kedua orang tuanya , Gus Azmi dan Lisha.

"Sebentar malam datanglah kerumahku , kita akan mengadakan acara makan makan " ucap Gus Azmi sedikit terkekeh.

"Baiklah , kami akan datang dan menghabiskan semua makanan yang ada di rumahmu " balas Angkasa terkekeh dan mereka berdua tertawa .

Dylan tersenyum melihat persahabatan antara Gus Azmi dan Angkasa . ia mengingat persahabatan nya dan Asyah yang tiba tiba menjadi sebuah rasa yang tak ia bayangkan.

Malam hari pun tiba , kediaman Gus Azmi tidak ramai pun menjadi ramai dengan kedatangan keluarga Angkasa.
Dylan melihat Ari yang tersenyum padanya dan dia pun membalas senyumnya.
malam ini , keluarga Gus Azmi kedatangan Gus Fadli suami dari Kaffah kakak Lisha.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ".

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ".

Angkasa memeluk Gus Azmi dan Gus Fadli , mereka seperti sahabat yang tak lama berjumpa.
Begitu pula Dylan dan Ari , Ari yang menepuk bahu Dylan dan berbisik sesuatu.

"Mau sekalian lamar Asyah malam ini?" .

Ari menjauhkan mulutnya dari telinga Dylan dan tertawa pelan , sedangkan Dylan menatap dingin ke Ari.

selesai mereka makan malam , mereka melakukan Sholat Isya berjamaah di rumah Gus Azmi .
Suasana rumah Gus Azmi sangat damai dan tenang. Sepanjang sujud , ada sebuah gumaman serta harapan kepada sang Illahi di sana.

selesai Sholat Isya , banyak candaan di rumah Asyah . senyum Asyah terbit melihat orang orang tersenyum bahagia seperti saat ini.

"Ya Allah tetapkanlah kebahagian untuk orang orang tersayang Asyah " Bantin Asyah tersenyum manis melihat canda tawa Lisha , Gus Azmi , Ari , kaffa , Gus Fadli , Angkasa , nyonya Angkasa , dan Dylan.

"Gini Azmi , kita ke sini sekalian datang melamar Asyah " ujar Angkasa membuat semuanya diam dan tersenyum hangat.

"alhamdulillah " gumam semua orang.

"Dylan apakah kamu mau melamar anak saya?" hanya Gus Azmi.

" iya om".

"Apa yang membuat kamu untuk melamar Asyah?".

"Karna , Allah " jawab Dylan.

"Dylan , apa kamu yakin kalau kamu melamar nya karna Allah?".

"Yakin om. saya ingin menjadikan Asyah sebagai pelengkap Agama saya" ucap Dylan bersungguh sungguh.

"Saya sudah lama mencintainya " lanjut Dylan membuat Gus Azmi tersenyum hangat.

Gus Azmi memegang tangan anaknya.
Asyah memandang mata sang Ayah dan menundukkan pandangannya dan tersenyum manis.

"Anak saya menerima lamaran nya " ujar Gus Azmi membuat Dylan menoleh ke arah Asyah yang menunduk. Dylan bisa melihat , wajah Asyah tersenyum manis .

"Kenapa nak Asyah tidak mengucap nya secara langsung?" tanya Angkasa karna belum puas dengan ucapan Gus Azmi.

"Saya terima " dua kata keluar dari mulut Asyah membuat semua orang yang berada di ruangan tersenyum dan terkekeh dengan sikap Asyah sekarang. Asyah terlihat menggemaskan saat Malu.

"Ya Allah , jika berikan hamba sedikit waktu untuk melihat nya tersenyum syukur dan Cinta darinya. Jika pada saatnya , hamba akan lebih tenang jika dia sudah merasakan pengakuan cinta hamba kepadanya " Batin Asyah dan tersenyum.



______________________________________

Assalamualaikum .
Alhamdulillah bisa lanjut juga , sebenarnya dua hari yang lalu mau lanjutin . entah kepada wattpadku gk bisa kebuka karna lupa sandinya 😅😂.

In syaa Allah , gak lama lagi cerita Assalamualaikum Asyah akan ending.

Jangan lupa vote yah 😉.

Assalamualaikum Asyah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang