11

87 13 0
                                    

Saat ini aku dan Taehyung sudah memasuki tahun ketiga disalah satu universitas ternama di Seoul, kami memilih di kampus yang dipilih oleh eomma, dan beruntung sekali kami bisa mendapatkannya dengan mudah. Saat ini aku berhasil hidup berdua dengan Taehyung setelah eomma memutuskan untuk tinggal berpisah dengan kami. Jangan berprasangka buruk dulu dengan ceritaku, eomma memutuskan berpisah dengan kami, karena eomma ingin tinggal bersama nenekku, yah aku kalau jadi eomma juga pasti akan memiliki pemikiran yang sama.

Aku dan Taehyung berjuang banting tulang dengan bekerja sambilan dibeberapa tempat pada siang hari dan malam hari, dan eomma? Ya eommaku biasanya akan menjenguk kami dalam kurun waktu yang cukup lama, mungkin 3 atau 6 bulan sekali.

Aku dan Taehyung kuliah dijurusan yang sama, karena kami memiliki keinginan dan mimpi yang sama. Yang ingin memiliki hidup yang lebih baik dari sekarang, dan tidak mau menyusahkan eomma, ah sudahlah aku sedang sibuk melayani beberapa pelanggan yang sedang menunggu pesanannya yang belum selesai dibuatkan.

Cring cring

Suara lonceng yang terpasang dipintu berbunyi tanda bahwa ada pelanggan yang masuk.

“selamat datang” sapaku seadanya tanpa melirik kearah pintu.

“ya Sejeongaah, ini aku, ya baru ditinggal seharian saja kau sudah lupa dengan oppa tampanmu ini?” kata seorang yang menghampiriku dan ternyata Kim Taehyung.

“yaa jijik! Kau bolos kerja?!” tanyaku sedikit kaget, dia tidak biasanya menjemputku jam segini.

“ya, tidak bisakah kau berprasangka positif padaku sekaliiii saja?” tanyanya dengan wajah sok tidak bersalahnya.

“duduklah akan kubuatkan minuman, AKU YANG TRAKTIR” kataku memberikan penekanan dibagian akhir dan menyuruhnya duduk agar tidak menutupi meja kasir terus menerus, sedangkan dia hanya membalasku dengan senyuman kotak khasnya.

“Seo Hina, tolong jaga kasir sebentar, aku mau menemui dia dulu” kataku meminta tolong kepada salah satu rekanku yang bertugas denganku malam ini.

“hhmm ok” jawabnya langsung berdiri menggantikanku di meja kasir.

“jadi …?” tanyaku menghampiri Taehyung yang duduk didekat jendela, sambil menatap jalanan yang saat ini basah diguyur hujan, sungguh kejam cuaca hari ini, sudah memasuki musim dingin namun hujan dengan santainya membanjiri Seoul. Kalau seperti ini suhupun menjadi berkali-kali lipat lebih dingin dari biasanya.

“tempat kerjaku tutup lebih awal, istri bosku melahirkan” jawab Taehyung santai.

“kenapa kau tidak menemani bosmu saja?” tanyaku.

“istrinya diluar negri adikku sayang” balas Taehyung yang membuatku sedikit reflek berkata…

“aaaaaa, jadi beberapa hari ini kau akan libur?” tanyaku lagi.

“hmmm mungkin, apa menurutmu aku bisa mencari pekerjaan lain yang bisa kugunakan untuk mengisi waktu luangku beberapa minggu ini?” tanya Taehyung menunggu persetujuanku.

“hmmm kalau bosmu memang memberi waktu libur beberapa minggu kenapa tidak” jawabku dengan yakin.

“ok sekarang aku akan menunggumu disini sambil menyelesaikan tugas kelompok kita” kata Taehyung sambal membuka laptopnya.

“kau sudah menyelesaikan bagianmu?” tanya Taehyung padaku.

“sudah ku kirim padamu, langsung kau gabung saja, masih ada waktu 2 jam lagi, kalau kau mau pulang duluan juga tidak masalah” kataku berdiri menuju meja kasir, berniat kembali bekerja.

“tidak akan kubiarkan adikku berkeliaran sendiri dijalanan malam-malam” jawab Taehyung, tanpa menatapku.

“hmmm aku tau” jawabku meninggalkannya menuju meja kasir, yaa sebelumnya aku memang ‘hampir’ menjadi korban pelecehan dari segerombolan orang-orang pemabuk disalah satu kawasan yang cukup berbahaya di tempat tinggal kami sebelumnya, dan untungnya Taehyung langsung menyelamatkanku, ya walau memang tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan tapi aku memang memiliki sedikit trauma yang berkaitan dengan suasana saat itu.

Dari sejak itu Taehyung benar-benar tidak mebiarkanku lepas dari jangkauan pandangannya, ya hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa aku dan Taehyung tidak pernah memiliki hubungan yang cukup lama dengan pasangan kami, sudahlah jangan bahas hal suram itu.

Waktu 2 jam terasa begitu cepat berlalu, yah cukup banyak pelanggan yang datang untuk sekedar membeli minuman hangat malam ini, cuaca diluar memang sedang mencapai titik terdinginnya ketika hujan reda.

“Taehyungah, ayo” ajakku.

“ya kau yakin hanya menggunakan hoodie itu?” tanya Taehyung melihatku hanya menggunakan hoodie selapis yang tidak cukup bagus untuk melawan dingin malam ini.

“hmmm, kenapa?” tanyaku.

“aiiss kau suka sekali mengundang penyakit kebadanmu ya” kata Taehyung langsung membungkus badanku dengan mantel putihnya.

“Thank you brother” kataku menunjukkan senyum kotakku pada Taehyung.

“ayo pulang” ajaknya langsung memasukkan tanganku kedalam katung hoodienya.

“besok libur, aku akan bangun siang” kataku penuh semangat, membayangkan bagaimana nyamannya tempat tidurku.

“jangan macam-macam Sejeongaahh, atau kuganggu kau kalau tidak bangun pagi” ancam Taehyung.

“I Don’t Care” jawabku.

My Twin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang