12

87 12 0
                                    

"eoh, itu, minimarket itu Taehyungah" tunjukku pada sebuah minimarket yang terletak tidak begitu jauh dari tempat kerjaku.

"ia itu memang minimarket, lalu apa?" tanya Tehyung dengan bodohnya disertai wajah polos sok lugunya.

"YAA!!!, katanya kau akan mencari kerja!" kataku sambil menjitak kepalanya.

"yaaa sakit sialan, tau darimana kau kalau disana buka lowongan?!" tanyanya sedikit berseru.

"lihatlah kertas didepan pintunya" kataku sambil menarik tangannya mendekat ke arah minimarket itu.

"aaaaaaaa, kau benar" kata Taehyung dengan ekpresi bodohnya.

"nanti aku akan menghubungi pemiliknya" kata Taehyung sambil menyimpan nomor yang tertera pada kertas lowongan kerjanya.

"kajja pulang, disini dingin sekali" ajaknya.

"aku lelah, jangan sampai aku memenggalmu karena memaksaku bangun pagi" kataku dengan menunjukkan death glare mematikan padanya.

"ya semenjak kapan adikku berani mengancam oppa tampannya ini eoh?" tanya sambil memiting hoodie di kepalaku.

"aku tidak mengerti kenapa kau bisa terlahir dengan kadar kePDan yang amat tinggi seperti ini" kataku sambil bergidik menatap wajah songong seorang Kim Taehyung.

"yaampun aku merinding mendengar kau berbicara" kata Taehyung sambil memeluk dirinya dan berlalu mendahuluiku, aku tidak mengerti dengan isi otaknya astaga.

-

-

-

Aku tidak mengerti, ketika waktu sudah larut ditambah musim dingin seperti ini kenapa orang-orang sungguh ramai dijalanan, mau tidak mau aku harus menunggu lampu penyebrangan berubah menjadi hijau sambil menghangatkan diri dengan memperebutkan Hot Pack 1 biji antara aku dan Taehyung.

"ya, orang-orang melihat kita, cepat kembalikan" kataku sambil mendelik padanya.

"aiguuu Sejeongaahhh kau cantik sekali ketika marah seperti itu, berikan Hot Pack ini padaku oke?" godanya agar aku memberikan Hot Packnya.

"tidak mempan" kataku sambil menjulurkan lidah kearahnya.

"eoh?" sebentar aku melihat sesuatu melintas didepanku, eomma?, sangat jelas, tadi aku benar-benar melihat eomma.

"wae?" tanya Taehyung sedikit heran melihatku yang sedang celingukan melihat mobil yang tadi lewat tepat di depan badanku.

"eomma, tidak ke Seoul kan?" tanyaku pada Taehyung, yang seketika mengangkat satu alisnya.

"eomma?, di Seoul? Sepertinya adikku sedang lapar" kata Taehyung mengaitkan tangannya pada tanganku lalu menarikku untuk menyebrangi jalan, karena lampu penyebrangan sudah berubah menjadi hijau sejak tadi.

"serius Tehyungaah, aku jelas sekali melihat itu eomma, tapi dengan style yang agak berbeda, seperti nyonya-nyonya elegan" kataku sedikit memperagakan gaya sok elegan pada Tehyung, hingga membuatnya sedikit meringis ngeri melihat tingkahku yang menurutnya menjijikan.

"ya, aku juga jelas melihat bahwa mobil yang tadi lewat depanmu itu sungguh sangat amat mewah, darimana eomma mendapat uang untuk membeli mobil oh? Tidak mungkin kan eomma mendapat telur dinosaurus, lalu menjualnya dan menjadi jutawan bersama nenek didesa dan kita ditinggal melarat disini berdua" kata Taehyung sedikit berapi ketika mengatakannya, sekarang aku malah cengo memikirkan telur dinosaurus.

"ya Taehyungahh, kira-kira sebesar apa ya telur T-Rex?" tanyaku padanya dengan wajah cengo dan Taehyung seketika memiting hoodieku, agar aku mempercepat langkahku, karena mata kami berdua sudah meremang.

-

-

-

Info : author ada cerita baru, mungkin kalau manteman lagi gabut bisa kunjungi akunnya author, thankyou

My Twin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang