"eommaaa, eomma sekarang dimanaa? Aku sangat amat merindukanmu” kataku menyambut telfon dari eomma.
“kami disini bahkan sering menghayal kau ada disini eomma” tambah Taehyung.
“eomma, masih didesa bersama nenek kalian, kami disini juga sangat merindukan kalian, eomma disini berkebun dan berkeliling desa setiap sore, kalian disana bagaimana?” tanya eomma.
“kami baik-baik saja , dan Tehyung mendapat pekerjaan baru eomma” kataku.
“aku sekarang bekerja di minimarket didekat tempat Sejeong bekerja setiap malam” tambah Taehyung.
“waaahhhh benarkah?, hari ini kalian makan apa?” tanya eomma.
“Taehyung memasak ramyeon dan telur gulung” jawabku bersemangat.
“waaa, aku sangat merindukan masakan kalian berdua” jawab eommaku yang terdengar sedikit sibuk? Memang eomma sedang apa disana?
“kami juga merindukan masakan eomma” Jawab Taehyung.
“eomma sedang ada urusan, nanti akan eomma telfon lagi Ok, anyeong” kata eommaku segera memutuskan telfon.
“eomma terdengar sibuk” kataku sambil mengambil 1 potong telur.
“hmm agak aneh, masalahnya aku mendengar kertas-kertas yang dibolak balik” tambah Taehyung yang kubalas dengan anggukan.
“apa jangan-jangan eomma…” kataku menggantung kalimat.
“jadi pemulung? TIIIIDDAAAKKK” jawab Taehyung sedikit dilebih-lebihkan mungkin bisa dikatakan lebay juga.
“hehehe kenapa pemikiran kita selalu sama” kataku sambil menoyor kepalanya dengan pelan.
“lalu apalagi yang berhubungan dengan kertas ketika tinggal didesa, apa jangan-jangan eomma bekerja menjadi pelipat kotak pizza?” lanjutan halusinasi Taehyung.
“ya hentikan, ramyeonmu akan mengembang kalau tidak segera dimakan” kataku memotong kegiatan menghayalnya yang out of nalar.
-
-
-
Ketika siang sampai sore aku akan bekerja disalah satu tempat makan yang cukup populer didekat kawasan tempat tinggalku, sementara Taehyung bekerja sebagai pekerja paruh waktu di salah satu tempat makan cepat saji di kawasan dekat kampus kami.
“jam makan siang benar-benar membunuhku” keluhku sambil menaruh cukup banyak tumpukan mangkuk dan piring dibelakang tempat makan.
“tapi semakin banyak pelanggan bukankah semakin baik?” tanya rekanku yang bertugas mencuci piring Park Ji Hyun.
“hmmm benar juga” jawabku membenarkannya.
“lalu kenapa kau diam disini?, pergilah kedepan, nanti manusia bertanduk itu datang menghampirimu dengan wajah garangnya” kata Ji Hyun mengingatkanku.
“di depan sudah bersih dan rapi, aku malas melihat manusia itu jalan-jalan saja didepan, bahkan inilah yang sebenarnya ingin aku tanyakan, sebenarnya dia bekerja dibagian apa? Kenapa dia hanya menyuruh kita ini dan itu sementara dia hanya berdiri sambil tunjuk sana dan tunjuk sini” kataku yang mungkin terdengar seperti menggerutu.
“sudahlah jangan memikirkan bagian itu, yang pastinya kita sudah berusaha kerja dengan baikkan?, sekarang ke depanlah, nanti ada pelanggan lagi” kata Ji Hyun mengusirku.
“hmm baiklah, kalau perlu bantuan, panggil aku OK?” kataku mengingatkannya.
“hmm” jawabnya singkat.
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twin (END)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan si kembar yang mencari jati diri keluarga mereka. Gak usah di baca kalo gak pengen gak maksa kok😚