17

42 9 0
                                    

hari ini kami kuliah seperti biasa, dan berjalan dilorong menuju kantin kampus, hmmm aku ralat kami berlari karena, seperti biasa Taehyung mencari masalah dengan Jimin dan aku dilibatkan, dasar kembaran sialan.

“YAAA KIM KEMBAR BERHENTII!!!” teriak Jimin, Ok kami langsung menjadi pusat perhatian saat ini, sialan kenapa dia tidak ada bosannya marah-marah dengan kami.

“YAA ITU SALAHMU JIMINAAHH” balas Taehyung, aku tidak tahu menahu masalah mereka apa, dan aku dilibatkan? sial.

-

-

-

“kalian kenapa?” tanyaku masih terengah menunggu minuman dan makanan pesanan kami datang, sementara dua lelaki didapanku masih jambak-jambakan dan saling menjewer kuping.

“Ya Jiminah, lepaskan!” suruh Taehyung karena kupingnya sudah benar-benar memerah.

“kau yang dulua lepaskan tau!” balas Jimin tak kalah sengit.

“YA BERHENTI!!!” bentakku menggebrak meja, dan all eyes watching me, its Ok aku kesal dengan dua manusia di depanku ini.

“bisa jelaskan kalian kenapa? Aku disini menjadi satu-satunya pihak yang kebingungan dibawa lari oleh kalian tanpa tahu sebabnya apa” kataku lagi.

“aku mendapat kiriman link dari seseorang, aku tidak membukanya, kerena takut, link itu link aneh” jawab Taehyung memulai.

“lalu?” tanyaku.

“Jimin penasaran dan aku mengirimkan link itu ke Jimin” lanjut Taehyung.

“dan aku menekan link itu” jawab Jimin.

“lalu?” tanyaku lagi.

“itu link video anu (you know what I mean), dan volume Handphone Jimin Full” jawab Taehyung refleks tertawa bersamaku.

“bhuahahahahaha, ya Jiminaahh goblokmu natural sekali” sahutku tertawa.

Jujur kalau dikampus aku tidak pernah malu menjadi sorotan banyak mata karena terbiasa dari bangku sekolah bersama Taehyung dan Jimin seperti ini, bahkan kami disebut tiga serangkai oleh orang-orang karena kemanapun kami selalu bersama.

“kalian sama saja” kata Jimin dengan wajah bersemu merah.

“kenapa kau tidak mematikan mode suaramu hhaahh?” tanyaku masih tertawa dan mengelap air mataku yang menetes kerena menertawainya.

“eoh? Tae Hyung, Jimin Hyung, Sejeong nunaa” sapa seseorang, yang membuat tawaku dan Taehyung berhenti, seketika kami bertiga menoleh kompak ke arah sumber suara.

“uuuuu Jeongkookaaah” kataku, langsung melambaikan tanganku mengajaknya duduk di sebelahku.

“aku bersama temanku” katanya, aaaa dia selalu menggemaskan seperti bayi, dan langsung kuelus kepalanya, dia sudah jaaaauuuh lebih tinggi dariku.

“nugu?” tanyaku sembil menengok melihat teman-temannya.

“ini Choi Yeonjun dan ini Choi Soobin” tunjuk Jeongkook memperkenalkan teman-temannya.

“aigoo kalian menggemaskan sekali, aku Kim Sejeong, ini kembaranku” Tunjukku pada Taehyung.

“anyeong dongsaengahh, aku Kim Taehyung” kata Taehyung memperkenalkan diri.

“dan aku Park Jimin” kata Jimin juga memperkenalkan dirinya.

“aahh Sejeong dan Taehyung sunbae kembar, pantas saja mirib, kami selalu mengira kalian berpacaran, dan Jimin Sunbae sebagai obat nyamuknya, tapi dia selalu menyangkal kami” jawab Soobin dengan polosnya sambil menunjuk Jeongkook.

“apapun yang dia katakan benar, dia sangat mengenal kami, kami selalu bersama dari kecil, tapi bisakah kau klarifikasi terhadap yang mengira kami seperti itu agar tidak menganggap aku obat nyamuk mereka berdua?” kata Jimin membenarkan dan memprotes kata Obat Nyamuk.

“Ne” jawab mereka kompak.

“kalian ini bersaudara?” tanya Taehyung.

“ahh tidak, kami tidak ada hubungan saudara sama sekali” sangkal Yeonjun.

“banyak yang mengira begitu tapi kami tidak ada hubungan darah sama sekali, hanya karena marga kami sama” lanjutnya.

“tidak apa, manusia ini selalu dikira adik Jeon Wonwoo yang tampan itu” kataku merangkul Jeongkook.

“itu karena aku memang tampan nunaa, kau harus mengakui ketampananku sekarang” kata Jeongkook dengan sangat over PD.

“tidak, kau tetap bayiku yang super imut dan menggemaskan seperti bayi” kataku mengacak rambutnya, yang disambut senyuman semua orang disekitarku kecuali dia.

-

-

-

My Twin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang