Informasi mengenai magang sudah kami dapatkan dan sekarang kami berduduk-duduk ria di loby sambil pura-pura membaca sesuatu, kami melihat sekeliling tidak ada yang kami kenal, namun beberapa saat kemudian kami melihat kedatangan mobil-mobil mewah yang sungguh menyilaukan mata rakyat biasa seperti kami ini, aku melihat-lihat siapa tau ada yang kami kenal dirombongan elit seperti itu.
“ya ya ya Taehyungah, aku ingat sekali mobil yang pertama itu adalah mobil yang kulihat dipenyebrangan itu” kataku pada Taehyung.
“ah ia kau juga ingat, eoh?” balasnya, namun dengan sangat amat disayangkan yang ada dalam mobil itu sangat dijaga ketat oleh bodyguardnya sehingga wajahnya tak terlihat, namun satu hal yang bisa kupastikan, dia adalah perempuan.
“aku melihat wajahnya” kata Taehyung.
“benarkah, apa itu eomma?” tanyaku.
“aku melihatnya sekilas, dan kurang jelas” jawabnya, ingin kupenggal manusia ini sekarang juga, tapi saying.
“Ya bukannya itu paman Choi?” seru Taehyung melihat lelaki bertuxedo berjalan beriringan memasuki gedung dengan gagahnya.
“Ya kecilkan suaramu” kata Jimin menggeplak kepala Taehyung.
“hehehe” jawabnya cengengesan.
“sudahlah kita harus pergi, tugas kita yang menumpuk telah menanti dengan setia” ajakku pada kedua lelaki itu.
“ah bagaimana kalu kita tanyakan saja nama bos perusahaan ini?” tanyaku pada Taehyung.
“ya dibrosur itu sudah ada” kata Taehyung menunjuk brosur yang sedang ku pegang.
“hmmm … YA!” kataku kaget, tenang saja kami sudah diluar gedung jadi jiwa barbarku bisa muncul dengan leluasa.
“apaaaa? Kau ini bikin tidak tenang saja” kata Taehyung kesal aku mengagetkannya.
“bukannya ini nama eomma?” tanyaku emnunjukkan nama yang tertera.
“hmm benar ini nama eomma kalian” kata Jimin yang ikut melihatnya.
“apa tidak ada fotonya?” tanya Taehyung membolak-balikkan brosur.
“ahh tidak ada” kata Jimin.
“sudahlah Sejeongah, kita lakukan penyelidikan di lain waktu saja” kata Taehyung.
“hmm kau benar” kataku membenarkan.
-
-
-
“ya Sejeongah, kau tahu ada seorang hobae yang setiap hari mengejar-ngejarku” kata Taehyung ketika kami sedang masak makan malam bersama.
“si Kim Minji itu?” tanyaku, karena Taehyung dulu sempat mengatakan bahwa Minji ini terciduk oleh Taehyung didepan suatu bar.
Dengan kondisi mabuk berat dia melakukan adegan yang kurang pantas, dan pada saat itu Taehyung kebetulan sedang merekam dirinya ketika akan menjemputku namun yang terekan adalah itu, dan hal tersebut tetap disimpan oleh Taehyung, entahlah apa motifnya, namun di benar-benar tidak ada niatan untuk menyebarkan aib seseorang.
“dan aku terus berusaha menghindarinya, sampai akhirnya kemarin ketika kau ke kantin sendirian aku dihamiri oleh gangnya” kata Taehyung.
“lalu?” tanyaku penasaran.
Flashback
“Taehyung sunbaenim, kenapa kau terus menghindariku?” tanya Minji.
“aku sibuk” jawab Taehyung singkat.
“tidak bisakah kau membuka hatimu untukku” tanya Minji.
“hmm?” tanya Taehyung mengangkat sebelah alisnya.
“aku menyukaimu sunbae” kata Minni malu-malu lalu memberikan Taehyung sekotak cokelat.
“hhhh” Taehyung menghela nafas pelan.
“maaf Minji ya jujur saat ini aku sedang fokus pada pendidikanku, aku tidak ingin memulai hubungan seperti itu” kata Taehyung dengan sopan.
“ya, tidak bisakah kau membuka hatimu sedikit untukku?, pelan-pelan kau pasti akan menyukaiku, dan aku rela memberikan apa saja agar kau mau denganku oppa” katanya memaksa dan tentu saja Taehyung tidak suka dengan perempuan seperti ini.
Taehyung memunculkan senyum sinis miringnya.
“kau tahu justru perempuan sepertimulah yang sangat ingin aku hindari” kata Taehyung dengan lancarnya.
“eoh?” bingung Minji.
“hentikan kebiasaan burukmu itu Minji ya, kau masih muda jangan melakukan hal sia-sia, walau orang tuamu sangat kaya, tapi jika sikapmu seperti ini, tidak semua orang bisa menerimanya, bahkan manusia-manusia pengikutmu itu, sepengelihatanku semua hanya menikmati uangmu saja, tidak ada ketulusan sama sekali” kata Taehyung menasehati dengan tulus.
“kau menceramahiku?” kesal Minji.
“ya benar, untung saja yang melihatmu didepan bar waktu ini adalah aku, jika orang lain sudah pasti kau habis saat ini” kata Taehyung sinis.
“omong kosong, kau tahu orang tuaku siapa?!” kata Minji meninggi dan mulai sombong.
“ya aku tahu bahkan sangat tahu karena wajahnya ada dihampir semua jengkal kampus ini, sudahlah aku tidak ingin berurusan lebih banyak denganmu, aku pergi, dan ini terimakasih ya pasti jimin menyukai cokelat ini” kata Taehyung meninggalkan Minji dan teman-temannya, menghampiri Sejeong yang dilihatnya sudah datang.
Flashback end
“ya, manusia sepertinya memang harus diperlakukan seperti itu” kata Sejeong membela Taehyung.
“dia hanya bisa mengandalkan jabatan orangtuanya saja di kampus, menyebalkan” kata Taehyung.
“sudahlah ayo kita makan” ajak Sejeong.
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twin (END)
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan si kembar yang mencari jati diri keluarga mereka. Gak usah di baca kalo gak pengen gak maksa kok😚