Pandanganmu terus menarikku untuk mendekat.
Namun aku tak mempunyai keberanian akan hal itu, biarlah waktu yang membawaku kemana cinta ini akan berlabuh.***
Sekolah menengah pertama atau yang sering disebut dengan sebutan SMP. Merupakan awal pertemuan Riski Setiawan dan Revina Cantika Maharani.
Pertemuan yang tak terduga akan berlanjut dan menjalin hubungan sampai detik ini. Pertemuan yang sering kali mereka rindukan saat mengingatnya.
Apalagi mengingat perjuangan yang Riski lakukan saat itu, begitu manis, sedih dan menguras emosi saat diingat kembali.
Kisah ini akan memberitahu mengapa sikap Riski sekarang seperti tidak cemburuan kepada Revina walaupun dia mencintainya. Bukankah cemburu itu tanda cinta?
Cinta monyet yang dia bilang akan berubah menjadi cinta sesungguhnya ternyata telah dia buktikan, bahwa cintanya memang benar-benar nyata.
***
Tujuan sekolah bukan untuk mencari pendamping, apalagi saat SMP siapa yang berminat akan namanya jatuh cinta.
Namun tatapan Riski terpana pada satu gadis yang satu kelas dengannya, tapi dia tidak mengetahui siapa nama gadis tersebut.
Sampai saat wali kelas tiba dan menyuruh mereka untuk memperkenalkan dirinya kepada masing-masing teman sekelasnya. Riski mendengar gadis itu berbicara dengan nada keras dan jutek, dia menyebutkan namanya Revina Cantika Maharani. Itu adalah nama yang paling indah yang pernah Riski dengar.
"Woy loe liatin siapa?". Tanya salah satu temannya yang bernama Gilar.
"Liatin cewek kali, kan mereka pada cantik-cantik". Timpal teman lainnya yang bernama Gibran.
"Sotoy".
Jantung Riski hampir copot saat melihat Revina berjalan anggun ke arahnya. Namun wajahnya terlihat datar, sikap inilah yang menambah daya tariknya.
"Hay, kenalin gue Gilar ,nama loe siapa?". Tanya Gilar sambil mengulurkan tangannya.
"Gak usah basa basi, punya kuping kan? Tadi gue udah nyebutin nama gue. Mending sekarang loe pada bayar uang iuran kelas!". Nada bicaranya tinggi, lagi-lagi wajahnya nampak datar, dia memang seperti itu.
"Cantik-cantik kok jutek sih, galak lagi". Goda Gibran.
"Kayanya cuma loe yang waras, cepetan bayar!". Revina menatap Riski dan mengulurkan tangannya, tanpa sadar Riski mengambil uang lima puluh ribu dan memberikannya pada Revina. matanya masih fokus melihat wajahnya.
"Serius loe? Sebesar ini? ". Riski hanya mengangguk.
"Heh loe udah gila ngasih uang iuran kelas lima puluh ribu?". Gilar menepuk pundak Riski.
"Emang berapa sih bayarnya?". Tanya Gibran sok polos.
"Lima belas ribu".
"Astaghfirullah Riski...itu kebanyakan". Teriak Gilar mendengarnya.
"Banyak bacot, kalo gitu anggap aja tu orang bayarin kalian berdua". Revina mulai gerah berada di dekat mereka, dia tidak menyukai laki-laki yang banyak bicara seperti perempuan.
"Bener juga yah". Gilar menepuk pundak Gibran, mereka saling tatap "kebetulan gue lagi gak ada duit, gak papa ya Riski? Loe kan baik". Mereka berdua tersenyum manis, Riski hanya mengangguk.
"Yaudah selesaikan?". Revina beranjak meninggalkan mereka.
"Eh tapi masih ada lebihnya lima ribu". Gibran berteriak agar Revina dapat mendengarnya.
"Yaelah ikhlasin aja!". Revina berteriak tanpa memalingkan wajahnya.
"Kalo gitu loe harus mau makan bareng sama gue!". Ya ampun Gilar, tawaran yang konyol.
Revina membalikan badannya dan kembali menghampiri mereka, tatapannya menjadi tajam dan senyumnya sangat sinis.
"Boleh, tapi loe minta ijin sana sama Rifki!".
"Siapa Rifki?". Tanya Gilar yang memang tak tahu.
"Astaga Gilar, Rifki itu ketua OSIS disini. Jadi loe Revina pacarnya Rifki?".
Gibran tidak mengetahui kalo dia adalah Revina pacarnya Rifki yang sudah terkenal karena Rifki memberi tahu seluruh siswa bahwa dia sudah memiliki kekasih yang bernama Revina.
Alasannya karena Revina cemburuan, sedangkan banyak wanita yang mencoba mendekati Rifki karena dia adalah ketua OSIS yang ganteng dan karismatik.
Deg perasaan Riski mendadak sesak, ternyata wanita yang berada di depannya sudah memiliki kekasih. Sepertinya harapannya hanya akan menjadi angan-angan belaka baginya, karena mustahil dia bisa mendapatkan Revina.
"Buang-buang waktu gue disini". Revina langsung berjalan meninggalkan mereka, dia kembali memungut uang iuran kelas. Revina terpilih menjadi ketua kelas saat itu.
Revina juga mempunyai teman sejak kecil yang bernama Aileen Adelia. Biasa di panggil Aileen. Beruntungnya mereka juga satu kelas. Saat itu Revina belum mengenal Syifa,Nisa dan Debby.
Kenapa gue liatin dia terus sih, sadar Riski. Dia sudah mempunyai kekasih, tidak seharusnya loe jadi orang ketiga di antara mereka. Tapi tatapannya yang buat gue gak bisa berpaling, ya tuhan ada apa ini? Perasaan apa ini?
***
Bagaimana mau mendapatkannya Riski kalo loe cuma diem doang di depan dia. Tapi wajar sih kan masih belum ngerti apa-apa, masih polos juga. Pasti rasa malunya besar banget kalo deket sama orang yang kita suka. Buktinya sekarang Revina milik Riski kan. Gimana yah ceritanya tetap support aku ya supaya semangat lanjutin 2 cerita:)
Terimakasih untuk yang udah baca Prolog LSR
Jangan lupa vote and komen yah!
Happy reading:)
Salam manis dari penulis:)
Renidareni
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY RISKI REVINA
Romance[Slow update] Pada pandangan pertama, Riski langsung terpanah ketika melihat seorang gadis yang sekelas dengannya, Revina. Sayangnya dia tak pernah mengenal arti cinta itu seperti apa. Dia menyerah begitu saja ketika mengetahui bahwa temannya juga...