Maaf baru sempat update,
Happy reading gais...
Sebenarnya tak ada perkelahian yang terjadi setelah Yeonjun mengatakan kalimat terakhir tadi, ia hanya menatap Soobin dengan tatapan mematikannya sembari berkata…
“Wajah busukmu mengalahkanku ternyata”
Tanpa menunggu jawaban dari Soobin, dia langsung pergi begitu saja. Soobin hendak mengejarnya, namun ditahan oleh Jirae.
“Jangan mengejarnya”
“Wae? Aniyo, maksudku, kenapa dia mengatakan hal itu padaku?”
“Entahlah”
Yah, Jirae bahkan tidak tau apa maksud dan tujuan Yeonjun mengatakan hal itu.
“Bagaimana pun, maafkan kelakuannya padamu”
“Jirae-ah”
“Ne?”
“Kenapa kau melakukan itu untuknya?”
DEG
Yap, benar juga. Kenapa Jirae melakukannya untuk Yeonjun?Bukankah dia menyukai Soobin?
Bagaimana bisa hatinya berpaling begitu cepat hanya karena tingkah Yeonjun yang sangat amat manis?
“Karena aku kekasihnya, aku permisi”
Bukan hanya Soobin, sebenarnya Jirae pun terkejut atas ucapannya sendiri.
Entahlah bagaimana kejadian kedepannya, ia akan melalui itu semua dengan sulit.
Ia kembali mengejar Yeonjun yang sepertinya mengarah ke taman belakang sekolah, yang jarang di lalui oleh para siswa-siswi.
Karena tempat ini terkenal seram, ada yang pernah mengatakan bahwa ia pernah melihat sesosok wanita berambut panjang, yah.. bagi Jirae itu konyol.
“YA! Choi Yeonjun!”
Yeonjun otomatis menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sang kekasih dengan tatapan lembutnya
“Waeyo?”
“Apa maksudmu mengatakan hal seperti itu kepada Soobin?”
“Tak ada maksud apa-apa”
Jirae mengernyitkan dahinya heran, ayolah Jirae bukanlah anak kecil yang mampu di bodoh-bodohi oleh orang lain.
PLATAK
“YA!!! KAU KENAPA MENJITAKKU?!!” pekik Yeonjun saat ia merasakan jitakan ganas dari kekasihnya sendiri
“Tak ada maksud apa-apa”
Ingin rasanya Yeonjun membanting Jirae, namun itu tak mungkin ia lakukan.
Jirae tertawa puas melihat wajah kesal pria berbibir tebal itu, ia kemudian menempelkan pantatnya pada kursi yang disediakan ditaman sekolah.
“Melakukan sesuatu tanpa ada maksud apa-apa itu tak masuk akal Yeonjun-ah, semua hal pasti ada alasannya”
“Terserah padamu”
“Aigo, ternyata tempat disini lumayan indah. Tapi kenapa tidak ramai yah?”
“Kau belum dengar? Rumor mengatakan jikalau ada penampakan disini”
Jirae mengangguk-anggukkan kepalanya karena ia paham atas ucapan Yeonjun, kemudian ia tersenyum menatap pria itu.
“Itu maksudku, semua hal pasti ada alasannya”
Yeonjun memutar malas kedua bola matanya, lalu beralih menatap langit biru yang menghiasi bumi.
“Kau tau Yeonjun-ah”
“Mana aku tau jika kau tidak mengatakannya?”
“Aishh, makanya dengarkan aku, jangan memotongnya”
Yeonjun terkekeh pelan lalu membiarkan gadis itu melanjutkan ucapannya
“Jika dikenal lebih dekat, ternyata kau orang yang baik”
“Kau belum tau yang sebenarnya siapa diriku”
“Tapi kau baik bagiku”
“Benarkah?”
“Ne”
“Lalu, bagaimana jika suatu saat kau mengetahui semua tujuanku dan kelakuanku yang sebenarnya?”
“Maksud kau apa?”
“Lupakan saja, ayo kita kembali ke kelas”
---
“Aigo aigo, lihatlah, siapa yang ibu lihat sekarang. Benarkah kau itu Choi Soobin?”
Jirae memutar malas kedua bola matanya ketika Soobin berada dirumahnya, sebenarnya hari ini bukan jadwal les nya, Cuma karena kebetulan ia bertemu dengan Soobin, berakhir Soobin yang mengantarnya, tentu saja tanpa sepengetahuan Yeonjun.
“Ne, annyeong haseyo. Mian, aku baru berkunjung kembali” balas Soobin dengan nada sopan
“Tak masalah, duduklah, ibu akan buatkan minum dan mengambil cemilan”
“Ne, ibu” ucap Jirae
“Kenapa?”
“Dimana Joohyuk oppa?”
“Dia dikamarnya, coba kau panggil, dari pagi dia tidak keluar dari sana. Ibu khawatir jika ia sudah tak bernyawa didalam sana”
“Baiklah”
“Kau punya kakak?” tanya Soobin
“Ne, kau sendiri? Punya?”
Soobin seketika terdiam, dan kemudian mengangguk kaku disertai senyumnya yang sedikit menyungging.
“Lain kali kau kenalkan aku dengan kakakmu” ucap Jirae, lalu melangkah kea rah kamar Joohyuk untuk menyeretnya kehadapan ibu.
Soobin terkekeh pelan mendengar ucapan Jirae, memperkenalkan yah maksudnya? Bukannya Jirae sudah setiap hari melihat kakaknya Soobin? Bahkan ia mengencaninya.
“Waeyo?”
Suara itu yang didengar Soobin ketika pintu kamar diujung terbuka
“Ibu mencarimu, cepatlah ke belakang”
“Arraseo”
Disaat Joohyuk ingin melewati ruang tamu, ia berhenti dan menatap Soobin dengan tatapan penuh tanya.
“Kau siapa?” tanyanya
“Oh, annyeong haseyo. Perkenalkan aku, Choi Soobin. Teman Jirae”
“Ah begitukah? Teman pria dia banyak juga, padahal katanya dia jarang mempunyai teman pria. Kalau begitu, perkenalkan, aku Nam Joohyuk, kakak Nam Jirae”
“Ah ne”
“Aku kebelakang dulu, santai lah disini”
“Ne, kamsahamnida”
10 menit kemudian Jirae muncul setelah mengganti seragam sekolahnya menjadi pakaian sehari-harinya, ia duduk disebrang Soobin yang tengah asik dengan ponselnya.
“Kau tadi berbicara dengan kakak ku?” tanya Jirae
“Ne”
“Apa yang dia tanyakan padamu?”
“Hanya perkenalan diri”
“Oh baguslah, dia tipikal orang aneh, aku kira dia bertanya banyak padamu”
Soobin tertawa kecil mendengarnya, kemudian menyimpan ponselnya kembali kedalam saku celana sekolahnya.
“Tidak masalah, aku suka dengan kepribadian kakakmu”
“Aku malah benci dengan sifatnya yang cerewet, dan menyebalkan”
Disaat mereka asik berbincang, tiba-tiba suara motor yang berhenti dipekarangan rumah Jirae terdengar jelas ditelinganya.
Jirae menjadi menebak-nebak, siapa yang datang kerumahnya? Apa tamu kakaknya? Atau tamu ibu nya?
“JIRAE-AH!! KAU DIMANA?!! AKU DATANG MEMBAWAKAN MAKANAN KES… Ah… ada manusia menjijikkan ini dirumahmu ternyata? Pantasan aku melihat benda kotor dihalaman rumahmu, chagi-ya”
Sudahlah, terjadi perang dunia ketiga lagi antara Soobin dan Yeonjun.Bersambung...
Gaje? Maafkan diriku gais, gak ada ide huhu..
Maaf jika ada salah kata atau cerita tydak menarik
Jadilah pembaca yang menghargai penulis dengan cara Vote+Komentarnya ditunggu
Terima kasih dan sampai jumpa 🙏❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Soobin : 365 Days Waiting [Completed]
FanfictionMembutuhkan waktu 365 hari untuk mendengar kata Cinta darinya. "Coba kau katakan sekali lagi" pinta Jirae. "Aku mencintaimu gadis bodoh" ucap Soobin.