Chapter 21

334 55 21
                                    

Happy reading gais...


















































































Waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa sedikitpun, seakan-akan waktu berlalu hanya dalam sedetik sehari, meskipun banyak masalah yang terus menerus menghujani, waktu tidak akan berhenti walau hanya sedetik.

Semua itu terlewatkan begitu saja, dipenuhi tawa dan duka, dan juga rasa bahagia yang bercampur didalamnya.

Sama halnya dengan Jirae, gadis itu sekarang tengah menulis sesuatu di buku diary nya diikuti senyum yang menghiasi wajah cantiknya.

Entah kenapa setiap Jirae menulis sesuatu dibuku itu, pasti senyumnya ikut terbit meskipun ia tau bahwa suatu hari nanti dia akan terluka pada waktunya.


Hari ke 330..
Aku akan menunggu sampai 365, setelahnya aku akan mengatakan semuanya pada dia


Setiap hari Jirae menuliskan kata demi kata untuk buku diary nya, lengkap dimulai dari hari pertama. Dan isinya semua tentang Soobin, ada juga tentang Yeonjun namun itu hanya sekilas.

Omong-omong soal Yeonjun, pria itu sekarang sudah tidak pernah berbuat onar lagi. Dan terkesan biasa saja seakan-akan tak mengenal siapapun, termasuk Jirae sendiri.

Jirae tak mempermasalahkannya, terakhir ia berbincang dengan Yeonjun saat di depan minimarket itu, sudah lama sekali. Ia juga tak tau kenapa Yeonjun tiba-tiba menjauhi semua orang, tapi Jirae bersyukur karena Yeonjun bisa merubah sedikit perbuatannya.

Dan untuk Soobin, justru Jirae semangat dekat dengannya. Bukan hanya untuk jadwal les, bahkan Jirae selalu menemani Soobin untuk latihan basket.


“Eoh Jirae-ah, kau pulang dengan siapa?”


Pertanyaan Hyunseo berhasil membuat fokus Jirae yang sedang memasukkan bukunya kedalam tas teralihkan menatap gadis cantik disampingnya itu.


“Soobin, wae?”

“Jadi kau menemaninya latihan dulu?”

“Ne”


Hyunseo menampilkan senyum yang terkesan mengejek? Entahlah, senyum itu benar-benar menyebalkan.


“Wae?” tanya Jirae dengan nada meninggi

“Kau telah berkencan dengannya yah?”

“Apa yang kau katakan? Tentu saja tidak”

“Jinnja? Aku kira kalian sudah berkencan”

“Yah mana mau Soobin denganku”

“Hey, jangan berkecil hati. Siapa yang tau kalau dia juga menyukaimu bodoh? Kau ini benar-benar menyebalkan”


Jirae memutar malas kedua bola matanya lalu berdiri dari duduknya setelah membereskan peralatan sekolahnya.


“Ya sudah aku duluan”

“Eoh Jirae”

“Wae?”

“Selamat atas hasil ulangan matematika mu, kau mendapat nilai 90 bukan?”


Ah benar, Jirae berhasil menaklukkan pelajaran matematika yang begitu ia benci selama ini. Dan tentu saja guru yang memegang mata pelajaran itu menatap takjub bagaimana perubahan Jirae selama ini, tentu saja itu semua berkat Choi Soobin


Choi Soobin : 365 Days Waiting [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang