Happy reading gais...
Untung saja mereka berdua sedang berada dirumah Jirae, jika mungkin mereka berada di luar atau sedang berada disekolah, bisa saja mereka sudah saling menghabisi satu sama lain karena masalah sepele seperti sekarang.
“Aigo Yeonjun datang kesini juga rupanya”
Ibu Jirae langsung menyapa dan menghampiri Yeonjun yang kebetulan ia sudah sangat akrab dengan anak lelaki itu, sehingga membuat Soobin heran dengan tingkah mereka berdua.
“Ne, aku membawakan makanan kesukaan Jirae” ucap Yeonjun
“Untukku?”
Otomatis mereka berempat berbalik dan menatap Joohyuk yang datang sembari memegang gelas berisi sirup berwarna orange kesukaannya, dia menatap Yeonjun dengan bibir mengercutnya sehingga mampu membuat Yeonjun terkekeh pelan.
“Mian hyung, untukmu tidak ada”
“Sialan kau, aku tidak akan memberikan restu untukmu jika kau berniat menikahi adikku”
“Oppa!!”
“Kau diamlah, aku kekamar dulu” ucap Joohyuk lalu kembali masuk kekamarnya setelah mengucap kata yang aneh bagi Jirae
Seketika suasana jadi canggung, karena ibu hanya diam dan berakhir meninggalkan kami bertiga diruang tengah.
Hawa diruang tengah benar-benar menusuk, tatapan Soobin dan Yeonjun sama-sama tajam, seakan tidak ada yang ingin mengalah diantara mereka berdua.
“Mau sampai kapan kalian saling bertatapan seperti itu?” ucap Jirae yang sudah muak dengan tingkah mereka
“Sampai dia pergi dari sini” balas Yeonjun yang tak kalah sengitnya
“Memangnya kau siapa yang mengusirku? Tuan rumah saja tak melakukan hal itu” Soobin
“Apa kau lupa? Ah, haruskah aku ulangi? Aku kekasih Nam Jirae, kau jangan berani terlalu dekat dengan kekasihku!”
“YA CHOI YEONJUN!!!” pekik Jirae
Seketika Soobin dan Yeonjun berbalik menatap Jirae yang sudah full dengan emosinya
“Mau sampai kapan kau mengatakan hal yang tidak masuk akal itu?”
“Apa maksudmu?”
“Mau sampai kapan kau mengatakan aku adalah kekasihmu?!! Sejak kapan aku mengatakan iya untuk ajakan kencanmu? Sejak kapan aku menerima perasaanmu?!! KATAKAN SEJAK KAPAN CHOI YEONJUN?!!”
Yeonjun menatap tak percaya gadis mungil dihadapannya ini, ia berdiri dari duduknya lalu menatap Jirae tajam. Jika Jirae bukan seorang wanita, mungkin ia sudah menghabisinya.
“Coba kau katakan sekali lagi Nam Jirae”
“Perlukah aku mengulanginya?”
Yeonjun berdecih dan tertawa sinis, ia kemudian menatap Soobin sebentar lalu kembali menatap kekasihnya sendiri.
“Kau pasti tertawa puas melihatku seperti sekarang Choi Soobin” Yeonjun
“Omong kosong apa yang kau katakan” Soobin
“Yah.. aku memang bodoh, karena menganggap gadis didepanku ini adalah kekasihku sendiri, ah dengan bodohnya aku memaksanya” ucap Yeonjun yang diakhiri tatapan mematikan untuk Jirae
Jujur, Jirae sangat amat takut dengan tatapan itu, baginya Yeonjun adalah seorang monster.
“Ternyata benar, kau mengharapkan seseorang” Yeonjun
Jirae langsung membulatkan kedua bola matanya, ia berharap jika Yeonjun tidak akan mengatakan rahasianya dihadapan Soobin.
“Yeonjun!”
“Aku akan melepaskanmu sekarang, tapi kau jangan kaget melihat hal aneh saat disekolah besok”
“Dan.. semoga saja pangeranmu bisa menjagamu, Nam Jirae” telak Yeonjun
---
Saat ini Jirae berjalan beriringan dengan Soobin di trotoar jalan dalam keadaan hening, Jirae sibuk dengan pikirannya sendiri, sedangkan Soobin sibuk mengamati gadis disampingnya ini.
“Kau sedang memikirkan apa?” tanya Soobin
“Hah? Tidak ada” balas Jirae yang sedikit tersentak karena kaget
“Aku ingin bertanya satu hal”
“Mwoga?”
“Sudah berapa kali Yeonjun berkunjung kerumahmu?”
Haruskah Jirae berkata jujur?
“Hanya 2 kali, memangnya kenapa?”
“Tidak, aku hanya penasaran. Karena, ibu dan kakakmu terlihat sangat akrab dengannya. Dan aku tidak pernah melihat senyum cerah Yeonjun seperti tadi”
“Benarkah?”
“Ya”
“Jika aku bisa tau, memangnya Yeonjun itu sedang ada masalah?”
Soobin menatap Jirae dengan kening bertautan
“Maksudku, dia memiliki hobby yang aneh. Dia suka berkelahi, mabuk-mabukan dan membuat masalah. Selama ini yang aku tau, jika orang sepert itu, itu berarti dia adalah korban broken home”
“Tidak selamanya broken home seperti itu Jirae-ah”
“Benarkah?”
“Ne”
“Contohnya?”
“Aku”
DEG
Jirae otomatis menghentikan langkah kakinya setelah mendengar kata singkat dari Soobin, Soobin pun ikut berhenti dan berjalan mundur untuk berhadapan dengan Jirae.
“Maksud kau apa?” tanya Jirae
“Ibuku telah lama tiada”
“Maaf, aku tidak ada maksud untuk mengungkitnya..”
“Tidak masalah, namun sekarang aku sudah memiliki penggantinya”
“Kau mempunyai ibu baru?”
“Iya, yah walaupun tak akan ada yang bisa menggantikan sosok ibu kandungku didalam hatiku”
Jirae mengangguk setuju atas ucapan Soobin
“Ayahku menikah dengan seorang wanita yang sudah dekat dengannya selama setahun, dan wanita itu mempunyai seorang anak”
“Benarkah? Dia berumur berapa?”
“Setahun lebih tua dariku”
Lagi dan lagi Jirae mengangguk, pertanda ia paham atas ucapan Soobin.
“Meskipun dia tidak terlalu menganggapku ada” ucap Soobin
“Maksud kau, dia tidak menerimamu sebagai saudara?”
“Ne”
“Sabarlah, suatu saat dia akan menerima ini semua. Kau hanya perlu waktu, dan bersabar menghadapinya”
Soobin terkekeh pelan lalu menganggukkan kepalanya
“Ah soal ucapan Yeonjun siang tadi” Soobin
“Ada apa?”
“Kau tidak perlu terlalu memikirkannya”
Hey, siapa yang tidak memikirkan hal ancaman seperti itu? Seakan-akan Jirae besok akan ditelanjangi olehnya disekolah, Jirae benar-benar memikirkan bagaimana nasibnya esok.
“Kau tau Soobin-ah, aku sangat ketakutan sekarang”
“Kau tidak perlu takut, yang kau lakukan tadi itu sudah benar. Jika kau tidak menyukainya, kau harus mengatakannya dengan tegas, sebelum hatinya terluka lebih dalam”
“Kau ternyata paham dengan apa yang kumaksud” ucap Jirae dan dibalas senyuman oleh Soobin
“Kau tidak perlu takut esok hari Jirae-ah”
“Apa yang membuatku yakin tidak perlu takut akan hal esok?”
“Karena ada aku disisimu”Bersambung...
Gaje? Maafkan diriku gais, gak ada ide huhu..
Maaf jika ada salah kata atau cerita tydak menarik
Jadilah pembaca yang menghargai penulis dengan cara Vote+Komentarnya ditunggu
Terima kasih dan sampai jumpa 🙏❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Soobin : 365 Days Waiting [Completed]
FanfictionMembutuhkan waktu 365 hari untuk mendengar kata Cinta darinya. "Coba kau katakan sekali lagi" pinta Jirae. "Aku mencintaimu gadis bodoh" ucap Soobin.