Chapter 25

321 47 4
                                    

Maaf baru sempat update dikarenakan ada kesibukan selama beberapa hari lalu, akan update sesuai jadwal yang terbengkalai.

Happy reading gais...





























































Jirae sama skali tidak percaya dengan pemandangan didepannya ini, Soobin dan Yeonjun adalah saudara? Kenapa selama ini ia tidak tau? Ia jadi paham kenapa Yeonjun sangat amat tau tentang Soobin begitupun sebaliknya, dibanding dengan Hueningkai, Beomgyu dan Taehyun.


"Bukankah kalian ingin belajar bersama? Aku kekamar dulu" sahut Yeonjun yang berhasil membuat lamunan Jirae buyar begitu saja. Soobin mengangguk pelan dan membiarkan Yeonjun untuk masuk kekamarnya sendiri.

"Jirae-ah"

"Ne?"

"Kau... kau tidak apa-apa? Wajahmu terlihat agak pucat"


Bagaimana ia tidak pucat, dia baru saja mendengar berita yang sangat amat mengejutkannya. Terbilang lebay memang, namun itulah Jirae.


"Aku.. aku.. aku tidak apa-apa, ayo kita belajar"

"Sepertinya kau sedang tidak baik-baik saja" Jirae mendongakkan kepalanya agar bisa menatap Soobin, sebenarnya ia sudah tidak mood untuk belajar saat ini, namun ia harus apa jika tidak belajar?


Kecewa? Anggap saja begitu, selama ia dekat dengan kedua bersaudara itu, mereka sama skali tak memberitahunya soal kenyataan ini. Ternyata ini adalah yang Yeonjun maksud beberapa hari yang lalu, soal fakta yang mengejutkan.


"Nam Jirae"

"Kenapa kalian tidak memberitahuku?"

"Mian, aku mengira kau sudah mengetahui semua ini. Karena, gossip disekolah tentang aku dan Yeonjun bersaudara sudah berkembang luas"


Salahkan Jirae yang sangat amat ketinggalan berita, mungkin saja Hyunseo sudah tau tentang ini, dan bodohnya ia selalu lupa untuk menanyakan tentang Soobin dan Yeonjun.


"Aku tidak akan seterkejut ini jika sudah mengetahuinya Soobin-ah"

"Kau marah?"

"Bohong jika kukatakan aku tak marah, tapi apa haknya aku untuk marah? Sudahlah, lupakan saja. Yang terpenting aku sudah tau status kalian berdua bukan?" Soobin mengangguk setuju sembari senyum yang dipaksakan, sejujurnya ia merasa tidak enak dengan Jirae karena tak memberitahunya dari awal.

"Mianhae Jirae-ah"

"Gwenchana, ayo kita belajar"

"Kau yakin bisa belajar? Bagaimana jika kita ke supermarket depan? Sekedar memakan ramen atau meminum susu pisang kesukaanmu?" Tawaran itu tak disia-siakan oleh Jirae, ia segera mengangguk semangat dan berdiri dari duduknya.

"Kau yang mentraktirku?"

"Tentu saja, sebagai ucapan permintaan maafku padamu. Kau setuju?"

"Setuju!!"


Sedangkan disisi lain, Yeonjun menatap saudara tirinya itu keluar dari rumah sembari tertawa secerah matahari, disampingnya ada gadis yang ia cintai yaitu Jirae. Ia menampilkan senyum miris dan seakan-akan menahan sesuatu di kantung matanya, pemandangan itu mampu membuatnya merasakan sesak didadanya.

Meskipun hubungannya dengan Soobin kurang baik, bukan berarti ia ingin merebut Jirae dari saudaranya itu. Ia lebih memilih mengalah dan mencari yang lain, itupun jika ia sanggup. Karena Jirae adalah gadis pertama yang berhasil membuatnya jatuh cinta, hanya Jirae yang berani memandangi matanya dan juga merawatnya sekaligus menolongnya disaat orang-orang enggan untuk menolongnya.

Choi Soobin : 365 Days Waiting [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang