5. KISS PROBLEM

4.3K 192 3
                                    

AUTHOR POV •

Ketidaksengajaan Feira bertemu dengan Mervin hingga beberapa kejadian menyeramkan membuatnya percaya pada mahkluk mitologi jaman dulu.

Terlepas dari itu, Feira sama sekali tidak merasa takut saat bersama Mervin. Bahkan ia merasa sangat aman bila bersamanya. Mungkin saja karena Mervin adalah seseorang yang pertama kali Feira temui.

Feira merasakan hari-harinya begitu berwarna setelah kehadiran Mervin di kehidupannya. Kehidupan yang dulu begitu monoton tapi tetap Feira nikmati tanpa penolakan sama sekali.

"Waaah... Ini sangat menakjubkan, Mervin"

Feira menikmati pemandangan yang Mervin sajikan padanya dari atas pegunungan yang terletak di dalam hutan. Sebuah tempat yang sulit untuk di jangkau oleh manusia.

Mervin hanya tersenyum menatap Feira yang terlihat senang.

Feira dapat melihat semua isi Kolombia dari atas pegunungan dengan angin yang berhembus begitu menyejukkan.

Feira menyandarkan kepalanya di pundak Mervin menikmati keindahan alam yang begitu sempurna di hadapannya.

Mervin lagi-lagi dapat merasakan kehangatan dari tubuh Feira.

"Terima kasih, Mer---" Ucapan Feira menggantung saat ia tidak sengaja menatap Mervin yang juga menatapnya sejak tadi.

Dag...

Dig...

Dug...

Jantung Feira kembali terpacu begitu kencang membuat Mervin dapat mendengar suara detak jantungnya. Keahlian Mervin membuat ia mendapat keberuntungannya.

Wajah Feira memerah dengan jantung yang semakin tidak karuan.

Hembusan nafas Feira menyapu lembut wajah beku Mervin.

Feira yang menyadari itu menarik pandangannya dari Mervin agar jantungnya dapat kembali normal. Tapi, upaya itu gagal saat Mervin menarik wajahnya dan kembali menatapnya.

Jantung Feira seakan ingin terpisah dari tubuhnya. Wajah semakin merah di tengah kulit putihnya menatap kesempurnaan seorang vampir yang berada di hadapannya.

Mervin menelan salivanya menatap Feira yang begitu murni di hadapannya. Bahkan aroma tubuh Feira membuat Mervin sulit mengontrol dirinya.

"Kenapa Aku bisa bertemu denganmu, Feira?" Bisikkan lembut itu membuat perasaan Feira semakin tidak karuan.

"Astagaa... Perasaan apa ini, Feira?" Feira bergelut pada dirinya sendiri menanyakan perasaan yang sulit ia sendiri terka.

• FEIRA POV •

Mervin membelai lembut pipi ku membuat bulu kuduk ku meremang. Tidak ada orang yang pernah menyentuh ku sebelumnya kecuali dia.

Dia semakin lekat menatap ku yang berada sangat dekat darinya. Perasaan yang sulit terkontrol membuat Mervin semakin hilang kendali.

Mervin semakin dekat hingga Aku dapat merasakan hembusan nafas yang menyapu wajah ku.

Aku menelan saliva ku saat mendapati Mervin yang semakin mendekatkan wajah ke arah ku.

"Apa kau tidak takut padaku, Feira?" ia berbisik dengan suara beratnya ke telinga ku.

Aku hanya mengangguk tanpa melepas pandangan ku darinya.

Ia tersenyum tipis sebelum mencapai bibir ku kembali. Bahkan ia juga memamerkan kembali senyumannya saat jantung ku berdegub begitu kencang. 

Aku seakan pasrah menerima bibir Mervin tanpa penolakan.

The Origin Of Dhampir [TAMAT DI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang