12. PENYELIDIKAN

1.7K 132 9
                                    

• AUTHOR POV •

Mervin membawa Feira masuk setelah pria jangkung itu melesat menghilang dari pandangannya setelah ucapan yang membuat Feira bertanya-tanya.

"Tapi.. Aku senang telah menemukan mu. Emma begitu hebat dalam menyembunyikan mu selama ini"

Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Feira. Seakan ada sesuatu yang tidak ia ketahui soal dirinya. Feira terus memaksa dirinya untuk menerka-nerka maksud ucapan pria tadi.

Mervin membawakan air untuk menenangkan Feira sambil menatap dengan tatapan menyelidik mengingat kejadiaan tadi yang masih sulit ia cerna.

Ia melihat jelas pembuluh darah Feira yang begitu menonjol pada lengan serta wajahnya.

"Apa kau sama sekali tidak mengenali pria itu?" tanya Mervin.

"Ya. Aku tidak pernah melihatnya. Tapi, kenapa dia bisa mengenali Emma?"

Satu-satunya yang membuat Feira berpikir cukup keras. Kenapa pria itu mengenal Emma dan apa hubungan ia dengannya.

Meski iya berusaha begitu keras tetap saja Feira tidak mendapatkan hasilnya.

"Aku akan menunggu Emma dan menanyakan semua padanya" ucap Feira sebelum meneguk air yang di bawakan Mervin untuknya.

"Hm.. Ya. Baiklah, sekarang sudah malam. Istirahatlah"

Mervin membawa Feira ke kamar dan membaringkannya di atas ranjang dengan pikiran yang masih saja terganggu karena kejadian tadi.

Mervin mengambil ponselnya lalu memanggil Dr. Zianette untuk menanyakan kejanggalan hari ini yang terjadi pada Feira. Ia menatap Feira yang sudah terlelap di dalam selimutnya.

Dengan langkah yang begitu hati-hati, ia keluar dari kamar Feira dengan ponselnya yang berada di tangannya.

• MERVIN POV •

Aku melangkahkan kaki ku berjalan keluar meninggalkan Feira yang sudah terlelap di atas ranjangnya. Aku menelpon Dr. Zianette untuk menanyakan kejadian hari ini yang cukup membingungkan bagi ku.

Rasa penasaran itu membawaku pada ucapan Dr. Zianette beberapa hari yang lalu saat membawa Feira ke rumah sakit untuk mengambil persediaan darah.

"Halo.. Mervin?" ucap Dr. Zianette di panggilan.

"Ya. Hai Dr. Zianette. Hm, Aku ingin membicarakan sesuatu pada mu. Apa kau sibuk?" ucap ku sedikt tergesa-gesa.

"Ada apa, Mervin? Ya. Kau bisa ceritakan pada ku"

"Tapi, Aku tidak mengatakannya di sini. Apa kau masih di rumah sakit? Apa Aku bisa ke sana sekarang?"

"Hm.. Aku sudah kembali ke rumah. Kau bisa ke rumah ku sekarang"

Tidak menunggu lama, Aku mengambil kunci mobil ku yang berada di atas nakas milik Feira. Dan melajukannya menuju rumah Dr. Zianette.

Aku berhasil sampai di rumah Dr. Zianette, dia menyambutkan dengan ramah dan mempersilahkan ku masuk. Rumah yang terlihat begitu unik, sesuai dengan kepribadian orangnya. Dia mempersilahkan ku masuk ke dalam ruang kerjanya.

Aku mendudukkan diriku setelah dia mempersilahkan ku.

"Apa yang ingin kau ceritakan pada ku, Mervin?"

"Hm.. Aku ingin mendiskusikan soal pengamatan mu kepada Feira"

Dr. Zianette menatap ku dengan begitu serius. Karena kemarin Aku terlihat tidak tertarik dengan ucapannya soal Feira. Tapi, kali ini Aku benar-benar melihat ada sesuatu dari dalam diri Feira yang Aku sendiri tidak tau apa itu.

The Origin Of Dhampir [TAMAT DI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang