6. MASA LALU

3.2K 190 0
                                    

• FEIRA POV •

"TIDAAAAKKKKK!!!"

Aku kembali mendapatkan mimpi buruk ku. Wajah ku terlihat begitu pucat serta buliran keringat yang membasahi ku.

"Astaga mimpi apa itu? Kenapa sangat menyeramkan?"

Bulu kuduk ku meremang saat sekilas mimpi itu kembali menyelinap ke dalam fikiran ku.

"Kenapa akhir-akhir ini sering memimpikan vampir? Apa karna Mervin?"

Menyebut nama itu seakan menjadi magnet untuk bulu kuduk ku yang kembali menegang.

Aku menormalkan kembali perasaan ku karena mimpi menyeramkan itu kembali mendatangi ku.

Angin yang kembali berhembus kencang membuat jendela kamar ku terbuka dan mengagetkan ku.

Aku beranjak dari ranjang ku berjalan dan ingin menutup kembali jendela ku. Tapi, pendangan ku tercegat saat mendapati lagi segerombolan orang yang melintas begitu cepat di bawah sana.

"Apa itu?"

Aku mengedarkan pandangan ku tapi Aku tidak dapat melihatnya lagi.

"AAAAAAA!!!!" Aku begitu kaget dan berteriak saat sebuah tangan yang dingin memegang pundak ku. Dan saat membalikkan tubuh ku mendapati Mervin yang berada di belakang ku.

"MERVIN!!!" Lanjut ku yang merasa lega.

"Maaf.. Aku mengagetkanmu, yah?" Ucap Mervin menahan tawanya karena mungkin wajah kaget ku tampak lucu baginya.

"Kau ini! Kenapa muncul tiba-tiba seperti itu?" keluh ku.

Aku kembali berjalan menuju ranjang ku dan mendudukkan diri ku di tepi ranjang.

"Apa kau sudah membaik?"

Mervin ikut mendekat merasakan suhu tubuh ku yang sudah kembali hangat.

"Hm" Balas ku tersenyum.

"Ohya.. Mervin, kenapa setiap jam seperti ini Aku selalu melihat segerombolan orang yang melintas di bawah rumah ku?" tanya ku pada Mervin.

Mervin menyipitkan matanya lalu menatap serius ke arah ku.

"Ohya?"

Aku menganggukkan kepala ku dan membaringkan tubuh ku.

"Aku akan mengeceknya nanti"

"Hm.. Mervin, Apa boleh Aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya ku lagi sambil menatapnya yang berada di sisi kanan ku.

Mervin mengangguk setuju untuk menerima pertanyaan yang akan Aku layangkan untuknya.

"Tapi mungkin sedikit privasi untukmu"

Aku sedikit ragu menanyakan hal ini padanya. Karena, Aku tau pertanyaan yang akan ku berikan padanya adalah privasinya. Tapi, Aku juga tidak bisa membiarkan rasa penasaran membuat diri ku gelisah dan tidak tenang.

"Aku akan menjawab sebisaku, Feira.. " Ucapnya tenang.

"Hm.. Apa kau sudah seperti ini sejak lahir?--hm, maksud ku wujud mu?" Aku sangat ragu namun berhasil menyelesaikan pertanyaan ku.

Mervin menarik pandangannya dari ku lalu menatap ke arah jendela dengan mengulas senyum. Seolah ia kembali ke masa lalunya.

"Tidak.. Aku manusia sejak lahir"

"Tapi, kenapa kau bisa jadi seperti... "

"Saat itu, di kota ku ada pembataian oleh kaum vampir. Saat itu, Aku sangat ketakutan dan hal yang pertama terbesit di benak ku adalah bagaimana Aku bisa melahirkan diri. Tapi, sayangnya Aku ketahuan oleh salah satu dari mereka. Kemampuan yang mereka miliki beragam-ragam. Sangat sulit lari dari kejaran vampir. Oleh karena itu, Aku mendapat gigitan di leherku. Aku terkapar karena rasa terbakar yang di berikan gigitan itu. Penglihatanku mengabur dan semua berubah menjadi gelap.. "

The Origin Of Dhampir [TAMAT DI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang