• MERVIN POV •
Dengan kekuatan super kilat ku, Aku sudah berada di balik batang pohon yang Feira katakan telah melihat sosok seorang perempuan bertudung tadi. Namun, Aku tidak melihat siapapun hanya saja sisa aroma tubuh perempuan tadi yang dapat Aku resapi.
Aku menghirup aroma tubuhnya tapi aroma itu sama sekali tidak Aku kenali. Bahkan Aku baru menciumnya.
Aku kembali pada Feira dan menjelaskan bahwa memang tadi ada seseorang di sana.
"Aku tidak mengenali bau tubuhnya, sepertinya Aku belum pernah bertemu dengannya" Ucap ku menatap Feira.
"Aku juga tidak mengenalinya, tapi dia menatap ke arah rumah ini dan tadi juga mataku sempat bertemu dengannya" balas Feira menjelaskan kejadian tadi yang baru saja ia alami.
"Hm.. Sudahlah. Besok Aku akan memantau lagi. Sekarang kau istirahat" Pinta ku menarik Feira dan membaringkannya di atas ranjang.
"Apa kau sudah ingin kembali?"
"Aku akan menemani mu di sini" ucap ku tersenyum dan duduk di sampingnya yang sedang terbaring.
Feira memeluk tubuh ku yang dingin dengan lekukan senyum di sudut bibirnya. Aku bahkan terlihat senang saat Aku dapat merasakan kehangatan dari tubuhnya yang tengah memeluk ku.
Aku mengusap lembut puncak kepalanya.
"Apa kau tidak apa-apa dengan suhu tubuh ku?"
"Hm.. Aku tidak apa-apa. Aku menyukainya" Ucapnya terlihat polos dengan menggoda ku.
• AUTHOR POV •
Mervin tertawa lepas memamerkan susunan gigi yang begitu tertata dengan rapi.
Mervin menangkup wajah Feira dan mencium puncak kepalanya dengan senyuman tampan yang masih melekat di wajahnya.
Mervin menarik selimut dan menutupi tubuh mungil Feira yang sedang memeluknya hingga ia terlelap.
*****
"Mervin.. Apa tidak apa-apa kau membawa Aku di tempat keluargamu?" Tanya Feira khawatir kalau saja kehadirannya sebagai manusia tidak di terima di keluarga Mervin.
"It's okay, Feira. Mereka pasti akan menyukai mu" Balas Mervin percaya diri.
Mervin terus saja menarik pergelangan tangan Feira hingga memasuki sebuah rumah kaca yang begitu tinggi menjulang ke langit.
Feira dapat merasakan aroma bunga lily dan juga kayu manis di dalam rumah keluarga Mervin.
Jantung Feira berdegub kencang saat ia semakin dekat mendengar suara tawa yang sudah pasti itu berasal dari keluarga Mervin.
"Apa Olivia juga ada?"
"Ya, tentu saja. Olivia lah yang menyuruh ku membawa mu ke sini"
Feira tampak terkejut saat mendapati bahwa dirinya memang sudah sangat di tunggu di keluarga Mervin.
"Halo.. Feira" Sapa Guene lebih dulu.
"Ah.. Ya. Hai, Guene. Senang melihatmu lagi" Balas Feira dengan raut wajah ramahnya.
"Hai.. Feira, Aku Olivia"
Seorang perempuan yang hampir seumur Emma berjalan menuju Feira dan memeluknya. Olivia tersenyum puas menatap kagum pada kecantikan Feira.
Feira membalas senyuman ramah Olivia. Bahkan ia dapat bernapas lega karena kehadirannya tidak membuat suasana menjadi canggung.
"Ya.. Hai, Nyo--"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Origin Of Dhampir [TAMAT DI DREAME]
Vampire(CERITA INI MENGANDUNG BEBERAPA PART SENSITIF🔞) ⚠BACALAH SESUAI UMUR KALIAN!!⚠ --- "Apa kalian percaya dengan makhluk mitologi atau yang lebih sering di sebut dengan VAMPIRE?" Dalam legenda Balkan, para vampir pria dipercaya memiliki hasrat besar t...