• AUTHOR POV •
"Mervin?"
Feira tersentak saat baru saja keluar dari rumahnya dan mendapati Mervin yang sudah berdiri di depan rumahnya dan tersenyum.
"Halo, Feira.. " Sapa Mervin dengan suara seraknya.
"Ya.. Hai, Selamat pagi. Apa kau sudah sejak tadi di sana?" Feira berjalan menuju tempat Mervin berdiri.
"Hm" Mervin mengulas senyum menatap wajah cantik Feira.
"Dimana bibimu? Apa dia sudah meninggalkanmu lagi?"
"Ya.. Dia selalu pergi sebelum matahari terbit"
Mervin mengangguk mengerti.
"Feira.. Apa kau ingin melihat sesuatu yang tidak kalah indah dari hutan ini?"
"Hm.. Apa kau ingin membawaku menikmati pemandangan lagi?"
Mervin menggeleng sambil menatap Feira dengan senyum.
"Lalu?"
"Apa kau tidak pernah penasaran bagaimana kehidupan di luar hutan ini?"
Feira beringsut mundur saat mendengar ucapan Mervin yang terdengar menyeramkan baginya. Ia sama sekali tidak pernah meninggalkan hutan ini. Dan itu adalah perintah Emma untuknya.
"Ada apa? Kenapa kau terlihat takut, Feira?" Mervin menatap penasaran.
"Emma sudah berpesan padaku, kalau Aku tidak boleh meninggalkan hutan ini"
"Hanya sebentar Feira, kita bisa kembali sebelum Emma datang. Aku janji, Aku hanya ingin kau merasakan yang orang lain rasakan" Mervin terlihat serius pada Feira.
Mervin hanya ingin Feira merasakan apa yang orang lain rasakan. Dan itu pasti akan membuat ia senang.
Feira terdiam, dan memikirkan kembali ajakkan Mervin. Ia terlihat ragu meskipun ia sangat menginginkan hal itu, tapi ia juga sudah berjanji pada Emma. Hal itu benar-benar membuat ia terbelenggu.
"Tapi, Kau janji sebelum gelap kita sudah harus kembali"
Mervin tersenyum dan mengangguk setuju di hadapan Feira.
Feira membalas senyum Mervin yang membuat Mervin tertawa kecil. Mervin berhasil membujuk Feira untuk bersenang-senang hari ini.
Mervin menarik Feira keluar dari hutan hingga sebuah mobil sedan hitam berada di hadapan Feira.
"Hm.. Milikmu?" Ucap Feira menunjuk mobil sedan hitam di hadapannya.
Mervin mengangguk dengan membukakan pintu untuk Feira. Senyum sumeringah mengantar Feira berhasil masuk ke dalam mobil.
"Terima kasih" suara yang begitu lembut membuat siapa saja takluk padanya.
Mervin menginjak pedal gasnya, melajukan mobil hingga tidak dapat lagi melihat pepohonan dari hutan dimana Feira tinggal.
Feira menatap kagum saat berhasil keluar dari hutan dan menikmati pemandangan jalan di kota yang begitu indah. Ia tidak pernah membayangkan akan keluar dari hutan. Mervin terlihat senang melihat Feira menikmati perjalanannya.
"Indah, bukan?" Ucap Mervin yang sesekali melirik Feira yang menatap kagum ke arah kaca mobilnya.
Feira mengangguk tanpa melepas pandangannya.
Mervin menepikan mobilnya dan mengajak Feira menuju pusat kota yang tampak sangat ramai dengan orang-orang yang sedang menikmati harinya.
Feira tampak terkejut dengan suasana yang begitu ramai dan berisik. Meskipun hal itu tidak terbiasa baginya tapi ia tidak dapat memungkiri dengan perasaan senangnya bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Origin Of Dhampir [TAMAT DI DREAME]
Vampiros(CERITA INI MENGANDUNG BEBERAPA PART SENSITIF🔞) ⚠BACALAH SESUAI UMUR KALIAN!!⚠ --- "Apa kalian percaya dengan makhluk mitologi atau yang lebih sering di sebut dengan VAMPIRE?" Dalam legenda Balkan, para vampir pria dipercaya memiliki hasrat besar t...